50. Selesai dengan Cepat

1K 174 16
                                    


"Lagi ada masalah lo sama Abang lo?" tanya Geon ketika Resha tampak tersenyum lebar di depan pintu rumah Geon.

"Enggak. Resha mau jenguk ikan di akuarium hehehe" ujar Resha tak masuk akal.

Meski begitu Geon hanya mengangguk maklum. Biar aneh tapi Resha memang selalu begitu sejak kecil jadi Geon mengira tidak ada apa-apa.

"Tapi gue mau keluar bentar. Lo gapapa kalo sendiri?" tanya Geon.

"Emang Lo mau kemana bang?"

"Ke markas. Barusan anak-anak bilang ada yang nyariin gue" jelas Geon.

"Ikut bang" pinta Resha memohon.

"Lah, Lo bilang mau nengok ikan "

"Gamau bang. Ikut aja"

Geon tak bisa menolak permintaan Resha. Akhirnya ia mengangguk dan dengan senyum lebarnya Resha segera mengikuti langkah Geon .

Sesampainya mereka di markas, Resha melihat dua orang yang ia temui tadi malam. Meski ia agak takut jika ketahuan tapi jiwa pecicilannya tak bisa ditutupi. Anak itu berjalan angkuh ketika melewati dua orang itu .

Di ruangan khusus yang hanya bisa di masuki oleh anggota inti Zhero itu ,kini terdapat empat orang yaitu Geon, Alex sebagai wakil Zhero, dan dua orang asing .

Tanpa basa-basi salah satu dari orang asing itu langsung mengatakan maksudnya mengapa menemui Zhero.

"Saya mau minta bantuan kalian"

Geon menaikkan alisnya tanda bertanya maksud dari ucapan orang asing berpenampilan rapi itu.

"Oh, sebelumnya saya Jordi, kedatangan saya kesini, saya mau mengajak kalian para geng Zhero untuk kerja sama" ujar Jordi sambil tersenyum miring.

"Silahkan jelaskan" ujar Geon dingin.

"Saya tau kalian pasti ingin menyingkirkan Alvares . Geng motor paling sok berkuasa kan ? Begitupun dengan saya. Makanya saya ingin mengajak kalian bekerja sama untuk itu" ujar Jordi.

ceklek

"Bangggg"

pintu terbuka dan memperlihatkan Resha yang masuk sambil membawa cup pom mie yang terlihat mengeluarkan uap panas.

Jordi dan anak buahnya yang awalnya pura-pura tidak mengenal Resha kini tak dapat menahannya lagi.

"Siapa dia?!" tanya Jordi geram ia pun sedikit berteriak pada Geon bahkan ia sedikit menggebrak meja.

Brak !

Vas yang berfungsi sebagai hiasan itu Geon banting dengan cepat. Jordi dan anak buahnya sangat terkejut. Berbeda dengan Alex dan Resha .

"Turunkan nada bicara Lo sama gue,bajingan !" amuk Geon pada Jordi.

"Apa maksud kamu?! Saya hanya bertanya siapa anak tak tau sopan santun yang masuk sembarangan itu !" ujar Jordi membela diri.

Bughhh!

Bogeman mentah seketika Jordi dapat setelah menyelesaikan kata-katanya.
"Jaga bicara Lo ketika Lo berhadapan dengan keluarga Zhero atau nyawa Lo taruhannya!"

Jordi meludah darah. Ia masih terlihat marah namun ia memilih diam karena di depannya sang ketua nampak begitu emosi.

"Bang" panggil Resha lagi .

"Hm? Kenapa?" sahut Alex. Alex sengaja menyahut Resha agar Geon tidak teralihkan perhatiannya. Biasanya jika sudah menyangkut dengan Resha,cowok itu mudah melupakan yang tengah terjadi.

Resha menggeleng. "Sana Lo makan sambil duduk" ujar Alex dan Resha mengangguk. Ia berjalan kearah sofa yang terletak di bagian pojok ruangan dan menyantapnya dengan santai.

"Anak yang Lo bilang gak sopan itu,adik gue. Jadi setelah lo bilang begitu, Lo masih minta bantuan gue buat menghancurkan Alvares?" sinis Geon.

"Oke,maaf saya hanya terbawa kebiasaan. Saya selalu mengajarkan kesopanan di kantor saya" ujar Jordi mengalah.

"Saya harap, kesepakatan kita tidak batal" ujar Jordi lagi.

Geon tertawa, " kesepakatan? Kesepakatan apa? Heyy! Gue belum menyetujui permintaan Lo!"

Jordi tampak linglung,ia terlihat tidak paham dengan ucapan Geon.

"Alvares dan Zhero itu saudara,bukan musuh seperti yang lo kira. Dan setelah gue tahu kalau Lo mau menghancurkan saudara gue, Lo pikir gue bakal diem aja?" Geon tertawa terbahak-bahak.

"Lo datang ke tempat yang salah."

Wajah Geon terlihat sedikit tenang. "Alex, Lo panggil Vian, suruh dia selesain masalah ini"

"Oke"

Geon langsung pergi dari ruangannya,tak lupa ia memberi kode pada anak SMP yang tengah asyik memakan mie nya. Mereka meninggalkan ruangan itu dan menguncinya membuat dua orang asing itu berteriak kebingungan dan mencari bantuan.

Tapi sayang sekali, yang akan datang membuka pintu adalah Vian, si pemimpin perang Zhero.

"Selesai dengan cepat" batin Resha.

Guyss aku tuh bingung sama kelanjutannya ini cerita 😭,ada yang mo bantuin akuu🥺 kasih rekomendasi dong buat kelanjutannya atau rekomendasi tema buat aku bikin cerita baru yang menarik gitu🙈

GIRESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang