Bite me [sunsun]

2.4K 133 6
                                    

Sunghoon yang tertusuk belati tepat di jantung nya masih tak mengerti mengapa dirinya bisa masih bertahan di tempat terakhir dirinya dan Sunoo bertemu, dan entah mengapa tubuhnya tak bisa di gerakkan. Dia hidup, dan merasa lukanya kian lama sembuh sendiri. Tiap malam yang ia lewati merasa melihat Sunoo, bayangan pria berkulit pucat itu terus ada di sisinya. Sunghoon ingin menggapainya namun tak bisa, dia tak mampu.

Hingga kini, Sunghoon mulai bisa menggerakan tubuhnya. Duduk bersandar pada sebuah pohon, sayangnya dia tak bisa berbicara. Dengan tatapan penyesalan menatap Sunoo yang bersimpuh di depannya, mata merah vampir itu tanpak sendu menatapnya. Tangan yang Sunghoon rasa sangat lembut itu menyentuh tepat di bagian lukanya, menangis seperti telah menyesali sesuatu.

Memejamkan matanya dengan air mata yang merembes, perlahan mengambil kembali belatinya. Ini sangat sakit, reflek tangannya meraih Sunoo. Memeluk pria paling dingin itu, memekik tertahan.

Belati itu tercabut, benda tajam ditangan Sunoo itu lenyap menjadi abu. Sunghoon menatap Sunoo, dia tak bisa bicara. Berharap Sunoo paham kalimat maaf yang ia utarakan lewat tatapan matanya, kembali tangan dingin itu menyentuhnya. Menyentuh pipi Sunghoon, mencium bibir Sunghoon lama.

"Aku tau kau tak pernah mencintai ku" Sunoo masih menempelkan bibirnya, bicara lewat batinnya. Mendengar kembali suara itu membuat Sunghoon menangis, ini salah paham. Dia sudah mulai mencintai Sunoo, jika saja Sunoo tak mengetahui niat awalnya mendekati vampir ini.

"Tapi kau harus tau hal ini, aku mencintaimu. Dari awal kita bertemu, aku juga tau kau hanya menyukai sepupuku Jaeyun. Kau terbebas sekarang, tak ada lagi besi yang menghalangi mu. Aku pergi, maaf dan aku mencintaimu"

Sunoo dengan cepat menggigit leher Sunghoon, akan mengingat tubuh hangat ini, mengingat semua hal yang mereka lalui. Sunghoon menggeleng keras, kali ini hanya ingin Sunoo ada bersamanya, menangis dalam penyesalan.

Untuk terakhir kalinya, mengecup kening Sunghoon-

-dan Sunoo terbakar api yang entah muncul dari mana. Sunoo-nya hanya tinggal abu, berhamburan diterbangkan angin. Setitik abu mendarat di telapak tangan Sunghoon, bersamaan dengan titik liquid yang membasahi abu itu.

Malam itu, Sunghoon mengalami banyak perubahan pada tubuhnya. Suhu dingin bukan lagi pantangan, dia merasa terlahir kembali. Pandangan matanya bisa menembus melihat sesuatu di jarak yang sangat jauh, penciuman nya jadi sedikit sensitif. Dan kini dia butuh darah manusia pertamanya, melupakan apa yang baru saja dia alami.

Hukum vampir, setelah manusia menjadi vampir. Rasanya seakan terlahir kembali, sensitif terhadap semua hal. Dapat melesat cepat, dan satu kekuatan yang dia miliki. Sunghoon masih tak tau kekuatan apa yang dia peroleh, intinya, malam ini menjadi malam beburu pertamanya.

***


Sosok gadis kecil itu berjalan pelan pada malam hari, penerangan yang tak begitu terang hanya berguna untuk langkahnya. Berhati-hati agar tidak terjatuh, yang gadis itu tak tau. Dirinya sedang di intai makhluk baru yang mengincar darahnya, melesat cepat ke belakang gadis itu.

Meraih tubuhnya, membungkam mulutnya, mulai mengeluarkan taring.

"Jangan!"

Sunghoon menghentikan pergerakannya, taring yang sudah keluar itu berujung masuk kembali. Suara apa itu, dari mana asalnya.

"Jangan Sunghoon, kau tak perlu melakukannya" Suara familiar yang dia rasa sangat mengenalinya.

Sesuatu seperti menghantam nya hingga dia terlambung jauh entah kemana, tubuhnya jatuh setelah saling berbenturan dengan pohon besar. Sunghoon langsung tak sadarkan diri.

AmaranthineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang