19

1.9K 241 19
                                    

"jika kau mengangkat 11 mawar Didepan cermin, kau akan melihat 12 hal yang paling indah di dunia"

_HAUZAN_

~~

Seseorang yang sedang mengendarai motor nya dengan ditemati beberapa rekannya, sesekali menengok para pejalan kaki yang berjalan di atas trotoar. Ntah siapa yang dirinya cari tapi benar benar membuat temannya bertanya.

"Dari tadi gue liatin di kaca spion, lu nengok mulu ke samping, lagi nyariin sapa si Gus?" Tanya Shaka sebagai teman yang paling dekat dengan Gus Nadim.

"Oh ga ada, Uda jalan nanti kita diomelin komandan gara gara telat" ucap Gus Nadim sambil menepuk pundak Shaka dari belakang.

Tanpa basa basi Shaka menancapkan gasnya tanpa memberikan jeda kepada roda motornya, Gus Nadim hanya dengan tenang duduk di belakang dan tidak terkejut dengan kebutan Shaka, karena dia tau Shaka memang mantan pembalap.

Shaka Wira Pratama Laki laki tampan Mantan penyuka balap liar, bahkan dirinya termasuk salah satu orang paling tenar di kalangan balapan liar. Dia Berhenti melakukan kegiatannya Karena Shaka pernah di tangkap oleh polisi dari situ Shaka ingin tau kenapa polisi menangkapnya, dan disitu lah awal Shaka masuk ke pendidikan polisi. karena kepo sama polisi:).

"Mantap anginnya lagi mendukung buat ngebut" Ucap Shaka sambil melepas helm nya.

"Jangan Terlalu ngebut kalo jalanin ka, kita ga tau nanti kedepannya bakal ada apa" ucap Nadim sambil menaruh helm ny.

"Siap gusss, nanti gue bakal hati hati"

Mereka berdua berjalan menuju para rekannya yang sudah sampai di TKP, Komandan yang melihat Shaka dan Nadim sudah sampai buru buru mengarahkan anak buahnya untuk melakukan penggrebekan.

"Kalian di bagian sana, kamu di sini, saya akan kebagian situ, kita berpencar untuk mengepung rumah itu"

"Siap!!" Jawab serentak delapan anggotanya.

Mereka ber sembilan mulai memencar dan memberikan beberapa kode di alat komunikasi, masing masing pemimpin saling memberikan informasi tentang situasi, Nadim yang menjadi pemimpin di bagian Utara dengan sigap mengarahkan kepada anak buahnya untuk mulai mengepung rumah tersangka.

Perlahan mereka berjalan, hingga semua anggota polisi sudah benar benar melingkari bagian rumah itu.

Aba aba sang komandan di dengar oleh Nadim, Nadim dengan sigap mendobrak pintu Utama hanya dengan satu tendangan.

Dengan senjatanya, para polisi masuk bersama sama, dengan bergantian berjaga.

"Assalamualaikum" ucap Nadim sebelum masuk kerumah tersebut.

"Waalaikumsalam" para polisi spontan menjawab salam Nadim.

Diposisi yang genting, Nadim bisa bisanya masuk kerumah tetap mengucapkan salam. maklum lah anak kyai:).

Semua polisi sudah menahan beberapa remaja yang sedang mabuk miras, ditambah mereka semua mengonsumsi narkoba. Sejumlah 6 remaja di bawa ruang interogasi, mereka di amankan oleh para polisi.

Di pagi harinya para polisi membiarkan keenam Remaja tersebut di dalam sel penjara, Nadim yang melihat waktu interogasi masih lama, meminta izin untuk menasehati para remaja tersebut agar tidak berbohong ketika di intogerasi.

Mendengar tujuan Nadim yang lumayan meringankan jaksa, akhirnya komandan memberikan izinnya. Nadim mulai masuk kedalam sel penjara yang diisi oleh enam remaja itu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab kompak para remaja yang berada didalam sel itu.

"Gimana Kabar kalian?"

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang