"Kalo kamu mau ciptaannya maka rayu dulu penciptanya"_Zidan Al Bakhri_
•••
Sore menjelang petang, Haura dan teman temannya bersiap untuk menuju ke masjid untuk melakukan kewajibannya sebagai umat muslim.
Gadis tersebut berjalan dengan diiringi celotehan teman temannya, yang membuat dirinya tertawa.
"eh eh Ra itu bukannya Zidan? Zidan uda balik dari pondok?" ucap salah satu teman Haura yang bernama Putri.
"salah liat kali"
"Ga! bneran tadi gue liat Zidan masuk ke tempat wudhu, yaudah gini aja kita liat aja nanti siapa yang ngimamin sholatnya"
"iya putri,yaudah gue mau ambil air wudhu dlu tolong bawain mukenah sama sajadah nya"
tempat wudhu yang di skat oleh dinding yang lumayan agak tinggi namun tembus suara,membuat suara suara dri tempat wudhu pria masuk kedalam tempat wudhu wanita,slah satu suara telah didengar lolos oleh Haura dan suara itu sangat familiar di telinga Haura.
apa benar itu adalah sosok yang dibicarakan oleh temannya tersebut?,
jika memang benar sungguh Haura begitu senang namun Haura tau bahwa Zidan adalah pemuda yang paham agama sedangkan dirinya??, dirinya hanyalah wanita yang fakir agama.Tapi jika takdir Allah itu ada maka serahkan saja kepadanya,jalan yang Allah pilih lebih baik dari pada jalan yang kita pilih.
"Alhamdulillah" ucap Haura di sela sela wudhu terakhirnya.
Haura keluar dri tempat wudhu tersebut dan betapa kagumnya Haura, ketika dia benar benar melihat Zidan, yang sedang memakai peci nya disela sela rambutnya yang basah.
"Masha Allah" gumam Haura.
Zidan yang mendengar seseorang bergumam pun menoleh kebelakang,betapa terkejutnya dia melihat wanita yang sedang menatapnya dengan wajah yang polos.
Haura yang saat itu belum sadar jika dirinya sedang di tatap Zidan pun masih berdiri di tengah tengah pintu tempat wudhu "Misi mba Saya mau lewat" suara ibu paruh baya tersebut memalingkan pandangan Haura dari Zidan.
"eh iya maaf Bu" Ucapnya sembari merasa malu melihat tingkah laku dirinya sendiri.
Zidan yang melihat perilaku Haura pun tertawa tipis dan kembali berjalan menuju tempat imam.
•••
Selesai Sholat Haura,Putri,dan Arina pun pulang ke Rumah masing masing,Di perjalanan suara putri meramaikan suasana "Gimana Ra tebakan gue bener kan?? Zidan Uda pulang dari pesantren".
"hehehe iya, Suaranya merdu banget pas ngimamin, ngerepotin jantung gue" jawab Haura dengan senyumannya itu.
"Cie yang lagi di mabok Suaranya Zidan" Ucap dua sahabat Haura dengan bersamaan.
"Hahaha paan si,Tapi emg bener si"
Ketiga gadis tersebut saling tertawa mengejek Haura,Tak terasa Haura sudah smpai duluan di Rumahnya.
"Gue masuk duluan ya,dahh"
"Dahhh"
Haura masuk kerumah dengan dihiasi senyum di wajahnya,membuat seseorang di dalam rumah tersebut heran dengan sikap Haura yang tersenyum gembira terlihat dari wajahnya.
"kamu kenapa tot?" tanya ibu Angkat Haura,namun tidak terdengar oleh sang pemilik nama yang telah dimabuk asmara.
Bontot adalah panggilan untuk anak terakhir dan panggilan kesayangan ibu angkat Haura.
Haura adalah anak yatim piatu,ayahnya meninggal ketika dirinya berumur 5 tahun,Dan ibu kandung Haura meninggal setelah 40 hari atau 3 bulan setelah ayah Haura meninggal, ibu kandung Haura menitipkan Haura saat bayi ke pada tetangganya hingga Haura tumbuh dewasa sampai sekarang,Haura bahkan saat itu takut kepada sosok ibu kandungnya sendiri karena saat itu dirinya menganggap bahwa tetangganya mengaku ngaku sebagai ibu kandungnya,karena pemikiran dia yang masih kecil dia hanya percya bahwa ibu angkatnya adlah ibu kandungnya sendiri.
Bukan hanya Haura yang Dititipkan kepada tetangganya,tetapi saudara kandung Haura pun di titipkan kepada tetangganya,Mereka 7 Bersaudara, 3 laki laki dan 4 perempuan, Sayangnya Kaka pertama Haura meninggal dunia,sehingga tersisa 2 Kaka laki laki, mereka ber 6 diasuh oleh ibu yang berbeda beda.
Penuh banyak teka teki didalam kehidupan haura, Bahkan Seseorang tertarik dengan latar belakang kehidupannya.
Yang mau lanjut,Spam disini👉
Makasih Orang baik
See uu
18 Nov 2022
HAUZAN
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUZAN
RomanceJadwal update: Rabu, Jumat, Minggu Haura Zaudyati sosok wanita yang fakir ilmu agama wanita yang kurang belaian seorang ayah dan juga seorang ibu kandung,dirinya mencintai sosok ustadz muda dengan wajah yang tampan juga paham agama. Dengan latar ya...