"Jarak antara dua orang tidak penting, ketika jiwa mereka bersatu"
_HAUZAN_
~~
*beberapa bulan kemudian
Ini adalah waktunya Dila dan haura ujian, mereka berdoa supaya dilancarkan dan mendapatkan nilai yang bagus.
Beberapa siswa membawa contekan tapi tidak dengan Haura dan dila, sebenarnya Dila hampir saja membawa contekan tapi Haura sudah lebih dulu memperingatinya.
Selama ujian di mulai Haura dan Dila dengan tenang mengerjakan soal ujian, mereka selesai terlebih dahulu walaupun tidak membawa contekan. Ternyata benar jika kmu berbuat baik Allah selalu berada di samping mu.
"Gila si tu soal bikin gue pusing ngerjainnya, tapi ga nyangka bisa ngerjain" ucap Dila sambil memegang keningnya yang hmpir meledak.
"Dillaaaa" suara laki laki itu bergema di lorong kelas, membuat Dila mematung ditempat.
"Wah Ra ini anak kumat kayanya, ayo buruan lariii" Haura yang melihat ekspresi wajah Dila tidak tahan menahan tawanya.
Mereka berdua berlari menghindari laki laki yang tampan di belakang bersama dengan teman pergaulannya, sebenarnya lelaki itu adalah seseorang yang sudah dari dahulu mengejar dila tapi karena dila tidak suka dikejar akhirnya Dila mengaburkan diri.
Selesainya kegiatan ujian para siswa di pulangkan cepat, Haura mengajak Dila untuk mampir terlebih dahulu kerumahnya. Alhasil Dila pun meminta izin untuk bermain di rumah Haura, karena mereka sudah lama bersahabat ayah dan ibu Dila mengizinkan nya.
Sesampainya di rumah Haura, Dila di smbut hangat oleh keluarga Haura. Mereka berdua bermain dikamar Haura, smpai akhirnya kantuk yang begitu dahsyat merenggut matanya. Semua gadis tertidur begitu lelap hingga suara alarm Dila berbunyi, mereka berdua tidak menyangka akan tidur begitu lama.
Dila yang melihat jam sudah cukup sore akhirnya meminta izin untuk pulang terlebih dahulu, melihat langit yang semakin gelap ibu Haura memerintahkan anak laki lakinya untuk mengantar Dila, namun Dila menolak karena sang supir sudah mengarah kesini dan akan menjemputnya, mendengar hal itu ibu Haura akhirnya memberikan izin kepada Dila untuk pulang.
Karena Dila Menunggu jemputan yang cukup lama, akhirnya memutuskan untuk berjalan ke supermarket terdekat, dia ingin membeli beberapa camilan dan stok makanan. Dila menelepon supirnya agar menjemputnya di supermarket, Tetapi setelah dirinya selesai berbelanja, jemputannya blum kunjung datang dan itu membuat Dila lumayan gelisah, dia bahkan belum sholat Maghrib. Karena waktu Maghrib itu singkat Dila akhirnya mencari Masjid terdekat, dan itu benar benar membuatnya berjalan lebih jauh dari perkiraannya.
Jalan yang sepi membuat Dila merasa takut, dia terus berdoa agar tidak ada gangguan, karena dirinya berjalan untuk sholat bukan yang lainnya, namun itu sama sekali berbeda dengan harapannya.
Dila yang sedang berjalan sambil membawa belanjaannya di kejutkan oleh beberapa sekumpulan laki laki yang cukup dewasa, bau alkohol melekat di bajunya, empat laki laki itu berusaha merayu Dila dan mengambil makanannya. karena Dila selalu menghindari lawan akhirnya membuat ke empat pria itu merasa marah.
"Tolongggg" suara keras Dila membuat para sekelompok pria itu tertawa.
"Teriak sekenceng kencengnya, gaakan ada yang denger lu teriak" mendengar ucapan para pria dila semakin takut.
"Tolongggg" Dila mulai mundur dirinya berusaha kabur tapi salah satu pria mencegahnya.
Satu pria berada di depannya, tiga pria berada di belakangnya dan salah satunya memegang tas Dila dari belakang, mengakibatkan Dila tidak bisa berlari. Dila hanya pasrah dia terus meminta tolong hingga membuat para keempat pria itu semakin marah dan hampir menyentuh dirinya.
Bughh
Suara pukulan begitu keras sehingga Dila dapat mendengarnya dengan jelas, beberapa pukulan yang iya dengar sangat jelas membuat para pria yang tadi menghadang jalannya berlari kebelakang.
Dila masih setia memejamkan matanya dia tidak berani membukanya, hingga akhirnya suara pukulan dan ringisan dari arah belakang mulai menghilang.
Laki laki dengan badan besar di bayangan sinar lampu membuat Dila semakin takut, melihat bayangannya mulai dekat Dila buru buru berjalan kedepan dengan cepat, tapi laki laki itu terus menerus mengikutinya di belakang.
Melihat Dila yang semakin cepat dan semakin jauh, membuat laki laki itu lumayan berlari untuk mengejar dila
"Mba" panggil laki laki itu dengan suara sopannya.
"Mba"
"Mba" Dila masih saja tidak menjawab.
Dila yang mendengar dirinya di pnggil masih saja berjalan kedepan, dia tidak menengok ataupun memutarkan badannya kebelakang. beberapa kali laki laki itu memanggil Dila tapi tidak di respon dan memutuskan untuk berbicara keintinya.
"Mba ini makanan sama Snack nya, gamau di ambil?" Dila yang mendengar kata makanan dan Snack akhirnya buru buru membalikan badannya, dan mengambil belanjaanny dari tangan laki laki yang telah membantunya.
"Makasih" ucap Dila tanpa melihat wajah laki laki itu, dila rasa wajah pria itu seram sama seperti keempat pria yang tadi menghadang nya.
Setelah dirinya merebut makanannya dari tangan laki laki itu, tak lama mobil jemputannya datang, dia buru buru masuk kedalam mobilnya tanpa melihat laki laki yang setia berdiri di pinggir jalan yang dari tadi memandanginya.
Boro boro melihatnya, Dila bahkan lupa kalo dirinya belum sholat Maghrib.
"Nanti gue qhodo in aja deh sholat Maghrib nya, ini gara gara preman preman itu gue jadi ketinggalan sholat Maghrib" gumamnya.
Sang supir yang melihat wajah Dila mulai kesal memohon maaf karena terlambat menjemputnya, dia menjelaskan bahwa mobilnya tiba tiba mogok dijalan sehingga sang supir lumayan lama menjemput.
Dila yang mendengarkan penjelasannya pun akhirnya memaafkan dan memberikan beberapa kata kepada sang supir.
"Nnti klo mobilnya mogok atau kena musibah, pak supir telpon Dila aja biar Dila nanti pke taxi" sang supir hanya mengiyakan dan beberapa kali meminta maaf.
Mimin bingung nih buat ngatur jadwal update nya, gimana kalo kalian aja?Setujunya setiap hari apa?
Ini bonus chapter buat kalian( ◜‿◝ )
HAUZAN
13 Des 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUZAN
RomanceJadwal update: Rabu, Jumat, Minggu Haura Zaudyati sosok wanita yang fakir ilmu agama wanita yang kurang belaian seorang ayah dan juga seorang ibu kandung,dirinya mencintai sosok ustadz muda dengan wajah yang tampan juga paham agama. Dengan latar ya...