FOLLOW INSTAGRAM
@lalaaleo_
@laelaarfh"RESHA !!!! BALIK GAK LO !"
tap tap tap
Suara derap sepatu terdengar begitu berisik di koridor sekolah. Segerombolan anak-anak cowok tampak mengejar satu anak di depannya yang terlihat berlari dan menghindar dengan begitu gesit hingga kemudian, salah satu dari mereka dapat menghadang dan membuat Resha terjebak di tengah-tengah gerombolan pembuat onar itu.
"Mau kemana lagi Lo,hah?!" tanya ketua dari mereka yang sudah tampak geram karena terlalu lelah berlarian di sepanjang koridor.
"Nggak kemana-mana sih,kan udah Lo kepung" jawab Resha dengan santainya.
"Lo harus tanggung jawab ! Lo mau nipu gue sama temen-temen gue hah?!" ujar Panji, sembari menunjuk Resha dengan telunjuknya.
"Lah gue nipu apaan?"
"Halah ! Lo bilang jawabannya A kenapa Lo jawab B ?! Lo sengaja kan nyalahin jawaban yang Lo contekin ke gue?!"
Resha tertawa puas mendengar jawaban Panji, "Makanya Lo tuh mikir sendiri jawabannya! Enak aja main nyontek-nyontek. Susah kan lo?!" ketus Resha.
"Woy! Bubar Lo semua ?! Pada mau berantem,hah?!" suara teriakan seseorang di belakang mereka membuat Panji dan antek-anteknya langsung berlari menjauhi Resha.
Panji dan antek-anteknya tahu siapa pemilik suara itu. Itu adalah ketua OSIS mereka yang terkenal galak dan suka baku hantam.
"Sha! Lo gak diapa-apain kan sama mereka?" si ketua OSIS mendekati Resha yang tak lain adalah Jean, sahabat Resha sejak masa SD.
"Kagak sih, btw gue mau ke kantin sekarang. Dan Lo, jangan ngehukum gue!" ujar Resha sambil melotot kearah Jean.
"Eh gak bisa! Peraturan tetep peraturan! Lo harus masuk ke kelas lo,sekarang!" tegas Jean.
Meski ia memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Resha,namun ia harus tetap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua OSIS.
Resha hanya merengut kesal. "Alah, kali ini aja! Gue laper, Lo tau laper kan???" tanya Resha mendramatisir.
Jean melirik jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 08:45.
"Tinggal tunggu lima belas menit lagi,dan Lo bisa ke kantin" ujar Jean.
"Eh asal Lo tau ya,gue belum makan dari kemarin sore ! Dan kalau detik ini gue nggak makan,gak usah protes kalau gue pingsan disini!"
Jean menutup kedua telinganya kesal. Resha ya memang begini anaknya. Kalau apa yang ia mau belum ia dapat, maka ia akan lakukan apapun sampai dapat. Termasuk ngomong panjang lebar juga berbelit-belit.
"Kalau gue yang dihukum sama kepsek,Lo mau bantuin gue gak?" tantang Jean.
"Tenang aja" Jean tersenyum sebelum kemudian Resha melanjutkan kalimatnya.
"Itu urusan Lo,jadi Lo selesain sendiri" dengan senyum licikya,Resha berlari meninggalkan Jean dan segera menuju ke arah kantin.
"Resha kampret !"
....
"Assalamualaikum, Bang Geon ! Aku pulang !" teriak Resha sembari membuka pintu rumah.
"Kemana si ini manusia singa? Tumben-tumbenan batang telinganya nggak kelihatan" cerocos Resha. Anak muda itu berjalan ke arah ruang makan.
"Eh ! Mol,udah pulang Lo?" sapa Geon. Cowok itu baru saja masuk melewati pintu belakang. Dari pakaiannya sih, sepertinya cowok itu baru saja selesai berkebun. Ya,hobi barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRESHA
Teen FictionTidak ada yang bisa mengalahkan seorang ketua geng begajulan dan kejam seperti Gibran, kecuali Resha , balita aktif berumur 3 tahun yang selalu membuat geleng-geleng kepala. (BROTHESHIP) 23 September 2022