9

2.1K 265 22
                                    

*Bacanya sambil denger lagu Imta ana syufak

"Sungguh malunya diriku, disangka bersenandung religi padahal nyanyian bertajuk cinta"

_ZIDAN Al-BAHRI_

Subuh itu di masjid seseorang bersenandung merdu menyanyikan lagunya, sembari menunggu dan membangunkan para umat muslim supaya datang ketempat ibadahnya.

Lagu itu dinyanyikan seperti dari dalam hati, dan perasaan nya yang sekarang ini dia rasakan.

اِمْتَى اَنَا اشُوْفَكْ يَاكَامِلْ وَصُوْفَكْ

مَتَى مَتَى قُلِّى بَا تِسْمَحْ ظُرُوْفَكْ ٢×

kapan aku bisa melihat mu wahai wanita idamanku

Kapan katakan padaku, kapan kau akan bersedia |2×

اَنْسَى اَسَى الدُّنْيَا مِنْ سَاعَةْ مَا اشُوْفَكْ

مَتَى مَتَى قُلِّى يَا سِيْدَ الْمَظَانِينْ ٢×

Aku lupa tentang dunia ketika aku bersamamu

katakan,kapan katakanlah wahai yang membuatku buta |2×

Diakhir senandungnya tiba tiba Zidan mengatakan sesuatu dalam keadaan speaker masjid yang menyala, dia menggunakan bahasa Arab agar tak semua orang mengetahui apa yang iya katakan.

يا فتاة أفتقدك هل أستطيع رؤيتك حتى لو كان حجابك فقط؟

(Hei gadis aku merindukanmu, bisakah aku melihatmu meski itu hanya kerudungmu?)

Setalah dirinya mengatakan hal tersebut, Zidan langsung mematikan mik dan juga speakernya dirinya buru buru sholat Sunnah.

Perlahan para jamaah datang, Sosok wanita yang berada di sebrang sana sedang mendengarkan senandung dari suara Zidan. Begitu indah sampai tidak bisa di jelaskan bagaimana indahnya.

Tetapi Haura masih penasaran apa yang barusan Zidan katakan di masjid?? Mungkinkah kalimat untuk mengajak orang orng agar sholat subuh? Atau hal yang lainnya?.

Para jamaah membuat shaf nya masing masing mereka merapatkan nya agar tersusun rapi, Setiap Zidan pulang pondok dirinya selalu memimpin sholat, umur bukan halangan untuk menjadi seorang imam yang baik.

"Assalamualaikum warahmatullah 2×" Ucapnya disela sela tengokan terakhir

Selesai sholat subuh para ibu ibu dan juga anak kecil ikut mengisi rutinitas nya.
Lain dengan para jamaah tadarus yang sibuk duduk dan membuka Al-Qur'an, Zidan malahan sibuk mencari Haura.

Ntah kenapa dirinya sangat hawatir dengannya, Zidan Bahkan tidak tau perasaannya.

"Astaghfirullah" Ucapnya sambil mengusap wajah dengan kasar, dia terus beristighfar agar tidak mudah terhasut dan juga tidak mudah goyah.

"Sepertinya saya harus memajukan jadwal masuk ke ponpes" Batin Zidan.

"Mari kita mulai" ajak Zidan seblum memulai tadarusnya.

Setiap saat dirinya tidak pernah ketinggalan untuk membaca Al-Qur'an. Lantunan yang dia bawakan benar benar candu, para ibu ibu mengikuti lantunan yang Zidan bacakan sampai di titik dimana Zidan menyerahkan ayat ayat Allah kepada para jamaah agar di baca bergantian.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang