13

2K 273 18
                                    

"bertemu pangeran adalah keberuntungan maka bertemu kamu sangat lah beruntung"

_Haura Zaudyati_

~~

Sudah satu Minggu Zidan pulang kerumah, dirinya mengisi begitu banyak acara sampai tidak terasa sebentar lagi akan pulang ke penjara suci.

Hari ini adalah acara terakhir dimana dirinya harus mengisi acara di universitas Punawarta, selama dia menjadi pengisi acaranya Zidan ditemani oleh rania, Rania setia duduk di samping kursi Zidan yang tersekat oleh meja.

Rania memandangi wajah Zidan yang begitu tampan, sangat tampan bisa di jamin semua mahasiswa yang telah ada di acaranya ini pasti mengagumi ketampanannya.

"Mau dimanapun seseorang itu berada jika memang dia dan kamu di takdirkan, Allah pasti akan mempertemukannya" ucap Zidan di sela sela ceramahnya.

"Maaf ustadz izin bertanya, Apa benar jodoh itu cerminan dari diri kita?" Tanya seorang wanita dengan mengacungkan tangannya.

"Itu kembali kepada diri kalian masing masing, kalaupun jodoh kalian sangat jauh berbeda dengan sikap kalian setidaknya jadikan yang terbaik dari yang paling terbaik"

"Jadi gini maksut saya, Mau seburuk apapun sikapnya, kalau memang kalian saling mencintai pasti kalian akan berubah lebih baik untuk cintanya masing masing" Ucapan terakhir Zidan membuat para mahasiswa disana bertepuk tangan dan berteriak meluapkan kegembiraan.

Satu jam setengah sudah terlewat Zidan mulai turun dari panggung, dia selalu di dampingi oleh rania, padahal Zidan sangat risih karena seharusnya yang mendampinginya bukan seorang wanita tapi sesama ikhwan.

"Emmm Zidan" rania mulai membuka suaranya. "Saya mau minta maaf atas tindakan saya yang kemarin" sambung rania di saat rasa gugupnya ingin mengatakan sesuatu.

"Sudah saya maafkan" jawab Zidan yang masih memandang kedepan dengan langkah tegapnya.

"Zidan bagaimana kalau kita makan dulu, itung itung ini sebagai permintaan maaf saya"

"Tidak perlu, saya masih ada acara"

"Mmm bagaimana kalau Minggu depan?"

"Minggu depan saya berangkat keponpes" dilangkahnya, Zidan tiba tiba berhenti ketika melihat rania yang berdiri didepannya.

Wanita dengan setinggi dada Zidan menghadang langkah zidan, dia memasang muka belas kasihnya dan memohon agar Zidan dapat menerima tawaran dari dirinya.

"Zidan Saya minta untuk kali ini saja kamu menerima tawaran dari saya, hitung hitung ini ungkapan terimakasih dan minta maaf dari saya" ucapnya sambil menundukkan kepalanya "Habis ini saya tidak akan mengganggu kamu lagi".

"Baik saya akan makan bersama denganmu" rania yang mendengar ucapan Zidan akhirnya mengangkat kepalanya.

"Oke Zidan, Nanti saya tunjukan Tempat makan yang paling enak untuk kamu" ajak Rania sambil mengarah ke tempat parkir mobil.

Tidak butuh waktu lama, mereka akhirnya sampai di area parkiran. Niatnya Tadi Zidan dan rania akan menggunakan mobilnya masing masing, tapi karena melihat kondisi mobil Zidan yang mengalami musibah, Zidan hampir saja menolak tawaran rania, namun nihil karena rania mengajak Zidan untuk menggunakan mobilnya.

Zidan menyuruh supirnya untuk mendampingi dirinya ketika bersama dengan rania, namun perintah dari Zidan tidak dijalankan oleh sang supir, supir Zidan menolak perintah Zidan karena dirinya dan memilih untuk mengurus mobil majikannya, padahal sudah Zidan uruskan kepada pihak bengkel.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang