20 Min [sunseung]

1.9K 59 9
                                    

Hesa-Sion
Lanjutan au tiktok.

Hesa memijit batang hidungnya yang terasa sakit, matanya otomatis tertutup dengan headset aktif yang menempel di telinganya. Karina menarik benda itu hingga tersingkir dari kepala Hesa, memberi sahabat nya itu sebuah teh hangat.

"Apa lagi sekarang?" Always setiap pulang kerja Hesa langsung ke apartemen Karina, buat apa? Ya buat berkeluh kesah tentang kerjaan. Mungkin Karina bosan, tapi Hesa butuh di dengar.

Pria itu mulai bercerita, selalu bilang ingin berhenti tapi tak bisa, sumpah serapah juga menyertai setiap ceritanya.

Sampai pada Karina mengucapkan kalimat itu berulang kali, Hesa sampai heran dibuatnya. Apakah hal itu jalan satu-satunya yang bisa menyelematkan hidupnya.

"Lo harus mau, Sa" Karina benar-benar memohon kali ini.

"Ga mau, maksa bener. Najis" Ya kali aja dia mau disuruh tanda tangan kontrak di agensi tempat mantannya kerja, mau di taro mana muka Hesa. Iya kalo mereka putus baik-baik-

Eh baik-baik si, mungkin(?) AKH GA TAU.

"Ini tu kesempatan lo buat keluar dari pekerjaan yang rata isinya orang toxic semua, Hesaaa" Karina cuman mau yang terbaik buat temennya.

"Ya lo pikirlah, masa mau satu agensi sama Sion" Lagian tawaran ini tu agak aneh, masa iya cuman butuh tanda tangan kontrak udah langsung jadi model. Padahal Hesa sama sekali ga ada bakat di bidang tersebut. "Terus gimana cerita lo dulu yang di hubungin duluan"

"Sebenarnya ayang gue yang mau ambil tawaran ini, tapi dia kasih ke lo sebagai permintaan maaf" (Kalau mau tau ceritanya boleh liat tektok aku yaww)

"Winter?"

Karina memutar bola mata. "Ya emang siapa lagi"

Hesa berdecih. "Kalo dia ga jadi pacar lo ga bakal gue maafin"

"Jahat banget si tai"

"Ya terus apa dong" Hesa mulai frustasi. "Ada Sion, gue malu"

"Apa si lo, ini demi kesehatan mental lo Sa. Gue juga takut lo jatuh miskin- akh!"

Di toyor Hesa juga 'kan. "Bangsat!"

Karina sampai menyatukan dua telapak tangannya untuk memohon. "Mau ya?? Gue temenin deh, kalo bisa jadi manajer sementara lo juga gue sanggup. Gimana?"

Kesempatan ga datang dua kali kan. "Yaudah gue minta izin dulu sama bokap nyokap"

Karina sontak menjerit dan memeluk Hesa. "Aaaa gitu dong, gue seneng dengernya. Kabarin kalo udah dapat izin ya"

Yah setidaknya Hesa mencoba, dia harus mempersiapkan diri sebelum menyapa sosok yang di sebut mantan itu. Dia malu sumpah, kangen juga dikit.

Hesa butuh waktu.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AmaranthineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang