23

1.7K 229 5
                                    

"Tidak semua Hal perlu di perlihatkan di dunia, sisakanlah sebuah misteri"

~~

Pagi yang cerah menemani hari Haura dan Dilla, mereka berdua telah lulus sekolah dan mendaftarkan diri di universitas Gunadarma. Karena nilai yang cukup memuaskan mereka dpat masuk ke UG, keduanya bersorak kegirangan ketika mengetahui bahwa telah di terima di universitas impiannya.

Hari ini adalah awal mereka masuk kampus, dimana semuanya merasa canggung karena harus melalui masa masa ospek.

"Cuma dua hari, ayo kita pasti kuat" Ucap Haura menyemangati Dilla.

"Tapi Ra..."

"Sttttt" Haura menempelkan telunjuknya ke bibir Dilla yang terlihat akan mengeluh "ini itu masa masa yang ga akan bisa di lupain la, ayo kita jalanin, nanti kita ceritain ke anak cucu kita"

"Itu kalo umur gue panjang, klo ga panjang gimana? Gue mo ceritain kesiapa coba?"

"Heh lu itu klo ngomong kebiasaan" Ucapnya sambil mencubit lengan Dilla.

Mereka berdua tertawa, sampai tidak sadar dengan kegiatan yang sedang di lakukan oleh seniornya.

"Itu yang di belakang yang ketawa, sekarang kalian maju" mendengar teriakan dari senior, Dilla dan Haura saling menatap dan mulai berjalan menuju kedepan.

Didepan umum Haura dan Dilla di marahi habis habisan, sampai akhirnya seseorang datang menetralkan suasananya.

"Masa ospek ini bukan masa untuk kalian para senior, bisa melakukan apapun kepada junior kalian" ucapnya sambil menunjuk keras kepada pembimbing ospek "ini masa untuk pengenalan yang dimana kalian buat kenangan ini dengan indah, supaya selalu diingat dan ingin selalu diingat oleh mereka semua" laki laki itu bicara dengan lancang didepan anggota ospek, dimana dia lngsung di kagumi oleh orang orang disana.

"Tapi kak.."

"Kalian bisa kembali ketempat kalian" laki laki itu menyuruh Haura dan Dila untuk kembali ke tempatnya, dan tidak memperdulikan ucapan pembina ospek.

Semuanya bersorak hore dan bertepuk tangan meriah, melihat sikap senior yang satu ini begitu di idamkan para junior wanita, tak hanya paras yang tampan tapi cara publish speaking dan dimana dia menghadapi masalah juga pandangannya yang dingin.

Laki laki itu kembali berjalan dan meninggalkan kerumunan para anggota ospek, dia berjalan penuh dengan magnet ntah mengapa rasanya cara berjalannya membuat semua mahasiswa mengaguminya.

Hari ini mereka berdua sangat lelah karena satu hari full mereka melakukan kegiatan ospek, besok adalah hari puncak dimana semua acaranya adalah hiburan untuk para anggota ospek.

•••

Pagi ini semua anggota ospek mengumpul di aula, mereka semua bersiap untuk melihat pertunjukan seni, semuanya telah menampilkan bakat bakatnya hingga di acara puncaknya, mereka semua telah di berikan suguhan untuk melihat band utama kampus Gunadarma.

"I Love U MARSX"
"MARSX Sarangeo"
"MARSX MARSX MARSX"

Semuanya bersorak untuk grup band yang sudah berdiri di atas panggung, MARSX merupakan Grup band Terkenal berawal dari tampil awal ospek, hingga mereka sering diminta untuk mengadakan konser tapi karena sang vokalis yang keras kepala, mereka semua menyetujui permintaan nya, dimana dia tidak akan tampil kecuali acara kampus.

Semuanya menikmati alunan musik yang telah di bawakan oleh MARSX, Tapi Haura dan Dilla tidak bisa menikmatinya, entah mengapa rasanya tidak suka.

Mereka berdua menepikan badannya dari sekumpulan mahasiswa mahasiswa lainnya, "Bukannya itu senior yang nolongin kita kemarin?" Ucap dilla ketika baru menyadari sosok vokalis yang sedang bernyanyi disana.

Haura hanya mengangguk, dia sudah merasa pegal tidak kuat untuk bangun, dia sangat lelah bahkan rasanya dia hampir pingsan.

"Are u ok??" Lagi lagi pertanyaan Dila hanya di sauti oleh anggukan Haura.

"Mau ke UKS?" Haura hanya menggelengkan kepalanya.

Haura mulai mengangkat tubuhnya dan melangkahkan kakinya menuju toilet, tapi baru beberapa langkah dia terhuyung dan tidak tersadarkan diri.

Dilla terus berteriak tolong, tapi suaranya lebih kecil dari pada Suara sound, sehingga tidak banyak org mendengar teriakannya.

"Dia gppa?" Ucap seorang laki laki dri belakang punggung Dilla.

"Gppa dia cuma ketiduran doang, pke nanya lagi orang pingsan ngapain ditanya, gppa?" Dilla membalas pertanyaan laki laki itu tanpa menengok kearah belakang.

"Bentar saya panggil perugas UKS untuk bawakan tandu"

"Knpa ga sekalian digotong aja mas?"

"Dia bukn muhrim saya" ucapannya membuat Dilla menengok kearah belakang, yang mendapati Nadim lah yang sedang berbicara dengannya.

"Loh Lu kan..."

"Bentar mba jangan ribut dulu, saya mau ambilkan tandu untuk temanmu" ucap Nadim yang langsung meninggalkan Dilla dan Haura.

"Cih Geer amat, siapa juga yang mau ngajak ribut, lagian dunia kenapa sesempit itu" Gumam Dila sambil memperagakan tinjuan yg mengarah ke punggung Nadim yg semakin menjauh.

Karena perubahan posisi Dilla yang memangku kepala Haura, membuat kepala Haura jatuh ke bawah dan tidak disadari oleh Dilla.

Seusai Haura di bawa ke UKS Dilla menungguinya didalam ruangan, dia bahkan tidak membawa makanan ataupun minuman untuk menemaninya, Dilla tidak bisa meninggalkan Haura di UKS sendirian, apalagi mereka berdua pendatang baru.

Sebenarnya rasa laparnya sudah tidak bisa ditahan lagi, dia berniat ketika Haura terbangun baru dirinya dapat membeli makanan.

Tok tok tok
Pintu UKS di ketuk beberapa kali, Dilla buru buru membuka pintunya, dia melihat Nadim yang berdiri di depan pintu.

"Haura sudah bangun?" Tanya Nadim yang memandang Haura masih berbaring di atas kasur.

"Belum"

Mereka berdua tidak memandang satu sama lain, mereka berdua terus menghindari tatapan, sampai akhirnya Nadim memberikan dua bungkus plastik yang lumayan besar yang berisi makanan dan Snack.

"Oh kalo gitu ini untuk mu, saya membelinya terlalu banyak" Nadim menyodorkan bungkusannya kepada Dilla.

"Oh gausah gausah"

"Tidak baik menolak pemberian orang" Lgi Lgi dia menyodorkan bungkusannya tepat di hadapan Dilla, yang dimana Dilla tidak bisa menahan untuk merebutnya dari Nadim.

"Hehehe Klo lu maksa yaudah gue terima" Dilla tersenyum dan tidak sengaja menatap mata Nadim yang sedang melihatnya.

Sesudah Nadim memberikan makanan dan Snack Snack kepada Dilla, dia berpamitan untuk melanjutkan kegiatannya.

Nadim sedang di beri tugas untuk mengontrol kegiatan ospek di UG, dia menjaga keamanan karena takut ada keributan massal. Sehingga dia tidak sengaja bertemu dengan Dilla, dan melihat seseorang yang sedang berbaring di pangkuannya.

 Sehingga dia tidak sengaja bertemu dengan Dilla, dan melihat seseorang yang sedang berbaring di pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalo aku ga up sesuai jadwal maaf bnget ya, kdang lupa kadang jga sibuk.

Tpi aku usahain buat sesuai jadwal

Semoga kalian ga bosen bacanya ya

HAUZAN
25 Des 2022

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang