"Semesta mengambil paru paru dan jantungku"
_Haura Zaudyati_
~~
Sore hari dengan cuaca yang lumayan mendung, semua kegiatan terasa tidak nyaman jika di kerjakan dengan kegelapan langit, yang akan menjatuhkan air.
Seorang laki laki sedang duduk santai di depan rumahnya, sambil memainkan ponselnya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Reza yang masih fokus dengan hpnya.
"Za, tolongin gue"
"Nanggung nanggung, bentar lagi menang nih"
Plakk
Tamparan kecil jatuh di atas kepala Reza, yang membuat dirinya meringis kesakitan."Ya ampun Ra, ini nanggung padahal"
"Game mulu lu, lu Uda liat berita yang sekarang ini ga?" Tanya Haura sambil mendudukkan posisinya di samping Reza.
"Berita apaan? Lambe turah? Apa gosip tetangga?"
"Coba liat Instagram" mendengar perintah Haura, reza buru buru membuka Instagram, dan melihat apa yang sedang di maksut Haura.
Lima menit Reza menyecroll Instagram, akhirnya dirinya menyadari apa yang telah beredar di sosmed nya.
"Ini Zidan kan?" Tanya Reza yang hanya di balas anggukan oleh Haura.
"Tumben foto sama cewe, jangan jangan ini calonnya"
Plak
Lagi lagi tamparan mendarat di badannya."Duh Ra kalo lu mau ngajak ribut bilang aja Ra, jangan kaya gini gue sakit mana lu geplak pke buku lagi" ucap Reza sambil mengelus punggungnya.
"Lagian lu asal ceplos aja, tuh di liat komenannya jangan postingannya doang"
"Oh jadi itu cuma foto biasa, terus gue harus ngapain?" Haura menyuruh Reza agar lebih dekat, dirinya membisikan sesuatu ketelinga Reza.
"Gue?" Haura hanya mengangguk dengan memasang wajah memelasnya.
"Oke ntar gue atur deh" jawab Reza.
Ntah lah apa yang telah di bisikan Haura kepada Reza. Mimin aja gatau wkwkwk.
Setelah Haura dan Reza mengerjakan tugas sekolahnya, dia buru buru pulang karena melihat langit yang semakin gelap.
Sebenarnya hari ini mereka pulang sore, tapi karena tiba tiba siswa di pulangkan karena guru ada rapat penting, akhirnya para murid pulang lebih awal dari biasanya.
Senin yang di idamkan para murid, pulang lebih cepat, dan tidak banyak tugas yang menumpuk.
Haura sibuk dengan kegiatannya di dalam rumah, hujan yang mengirinya menjadi perpaduan yang menenangkan, untuk seorang gadis yang menyukai bunyi hujan tapi tidak dengan petir.
"Andai saja jika mama masih ada mungkin, dinginnya udara ketika hujan tidak akan ada artinya di dalam pelukannya" ucapnya sambil memandang atap rumah.
"Bahkan merasakan dekapan nya pun aku tidak pernah sama sekali"
Air matanya mulai turun, dia tidak tahan lagi jika berurusan dengan orang tuanya, jujur saja dia iri, bagaimana temannya menceritakan ayah dan ibunya, mereka begitu bangga ketika menceritakan kekonyolan kedua orang tuanya.
"Semesta Haura berharap, Jangan panggil ibu angkat Haura terlebih dahulu, Haura tidak mau kehilangan rasa kasih sayangnya. Cukup kemarin kemarin saja, ini sudah lebih dari yang seharusnya aku terima, tolong panggil aku dahulu kemudian engkau bisa memanggilnya" perlahan dirinya kehilangan kesadarannya, dan mulai tertidur.
Haura selalu mengucapkan kalimat ini ketika hujan turun, ntah apa yang dia harapkan, tapi setelah dia mengucapkan dia begitu tenang.
Haura tidak mempunyai seseorang untuk di ceritakan, ibu angkatnya? Walaupun dia bercerita tentang ibu angkatnya dia tetap merasa ada yang berbeda dengan yang lainnya. Mau bagaimanapun dia bukan ibu kandungnya tapi rasa kasih sayangnya kepada Haura sangat melekat di hati Haura, namun tetap ada kekurangan yang tidak di miliki oleh ibu angkatnya dan hanya di miliki oleh ibu kandungnya.
Bukankah dia anak yang sangat kuat? Dia bisa tumbuh walau bukan dari dekapan ibu kandungnya, dia pertama kali minum bukan dari asi ibunya, bahkan yang di lihat pertama kali bukan ayah maupun ibu kandungnya.
Takdir Allah memang penuh teka teki, sebaiknya kita hrus mempersiapkan diri agar tidak terkejut ketika mendapatkannya.
Disebrang sana seorang laki laki sedang berdzikir, dan meminta pertolongan kepada Allah, dirinya mengharapkan akhir yang baik.
Disela sela dzikirnya bunyi telpon nya berdering, Kaka perempuannya menelepon, dia memberikan informasi kepada adiknya tentang isu yang beredar.
Mendengar berita yang di berikan sang Kaka, Zidan mengucapkan syukur, karena jujur saja Zidan belum siap untuk menikah, dirinya masih harus memperbesar wawasannya tentang agama Islam. Walaupun bisa di bilang Zidan adalah orang yang paham agama, tapi menurutnya dia blum pantas untuk di panggil seperti itu.
" Jujur aja ya dan, mba ga setuju kalo kamu nikah sama rania" Ucap qiara di sela sela telponnya.
Zidan hanya tertawa pelan, kemudian mengatakan beberapa kata kepada kakanya, yang dibalas ocehan sang Kaka sehingga membuat telinga Zidan rasanya ingin pecah.
Selesai mereka berbicara Zidan menutup ponselnya, dan memberikan informasi kepada abahnya terkait isu nya yang mulai mereda, dan tidak ada fitnah lagi di dalam foto tersebut.
Abah hanya bisa menerima akhir alurnya, karena tidak dapat di ubah lagi. Ibu yang mendengar berita nya pun begitu bahagia, dirinya menasihati anaknya agar memegang prinsipnya dan tidak ceroboh lagi.
Sekarang Zidan hanya penasaran siapa orang yang telah membuat para netizen percaya padanya, dan berhenti beranggapan bahwa rania adlah Calonnya.
Mungkin sekarang waktunya Zidan mencari dirinya, dan berterimakasih kepada nya karena telah membatunya.
"Siapapun dia, jika dia perempuan Akan saya nikahkan ketika saya berumur 24 tahun, tapi jika dia laki laki akan saya anggap sebagai saudara kandung" Batin zidan yang bersumpah.
Hayooo siapa yang kemarin ga setuju Zidan sama rania?
Kira kira kalo bukan sama rania, Zidan Nikah sama siapa ya??
HAUZAN
6 Des 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUZAN
RomanceJadwal update: Rabu, Jumat, Minggu Haura Zaudyati sosok wanita yang fakir ilmu agama wanita yang kurang belaian seorang ayah dan juga seorang ibu kandung,dirinya mencintai sosok ustadz muda dengan wajah yang tampan juga paham agama. Dengan latar ya...