Banyak yang gak tau kalau Sunghoon yang notabene nya ketua asrama pria di Universitas itu telah menikah, makanya kemarin itu dia beresin kamar di asrama sebab mau pindah. Nikah nya udah dari sebulan lalu, tapi beresin barangnya baru sekarang.
Males banget kan kalau ke asrama tu selalu di tanya gini ;
"Bang lu kok gaada di kamar? mana di kunci lagi"
"Hoon, kok lu gaada kemarin? lu kan tau toilet gue mampet biasanya bakal ke kamar lu numpang nabung"
"Bang lu pulang kampung ya? "
"Bang kok tumben gue gak pernah liat lu lagi di asrama, kemana?""Bang kok baru nongol" Untuk yang ini adalah pertanyaan kesekian kalinya, Sunghoon menghentikan langkah nya. Menoleh pada Jungwon dan tersenyum.
"Hehe iya nih habis ada something yang harus di urus"
Jungwon mengangguk paham, ia menyerah kan beberapa lembar uang ke hadapan Sunghoon. "Nih bang, iuran dari masing-masing kamar" Di asrama memang selalu ada iuran di tiap bulan nya untuk kebersihan juga laundry.
"Eh kasih sama Jay aja, dia sekarang yang gantiin gue"
"Lah emang bang Sunghoon udah gak di asrama lagi"
Sunghoon nyengir, alasan apa lagi yang akan di berikan. "Iya udah enggak, gue mau kerja di perusahaan bokap"
Jungwon tak banyak tanya lagi, pria itu akhirnya pamit pergi untuk menemui Jay. Sunghoon mengelus dada, sangat ingin untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi istri mungilnya sendiri lah yang tak membiarkan itu terjadi.
Tentu karena suatu hal....
~•∆•~
"Pokoknya Adek mau lanjut kuliah Mas, udah setahun berhenti gara-gara nyiapin nikahan kita. Mas kan udah janji masa mau di ingkarin sih, atau Mas udah bilang ke temen-temen Mas kalau mau ngenalin aku ya" Suudzon Sunoo. "Kan Mas~ ih sebel deh"
Padahal Sunghoon gak bilang apa-apa.
Mulut mungil Sunoo merucut, pundaknya turun. "Males ah, Adek ngambek. Padahal udah keterima, tinggal masuk besok" Menatap Sunghoon yang sedang sibuk dengan kentang goreng nya dengan tatapan kecewa. "Mas~~" Rengek Sunoo.
"Aduh gemes banget ama ni bocah" Batin Sunghoon. Tak kuasa menahan gemas nya, Sunghoon akhirnya tertawa.
Alis Sunoo jadi Bismillah kan, semakin menekuk wajahnya. "Kok malah ketawa sih, ga ada yang lucu loh. Mas gak denger omongan Sunoo ya"
Sunghoon semakin tertawa, ia mendekat pada Sunoo. Duduk bersandar pada papan ranjang, menarik tubuh Sunoo dengan mudah. Membuat Sunoo bersandar pada dada bidang nya. "Maaf maaf ya udah ulangin lagi, yok Mas dengerin"
Karna Sunoo polos jadi di ulangin lagi ocehannya dari pertama sampai habis.
"Udah selesai ngoceh nya?" Tanya Sunghoon setelah Sunoo menghentikan aktivitas ngoceh panjang lebarnya.
Tangan Sunoo terulur melilit lembut leher suaminya. "Kalau mas gak bolehin gapapa deh, adek capek ngerayu" Menempatkan pipinya pada ceruk leher Sunghoon.
"Mas kan belum jawab setuju apa enggak, kok udah nyerah"
Sunoo semakin mengeratkan pelukannya. "Adek udah tau kalau mas bakal nolak lagi kan, udah ah capek"
Sunghoon terkekeh, mengelus rambut mullet Sunoo yang kini terlihat sedikit memanjang. Sunghoon yang suruh untuk panjangin rambut, Sunoo nurut aja. "Mas aja gak nyerah buat ngejar kamu loh, Mas lakuin apa aja biar dapet perhatian kamu dulu. Sampe masuk rumah sakit gara-gara ngejar kamu pas Mas tau kamu mau keluar sama orang lain"
"Siapa suruh ngejar, Adek gak nyuruh Mas ngejar-ngejar Adek. Kan tinggal telpon atau chat, lupa ya kalau ada smartphone"
Walau tak bisa melihat raut sebal Sunoo, Sunghoon sudah terkekeh gemas.
"Tapi gara-gara itu juga kan kamu jadi luluh sama Mas"
Sunoo mengangkat wajahnya, menatap Sunghoon dengan tatapan tajam. "Minta di tabok ya, Adek itu udah suka sama Mas jauh saat sebelum adegan Mas masuk rumah sakit. Itu Adek lagi di ajak pilih barang buat pacarnya temen adek"
Mata Sunghoon membola. " Masa sih, kok Mas gak tau"
Sunoo berdecak sebal, pingin jitak tu jidat tapi kasian suaminya.
Sunghoon menautkan bibirnya dengan labium Sunoo tanpa aba-aba, melumatnya beberapa kali. Sunoo menatap aneh suaminya saat tautan itu terlepas perlahan.
"Jangan gemes-gemes, Mas bawaannya pingin makan Adek" Suara Sunghoon merendah, Sunoo jadi ngeri sendiri.
"Jadi Mas ijinin Adek kuliah lagi apa enggak?" Tanya Sunoo alih-alih menghindari perbuatan yang baru saja terjadi.
Dimple itu mencuat, anggukan Sunghoon menjadi hal yang paling menyenangkan saat ini.
"Beneran?" Berbinar sudah iris coklat indah itu.
Sunghoon menangkup pipi gembil Sunoo. "Iya Adek, tapi Mas minta itu ya" Wajahnya kembali di dekat kan dengan wajah istrinya.
"E, eh. Minta apa nih?"
"Mas tau kamu paham hal ini, jadi polosnya disingkirin dulu. Mas lagi pingin dek"
Bulu kuduk Sunoo meremang, pipinya sudah sangat memerah. Tak ada pilihan lain, jika tadi anggukan Sunghoon yang membuat Sunoo senang. Kini anggukan Sunoo lah yang menimbulkan kesenangan pada diri Sunghoon.
~•∆•~
Jay datang menghampiri Sunghoon dan juga Jake. Kalau Jay sudah datang dengan wajah sumringah, itu artinya ada gosip baru yang ia baru saja dapatkan dari ciwi-ciwi kampus.
"Ada anak baru, kalian pasti udah denger dong"
Sunghoon menyibak rambutnya kebelakang. Bini gue nih pasti.
Jake menggeleng. "Gue gak tau tuh"
Jay menjentik senang. "Sabi lah nanti kita samperin, udah ada pawang nya belum ye"
Ini yang Sunghoon tak suka. "That's my baby"
Jake dan Jay sontak menoleh.
"Lu cari pawang nya kan, yeah that's me. Dia bini gue"
Ternganga lah kedua nya, beberapa siswa yang tak sengaja mendengar pun ikut menganga tak percaya.
"Mas!"
Di ujung lorong Sunoo melambai heboh, berjalan cepat mendekati suaminya. "Dari tadi Adek di mintain nomor HP, terus ada temen yang disuruh minta alamat rumah"
Sunghoon mengernyit tak suka. "Siapa?"
Ryujin datang dengan tergupuh, gadis itu ngos-ngosan. "Jangan lari napa Sun, gue capek ngejarnya"
Sunoo sembunyi di belakang Sunghoon, ryujin menyapa Jake yang notabene nya adalah adik nya. Lalu mengalihkan pandangan nya pada Jay. "Eh, lu minta sendiri alamatnya noh. Mumpung Sunoo ada di depan lu"
Ups, Jay ketahuan.
Sunghoon tertawa tak percaya, ia menghadap Jay. Sebelum mendapatkan bogem mentah ada baiknya Jay kabur.
"Maaf, gue gak tau dia bini lo!!!!" Teriaknya Jay sembari berlari.
~•∆•~
𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚒𝚏 𝚝𝚑𝚎𝚛𝚎 𝚒𝚜 𝚊 𝚝𝚢𝚙𝚘^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranthine
Short StoryCerita oneshoot dengan Sunoo-tokoh utama di setiap cerita. ⚠️ -bxb -bxg -gs ©𝐋𝐲𝐫𝐚 𝐲𝐨𝐚