32

1.9K 293 117
                                    

"Akhirnya saya tidak sia sia menyelipkan namamu di setiap sholat malam ku"

_HAUZAN_

~~

Pagi ini beberapa orang telah berkumpul di kamar omah, mereka telah menunggu acara akad dimulai.

Untung saja penghulu yang mereka sewa adalah teman dekat Bakhri, sehingga beliau bisa mengatur semuanya.

Tak butuh waktu lama, penghulu datang dan mulai bersiap siap untuk melangsungkan akad, Tetapi Haura belum juga datang  ke kamar seusai di riasi, sehingga membuat semuanya menunggu untuk lebih lama lagi.

Pintu kamar mulai terbuka, menampakan seorang wanita yang di dampingi oleh qiara dan juga nia.

Semuanya mematung melihat Haura yang datang dengan baju pengantin biasa, dan wajahnya yang begitu cantik.

Melihat perilaku keluarganya yang tidak biasa, akhirnya Zidan menolehkan pandangannya kebelakang, dimana dia begitu kagum dengan calon istrinya yang berada di depannya.

Bola matanya bergerak mengikuti langkah Haura, Haura yang merasa di tatap oleh orang orang akhirnya menjadi malu, dan mulai menundukan pandangannya.

Dengan dandanan yang sederhana karena acara yang mendadak, Zidan benar benar bersyukur mendapatkan Haura menjadi istrinya.

"Baik bisa kita mulai?" Ucap penghulu paruh baya itu sambil mengadahkan tangannya.

Zidan hanya mengangguk dan mulai bersalaman kepada penghulu yang berada di depannya.

"Bismillahirrahmanirrahim Ankahtuka wa zawwajtuka Zidan Al-Bakhri Bin H. Abdul Bakhri, makhtubataka Haura Zaudyati binti Alm. Aziz Syaefudin alal mahar halaqat min 3 'iilaa 7 jiram, niqud EGP 39.264,66 nqdan, aird 2.5 hiktar, hallan"

Dengan muka yang tenang, Zidan mulai mengangkat suaranya dengan lantang, dan mulai mengucapkan ijab Kabul nya

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur hallan"

"Bagaimana para saksi? Sah??"

"SAHH" semuanya menjawab dengan semangat.

"Alhamdulillah" penghulu mulaimengakat kan kedua tangannya, "Allahumma baarikli fi ahli wa baarik li-ahli fiyya warzuqhum minni warzuqniy minhum"

"Aamiin" masing masing dari para saksi mengucapkannya dengan lantang.

Setelah doa yang penghulu pimpin selesai, Zidan mulai memasangkan cincin Kejari manis Haura, dan juga sebaliknya haura mulai memasangkan cincin ke jari kekar suaminya dan tidak lupa untuk bersalaman kepada suaminya, dengan telaten Haura mencium telapak tangan dan punggung tangan Zidan.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."

Zidan mulai membacakan doa ketika Haura sedang menunduk mencium tangannya, tak lupa setelah bacaannya selesai dia mencium kening istrinya.

"Selamat atas pernikahan kalian, semoga samawa sampai maut memisahkan" ucap penghulu sebelum meminta izin untuk pergi karena ada beberapa orang yang harus dia nikahkan.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang