43

1.2K 132 9
                                    

Hai hai hai, gimana puasanya? Ada yang udah bolong?

Semoga belum ya.

Hauzan update nihh, siapa yang udah nunggu

Jangan lupa vote nya ya, gratis ko cuma mencet doang heheh

Komen juga dong biar bikin aku semangat nulis

Happy reading guyss



Pekerjaan tidak membuat Zidan meninggalkan gelarnya sebagai ustadz, dia tetap menjadi ustadz dan tetap membagi kan ilmunya kepada orang lain. Seperti sekarang dia sedang mengisi acara disalah satu majelis taklim, kali ini Zidan tidak sendirian, dia selalu bersama dengan Haura, Haura dengan suka cita mendampingi suaminya untuk mengisi beberapa acara.

Ada tiga acara dalam satu hari ini, dan itu mungkin lumayan melelahkan karena jarak antara lokasi satu dengan yang lainnya jelas jauh berbeda.

Disetiap acara dia mengisi waktu kurang lebih satu setengah jam, lumayan singkat tetapi bermanfaat. Baik yang tua mau pun yang muda mereka menyukai cara publik speaking yang Zidan miliki, dan cara dia berbaur dengan lingkungan baru, tempat dirinya membagikan ilmunya.

Sekarang Sesi tanya jawab Zidan buka, dia dengan ciri khasnya yang selalu memberikan kesempatan untuk para jamaah bertanya, sebelum dirinya memberikan pertanyaan kepada para jamaah.

"Jadi apa ada pertanyaan untuk topik hari ini? Cukup dua pertanyaan saja nanti saya akan jawab, tapi Jika tidak ada saya akan tanya balik."

Setelah Zidan memberikan aba-aba, suasana disana mulai riuh mereka fokus membuat pertanyaan dan beberapa dari mereka sibuk menunggu orang yang akan bertanya.

Terlihat seorang pemuda yang berada di barisan depan, mulai mengacungkan tangannya, dan membenarkan posisi nya, dia mulai berdiri mengambil mikrofon yang telah diberikan oleh pihak sonsistem.

Dengan Gaya mengetes si pemuda bertanya,"Pak ustadz, apa hukum mendoakan orang mati?."

Jawaban Zidan Tegas, "Haram!"

Si pemuda kaget. Jawaban Ustadz yang berada di hadapannya, sungguh di luar Nastar. "Apa Alasannya, ustadz?"

"Islam mengajarkan, mendoakan orang harus yang baik-baik. Harusnya kita mendoakan orang banyak rezeki, sehat, atau panjang umur. Jangan sampai kita mendoakan orang mati, itu doa buruk."

Mendengar Jawaban dari Zidan, para jamaah baik yang muda dan tua mulai tertawa bersama, mereka sangat nyaman dengan suasana yang telah diberikan oleh ustadz muda dihadapannya.

Lanjut disesi pertanyaannya kedua, Seseorang belum ada yang berani bertanya, mereka semua sudah bersiap-siap mencari jawaban dari pertanyaan yang akan diberi oleh zidan, karena biasanya pertanyaan yang Zidan beri adalah pertanyaan yang menipu para jamaah agar tidak bisa menjawab, sehingga banyak dari mereka yang berlomba-lomba untuk menjawab, gimana tidak berlomba-lomba? Sekalinya benar dapat amplop dari ustadz Zidan lochh.

"Apa sudah tidak ada lagi yang bertanya?"

Seseorang dibarisan kedua dari barisan depan, Dengan cepat berdiri, dia mulai mengambil mikrofon yang di pegang oleh pemuda yang barusan bertanya.
"Maaf ustadz, pertanyaan ini agak nyeleneh tapi saya sangat butuh jawabannya"

"Oh iya silahkan"

"Kalo semisal, suami istri masuk surga, terus di surga si suami dapet bidadari-bidadari yang cantiknya MasyaAllah, si Istri Cemburu ga?"

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang