Malam ini sepulang dari rumah sakit, sifat Resha sangat aneh menurut Gibran. Bayi itu sering menengok ke arah jendela atau tiba-tiba bertanya siapa yang datang kerumah.Hal ini tentu membuat Gibran kesal karena jelas tidak ada siapa-siapa yang bertamu di malam hari. Tapi Resha tetap kekeuh mengatakan jika ada orang di luar. Oh ayolah,Gibran ini bukan cowok yang penakut macam Lucas.
Tak hanya itu, sifatnya begitu rewel bahkan membuat grandma bolak-balik ke kamar cucunya karena mendengar teriakan yang nyaring itu.
Kadang bayi itu meminta sesuatu tapi setelah dituruti, maka ia sudah tidak mau. Intinya serba salah."Sha,sumpah gue ngantuk. Ini sampe jam tiga pagi loh gue gendong badan Lo yang kayak ikan buntal ini!" kesal Gibran .
Resha menggeleng karena pada dasarnya bayi itu belum tidur. Ia sudah tidur ketika dalam perjalanan pulang dari rumah sakit dan menurut si bayi itu sudah cukup.
"Ada oyang !!"
"Lo lihat apa sih? Setan?"
Resha menggeleng, "ukan cetan ,pi oyang"
"Ngaco nih makhluk. Lo tuh ngantuk jadi gini nih"
"Ish ! Nda Caya"
"Ya emang kagak percaya"
Gibran hendak menggerutu tapi tiba-tiba Resha berteriak sambil memukul-mukul pundak Gibran dengan brutal. "Tuh! Tuh ! ya tuk ntu ! Tuh !!" heboh Resha.
"Mana, Resha bayi ganteng? Gak ada yang ketuk pintu" ucap Gibran lalu berjalan ke arah pintu utama , ia akan membuktikan pada adik nya bahwa tidak ada orang yang mengetuk pintu sama sekali.
Ceklek
Gibran membuka pintu dan berjalan keluar, ia tersenyum menatap Resha yang tampak melongo, bayi itu menatap ke arah sekitar dengan tidak percaya.
"Kan,gak ada kan? Gue bilang gak percayaan sih lu" sombong Gibran.
Resha abai,bayi itu masih sibuk menatap sekeliling hingga tak lama kemudian matanya berbinar laku menunjuk dibalik pohon mangga samping yang ada di depan gerbang. "Tuh! Dia dada dada!!"
"Mana ada dia dadah dadah ke elu,bayii,. Udah deh Lo tuh ngantuk,makanya ngelantur. "
Karena sebal dengan berbagai ucapan aneh Resha, Gibran segera membawa Resha untuk masuk. "Tata !!! Eca acuk duyu,yaa!!!" teriak Resha heboh sambil melambaikan tangannya saat Gibran hendak menutup pintu.
"Oke,sekarang Lo mau apa?" tanya Gibran.
"Au bobok!!!" teriak Resha senang.
"Kan,ni bayi pasti minta diimunisasi nih,makanya setres"
...
Jam menunjukkan pukul 4 pagi dan tentu saja Gibran tengah tertidur dengan pulas karena semalaman harus mengurus si bayi yang mendadak aneh. Resha juga tengah tertidur dengan posisinya yang tengkurap diatas perut Gibran.
Entahlah,cowok itu terlalu mengantuk sehingga sampai tidak merasakan jika ada beban berat diatasnya.
Drrrrttttt
Handphone yang terletak di samping Gibran itu bergetar dan menarik perhatian si bayi. Resha yang kebetulan sudah terbangun itu langsung mengambil handphon milik Gibran dan menerima panggilan itu.
"Hallo ,Gibran ! Ada kabar penting!"
"..."
"Gibran?!"
"..."
"Lo disana? Gibran? Hallo?"
"Yo ! Ih ,jan teyiak !!! Atit ping Eca !!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRESHA
Teen FictionTidak ada yang bisa mengalahkan seorang ketua geng begajulan dan kejam seperti Gibran, kecuali Resha , balita aktif berumur 3 tahun yang selalu membuat geleng-geleng kepala. (BROTHESHIP) 23 September 2022