Depression [Sunsun]

3.7K 210 25
                                        

Depression.

Park Sunghoon X Kim Sunoo

»»--⍟--««


"Dunia memang tidak selamanya memberikan kebahagiaan, namun jangan jadikan alasan untuk berhenti berjuang" _Kim Taehyung.

"Lalu apa yang akan ku perjuangkan jika yang di perjuangkan tak lagi mau di perjuangkan" _Kim Sunoo.

»»--⍟--««


"Kenapa kau menyerah? Lupa jika masih ada diriku" _Jake Shim.

"Kau tak pantas aku repotkan Jake, terimakasih telah mau bersahabat dengan pria seperti ku" _Kim Sunoo.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃


"Berhentilah mengeluh, kau hanya terlalu fokus pada penyakit batinmu. Lupakan semuanya dan hidup seperti semestinya" _Park Sunghoon

"Aku mencintaimu, Sunghoon" _Kim Sunoo.

~•∆•~


"Kau dengar rumornya, ibunya gila karna ditinggal pria yang sudah menghamili nya"

"Omo, berarti pria itu anak haram. Ck, pantas saja tingkah lakunya aneh"

"Lihat luka pada jari jemari tangannya, ku rasa dia akan menjadi gila sama seperti ibunya"

Sudah bagai angin lewat, hanya cemoohan yang selalu Sunoo dapatkan saat menginjakkan kakinya di lantai perusahaan Park Corp.

Dulu ia adalah pria yang dipuja, disanjung, dan selalu diperhatikan. Semuanya berakhir saat masalalu nya dibocorkan, semua ucapan mereka tadi itu benar. Sunoo, anak yang tak tahu menahu mengenai Ayah nya.

Anak haram.

Sunoo tidak meminta dilahirkan seperti ini, namun semua orang menghakimi nya layaknya takdir digenggaman nya.

Pintu salah satu ruangan terbuka, ia disambut Kim Taehyung, sepupunya. Sunoo melirik sekilas seorang pria tampan di mejanya, tampaknya sangat sibuk hingga tak menyadari kedatangan Sunoo.

"Aku titip ini untuk suamiku" Menyerahkan kotak makanan pada Taehyung.

"Untukku?"

Sunoo tersenyum. "Besok akan aku buatkan"

Setelahnya, Sunoo beranjak pergi. Tak mau mendengar bisikan bisikan tentang dirinya, ia melangkah cepat untuk keluar dari gedung itu.

~•∆•~

Sunghoon datang, memeluk suaminya yang sedang melamun menghadap halaman luar dari balik jendela.

Sunoo sedikit terlonjak, namun ia hapal aroma suaminya. Berbalik menghadap Sunghoon. "Jangan mengejutkan ku terus" Tawa renyahnya selalu membuat Sunghoon tenang.

Tawa yang hampir saja menghilang tanpa tahu sebab nya. Tapi Sunghoon tahu, desas-desus tentang suaminya. Berpura-pura tidak mengetahui, agar suaminya tak perlu memikirkan hal itu.

Namun semakin lama Sunoo semakin rapuh, terlihat dari seringnya ia menangis di malam hari. Tangan yang penuh luka sayatan dan tubuh yang semakin kurus. Sunghoon memilih bungkam.

"Malam ini Mama mengundang kita makan malam" Ujar Sunghoon setelah menghadiahkan kecupan singkat pada dahi Sunoo.

"Aku akan bersiap" Lagi-lagi melempar senyum manis, melangkah pergi menuju kamar. Senyum tadi luntur, terganti raut gelisah. Mertuanya, Mama dan Papa Sunghoon juga ikut berubah karna masalalu nya.

AmaranthineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang