28

1.7K 233 34
                                    


Ada perubahan nama tokoh dari Faro=Angkasa

Harap di maklumi ya:)

HAPPY READING

~~

Tidak ada yang tau dengan jalan takdir, semuanya telah di atur. begitu pula dengan jalan takdir Haura dan Zidan, mereka di pertemukan lalu dipisahkan, mencintai seseorang itu penuh rintangan, begitupula dengan kisah Zidan yang mencintai Haura, dia rela meninggalkan Haura demi untuk menguatkan perasaannya masing masing, beberapa kali Allah berikan cobaan untuk menguji iman mereka masing masing, Tapi tak ada dari satu pun mereka yang memalingkan cintanya.

Memang benar mencintai dalam diam itu menyakitkan, tak ada orang yang tau dan tak ada hak untuk mengaturnya.

Tetapi jangan salah, dibalik kesempurnaan ada kekurangan, begitu pula di balik kesakitan ada kebahagiaan, dimana mencintai dalam diam membuat kita merasa dekat kepada Allah SWT, karena kita mencintainya bukan karena hawa nafsu, tetapi mencintainya karena jalur Allah, jika kita terus berpegang teguh kepada Allah, saya yakin kalian akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi.

Menjadi mahasiswa tidak mudah seperti menjadi seorang siswa, Haura telah menyelesaikan prodinya dalam kurun waktu yang lumayan lama, dan Haura juga telah mempersentasikan bersama Angkasa, Tak ada halangan dalam pembuatan dan juga pembeberan prodinya, hasilnya tidak sia sia, namun karena cukup lama angkasa dan Haura terus bertemu, mereka berdua mulai dekat.

Beberapa kali Angkasa sering menemuinya, padahal tugasnya sudah selesai. Haura yang sering di temui Angkasa merasa tidak enak dengan mahasiswa disana, dimana Haura mendengar bahwa selama angkasa menjadi mahasiswa di UG, dia tidak pernah dekat dengan seorang wanita, dia laki laki yang dingin dan juga keras kepala, tetapi ternyata ketika Angkasa selalu bersama dengan Haura, semua orang merasa aneh, kenapa begitu ceria? Bukannya dia senior dengan wajah yang terkenal dingin?.

Angkasa bersama kedua sahabatnya sedang berjalan menuju kantin, dia sesekali menengok di sekelilingnya, setelah dia mendapati seseorang yang dia kenal, Angkasa bersama kedua temannya buru buru berjalan kearah meja makan.

Angkasa mulai mendudukan badannya yang berhadapan dengan wanita yang sedang memakan baksonya, "Siang" ucapnya smbil menengok kearah seseorang yang sedang sibuk memakan.

"Siang juga" ucap Haura setelah menyelesaikan makanannya.

"Besok ada acara ga?" Tanpa basa basi  angkasa lngsung bertanya keintinya.

"Emang knpa ka?"
"Mau nonton bareng gue ga?" Melihat Haura ingin mengatakan sesuatu, dengan cepat angkasa menyelip kalimat nya "Tenang aja Ra, gue cuma mau bales Budi lu, karena uda mau bantu nyelesain tugas gue"

"Ohh gapapa ka, gausah repot repot, lagian itu juga kita kn sama sama untung, kebetulan besok juga Haura Uda di ajak keluar sama Dilla" mendengar ucapan Haura, Angkasa hanya membulatkan mulutnya dan tak lupa menganggukan kepalanya.

Tak berselang lama, Dilla datang dengan wajah yang yang masih fokus memandang hp nya, "Ra ayo masuk bentar lagi dosen Dateng, ini gue dapet info dari grup" setelah Dilla melepaskan pandangannya, dia baru menyadari gerombolan mahasiswa yang terkenal di UG sedang duduk di hadapan Haura.

"Omo omo, ini lagi pada reuni? Tumben nongkrong di kantin" seusai Dilla mengatakan kalimatnya, dia buru buru menarik tangan Haura, karena telepon dari temannya yang mengabari bahwa dosen telah datang.

Angkasa Yang melihat Haura mulai menjauh, dengan susah payah menghilangkan gengsi nya, "Minggu depan gue wisuda, Tolong nanti Datang ya" teriak Angkasa dengan jarak yang lumayan jauh dengan Haura, namun di dengar jelas oleh Haura.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang