Untuk ukuran nasi goreng, ini beneran persis kayak nasi goreng mamang pertigaan yang biasanya antrian pengunjungnya banyak. Sunghoon jadi tau satu hal, bahwa gadis di depannya ini jago masak.
Tapi entah mengapa tatapan itu seakan lapar terus kearahnya, padahal mereka masing-masing memiliki porsi. Tapi tatapan itu, uhhh sedikit membingungkan.
"Gue boleh coba punya lo?"
Nada bicara itu seketika membuat Sunghoon merinding, ada apa dengan gadis ini. Sunghoon berusaha terlihat netral, sedikit bercanda Sunghoon membawa sendok berisi nasi goreng itu kearah Sunoo. Ceritanya mau nyuapin.
Dan Sunoo tertawa girang, dia sedikit bangkit untuk makan dari sendok yang di pegang Sunghoon. Mata itu melotot ketika baju putih yang sedikit transparan itu melorot kebawah ketika gadis itu memajukan tubuhnya guna menerima suapan Sunghoon, bukan itu saja. Sunoo, selain baju putih polos itu—dia tak memakai apapun lagi. Di dalamnya naked alias not bra.
Oh my goddess, apa gadis itu memang sengaja seperti itu.
"Ketebak, punya lo lebih enak ketimbang punya gue"
Sunghoon tersenyum miring, jadi apa motif gadis itu ingin numpang tidur di kamar dia.
Sunghoon meletakkan sendoknya, dia suka yang menantang seperti ini. "Coba lo to the point"
Sunoo terkikik lucu, tidak, lebih ke sensual. Nada bicara nya memang agak lain sedari tadi, Sunghoon merasakan sentuhan kaki Sunoo pada kakinya. "Gue mau hamil anak lo" Uhuk ucapan itu keluar bersamaan dengan kaki Sunoo yang berhenti bergerak saat mencapai tengah selangkangan Sunghoon.
Suasananya jadi agak panas ya, otak Sunghoon sudah tak bisa berpikir jernih. Tubuhnya juga entah mengapa merespon baik perlakuan Sunoo, gadis itu bangkit untuk duduk diatas paha Sunghoon. Wajahnya yang mendekat dengan tangan yang bergerak aktif membuka kancing kemeja Sunghoon.
"Lo pasti tau Kim Corp" Ucap Sunoo dengan bibir yang hampir menempel di bibir Sunghoon. "Lo pasti pernah dengar kalau lo mau di jodohin sama salah satu putri dari petingginya"
Tangan Sunghoon naik ke pinggang ramping Sunoo, membuat gerakan sensual disana. "Jadi lo orangnya?"
Sunoo tersenyum menanggapi, kancing itu sudah terlepas semua. Sunoo menjilat telunjuknya sebelum menyentuh permukaan perut berbentuk itu, tapi tak lama tangannya dihentikan oleh tangan lain.
"Udah main-main nya baby, kita langsung ke inti aja"
Sunoo terpekik senang kala tubuhnya dengan mudah di gendong Sunghoon, mengecupi wajah beserta bibir pria itu disaat Sunghoon melangkah menuju kamar tidur. Membanting Sunoo ke atas kasur, lihatlah dua gundukan yang sangat ingin menunjukan eksistensi nya. Begitu amat tercetak di baju putih itu.
Sunoo mengigit bibir bawahnya ketika Sunghoon mulai melepas atasannya, proporsi tubuh pria yang Sunoo dambakan.
Sunghoon merangkak menuju Sunoo, mengigit ujung kaos polos itu. Menyibak keatas baju Sunoo dengan bibir nya, matanya melirik Sunoo ketika lidahnya terjulur menyentuh puting merah muda itu.
Satu leguhan mengudara ketika dengan agresif Sunghoon menyusu pada salah satunya, tak membiarkan yang satu tak terjemah—Sunghoon mulai memainkannya dengan tangan.
Sunoo mengusap rambut coklat tetangganya itu, ah dia tak menyangka akan berakhir begini dengan pria menyebalkan ini. Dia bisa saja memilih dengan siapa dia menjalani hidup, apalagi dengan Ayahnya yang sewaktu-waktu bisa memutuskan Sunoo menghabiskan hidup dengan siapa. Tapi entah mengapa rasanya jika ada ribuan opsi, dia akan tetap memilih Sunghoon.
Pria ini berbeda, rasa kesal nya seringkali menyalurkan rasa lain. Sunoo tak tau bagaimana cara kerjanya, tapi satu yang Sunoo tau. Dia hanya menginginkan Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranthine
Cerita PendekCerita oneshoot dengan Sunoo-tokoh utama di setiap cerita. ⚠️ -bxb -bxg -gs ©𝐋𝐲𝐫𝐚 𝐲𝐨𝐚