3

2.7K 307 6
                                    

"Aku percaya bahwa takdir Allah selalu yang terbaik"

-Haura Zaudyati-

Pagi yang cerah menemani awal pagi Haura untuk berangkat sekolah,Haura duduk di bangku kelas 12,tidak terasa sudah beberapa tahun dia bersekolah akhirnya akan meninggalkan kenangan bersama para sahabat nya.

"Dila" panggil Haura ketika melihat sahabat sekelasnya.

Aliqa Dilla Thaletta adalah sahabat dekat Haura, dia yang selalu mendengar kan keluh dan kesah disetiap kalimatnya.
Bisa di bilang Dila cukup baik dalam mendengarkan keluh kesah temannya,dia setia mendengarkan curhatan teman temannya walaupun kadang dia bingung untuk memberi solusi.

"Hai Ra" seru Dila di tengah tengah lapangan sambil melambaikan tangannya.

"Tunggu,kita masuk sama sama" ucap Haura sambil berlari kearah lapangan.

•••

Waktu istirahat datang, mereka berdua sibuk dengan makanan masing masing, Haura dan dila Sling bertukar cerita konyol mereka.

"Eh dil lu tau ga?"

"Ga, kan lu belum ngomong"

"Ishh serius ini"

"Oke oke ada apaan?" Jawab dila dengan muka yang penuh penasaran.

"Mas Zidan Uda balik dari pondok!!!" Seru Haura smbil tersenyum gembira.

"Zidan yang sering lu ceritain??"

"Iya,tambah ganteng tambah putih juga"

"Syukurlah jadi lu gausah halu halu lagi,tinggal sholat jamaah langsung ketemu calon imam" timpal dila sambil cengengesan.

"Calon imam calon imam,emngnya dia mau?"

"Makanya gue itu tadi berdoa biar Zidan mau sama lu" suara ledekann dila membuat Haura semakin kesal.

Tak terasa mereka sudah menghabiskan waktu istirahat pertama dengan canda dan gurauan masing masing,hingga mendatangkan jam pelajaran.

Jam pelajaran yang melelahkan membuat para siswa mengeluh,tugas tugas yang menumpuk membuat para siswa juga ikut menumpukan kepalanya di atas meja.

"Haura nanti ngerjain tugas di rumah lu aja ya soalnya rumah lu paling Deket" Ucap dila.

"Oke tenang aja"
"Eh emang mo ngerjain kapan?"

"Nanti Minggu depan aja" jawab sepele dila sambil melangkahkan kakinya keluar.

Sudah tidak heran Haura dengan sikap dila yang malas mengerjakan tugas tapi ingin mendapatkan nilai yang bagus,dirinya menganggap sepele tugas tetapi berusaha untuk mengerjakannya karena paksaan dari Haura.

Tak terasa 11 jam yang mereka lalui di sekolah, yang di jalankan dengan baik oleh para murid dan para guru.
Semua murid sudah keluar menuju rumah masing masing.

Haura dengan dila terlebih dahulu sholat ashar sebelum pulang,mereka berdua sering melakukan hal tersebut tapi kadang juga berdebat dulu dengan setan agar dirinya bisa sholat.

Selesai mereka sholat ashar,mereka berdua duduk di depan teras masjid sekolah,masing masing sedang mengikat sepatu.

"Eh Ra kayanya mas crushh gue suka sama temen gue deh" ucap dila memulai pembicaraan nya.

"Loh ko bisa lu berpikir begitu?"

"Masalahnya waktu itu kan gue biasa kan rutinan sama yang lain,nah mas crush gue itu Deket banget sama temen gue,semenjak gue cerita sama temen gue klo gue ngecrushin si masnya"

"Gue jadi ikut over thinking"

"Kenapa?"

"Gue takut Zidan ternyata Uda punya cewe yang dia taksir di pondokan"

"Uda Uda gausah ovt ovt an,gue yakin itu cuma prisangka buruk kita aja"

"Semoga aja iya"

Mereka berdua sudah sering membicarakan tentang perasaan dirinya terhadap seseorang yang mereka sukai satu Sama lain,namun mereka jga saling menjaga kepercayaan ketika satu sama lain bercerita tentang masalahnya atau pun hal yang lainnya.

•••

Haura sedang berjalan menuju rumahnya, karena jarak rumah dan sekolah lumayan dekat Haura lebih memilih untuk jalan kaki, kebetulan jarak rumah Haura dengan sekolah melewati salah satu toko usaha orang tua Zidan yaitu toko bangunan.

Semenjak Zidan pulang dari pondok Haura selalu melihat ke arah toko tersebut ketika dirinya pulang dari sekolah,karena biasanya Zidan selalu membantu orang tuanya berjaga toko.

Karena toko orng tua Zidan cukup banyak dan masing masing usahanya berbeda, akhirnya Zidan lebih memilih membantu orang tuanya dengan menjaga salah satu tokonya yang dekat dengan rumahnya.

Di hari itu Haura tidak melihat Zidan yang sedang berjaga di tokonya,dirinya smpai mengajak dua sahabatnya yaitu putri dan rania untuk menunda beberapa menit sampai dia melihat Zidan di dalam toko tersebut,namun mereka berdua memaksa Haura untuk pulang terlebih dahulu karena rasa lelah yang mereka rasakan ketika pulang sekolah.

Mau tak mau Haura akhirnya mengalah dan pulang,mereka bertiga berpisah di gang,Haura jalan sendirian menuju rumahnya.

Karena rumah Haura melewati masjid,Haura dapat melihat Zidan yang sedang keluar dri dalam masjid,dirinya tidak menyangka akan bertemu Zidan di masjid dan bukan di toko.

Pengin Update nya cepet ga?

Banjirin komen yuk biar cepet update😁

Jangan lupa vote nya mas/mba

HAUZAN
24 Nov 2022

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang