Mari kita lihat kerumunan para anak yang terlahir dengan sendok emas di masing-masing tangan. Art School Galaxy, tempatnya anak dengan kemampuan seni di luar batas. Sekolah elite yang sangat susah di masuki.
Selain pembayarannya yang sangat mahal, sekolah itu hanya memberi beasiswa pada anak-anak yang benar handal dalam seni. Untuk akademik, sekolah itu hanya memberi waktu yang relatif sedikit untuk belajar.
Sekolah itu juga menjunjung tinggi kelas Fashion, kelas itu bebas mengenakan seragam rancangan mereka sendiri. Begitu pula dengan kelas Lukis, kelas Musik, kelas kecantikan, kelas Tari DLL. Mereka berpakaian sesuai dengan kelas apa yang mereka ambil.
Sunoo dan Jungwon, primadona kelas Fashion. Rancangannya selalu memuaskan desainer terkenal yang pernah mereka temui.
Tak lupa dengan status mereka yang di ketahui adalah keluarga dari salah satu aktor ternama.
Wow
"Wah apa ini seragam rancangan lo yang terbaru" tanya Kenna, murid dari kelas kecantikan.
Sunoo tersenyum manis. "Iya, baru selesai dua hari yang lalu bareng Jungwon"
"Kenapa? Lo mau kita buatin lagi?" Sahut Jungwon, ia langsung mengeluarkan buku kecil yang selalu di bawanya. Buku itu biasa untuk menulis apa saja yang diinginkan seseorang pada pakaian yang akan di rancang Jungwon dan Sunoo.
Tak lupa juga buku itu untuk menghitung berapa pengeluaran yang di pakai untuk membeli bahan dan berapa penghasilan yang mereka dapat.
Jungwon pecinta cuan, ia akan sangat antusias jika ada teman yang menginginkan dress atau rancangan lainnya. Keluarganya kaya, tentu saja. Tapi Jungwon ingin lebih kaya dari Ayah-nya, ya dengan cara ini.
"Iya, mau gak? Di rumah masih banyak kain bagus" Tawar Sunoo.
"Oke, gue mau. Untuk kali ini model dan bahan kalian aja yang nentuin, gue bakal terima"
Keduanya senang, saling berjabat. Senang dengan kerjasama ini, Kanna berlalu, Jungwon memutuskan untuk pergi ke kantin. Sedangkan Sunoo melangkah menuju toilet.
Sunoo tak fokus, ia memikirkan bagaimana pembuatan pesanan Kanna tadi. Sampai ia tak sengaja tersandung kaki seseorang, dan berakhir terjatuh di atas tubuh seseorang.
"AKH!"
"Sst, argh..." Sunoo meringis, sebenarnya tadi tubuhnya lah yang seharusnya terbentur lantai marmer itu. Namun seseorang menangkap nya dan membalikkan keadaan, jadi orang itu yang menghantam lantai.
Namun tetap saja Sunoo merasakan sakit, ia mendongak. Terkejut saat tahu kakak kelas yang menolongnya juga sedang meringis kesakitan.
"Eh, m-maaf Kak. Aku gak sengaja" Ucap Sunoo.
"Iya, tapi bisa gak lu bangun dulu. Berat"
Sunoo menepuk jidat, ia lalu bangkit dan menolong kakak kelas yang di ketahui bernama Jake itu.
Sunoo menunduk. "Maaf ka"
Sunoo malu, teman-teman dari kakak kelas bernama Jake itu menatap nya. Terlebih lagi dengan Jake yang masih meresakan sakit. Sunoo mencuri pandang pada Jay yang notabene nya adalah pacar Jungwon sekaligus Kakak kandungnya, berniat meminta pertolongan nya. Tapi Jay malah menertawai nya.
Sedetik kemudian Sunoo di buat membeku, sebuah tangan mengusap pucuk kepalanya.
"Lain kali hati-hati ya Sunoo" Tutur Jake kelewat lembut.
Sunoo terbang.
Mereka berlalu dengan cepat, Sunoo hampir terjatuh lagi karna lemas.
"Eh, kenapa nih?" Itu Jungwon, kebetulan lewat dan melihat pergerakan Sunoo yang akan terjatuh. "Are you okay babe?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranthine
Cerita PendekCerita oneshoot dengan Sunoo-tokoh utama di setiap cerita. ⚠️ -bxb -bxg -gs ©𝐋𝐲𝐫𝐚 𝐲𝐨𝐚