7

2.2K 289 7
                                    

"Jika Rasa nya tak terasa lebih baik jangan kau icipi"

-HAUZAN-

*Flashback on

Pukul 04.47 Haura masih nyenyak dengan tidurnya,dirinya masih setia memeluk guling tanpa melepaskan pelukannya.

"Ndo mboten sholat subuh toh??" Tanya ibu Haura sambil menyolek lengan Haura yang masih setia memeluk gulingngnya.

"Anakku yang bontot, Ndak sholat subuh dulu? Bentar lagi waktunya mau habis lohh" Haura yang mendengar kalimat terakhir dari bundanya buru buru membuka mata.

"Astaghfirullah nyobos (nyonya bos), Haura lupa, nyobos tadi di masjid Uda qomat belum?" Tanya Haura yang memasang muka paniknya,namun hanya di balas anggukan oleh bundanya.

"Aaaaa Haura ketinggalan donggg" rengek Haura sambil menenggelamkan kepalanya di selimut yang telah menumpuk di tumpuan kaki yang sudah diteku.

"Sebaiknya kamu ambil air wudhu dulu baru nanti nangisnya di sambung" ibu Haura buru buru pergi dari kamar.

Haura akhirnya lebih memilih memunfaridkan sholatnya, dari pada berjamaah di masjid.

Malam itu Haura tidur kemalaman setelah pulang dari rumah Zidan, dirinya pulang pukul 22.00 WIB dan tidur pukul 00.39 WIB, dia juga lupa untuk mengaktifkan alarmnya alhasil hampir saja melewatkan sholat subuhnya.

*Flashback off

Di sebrang sana seseorang dengan wajah yang tampan dan nyaman untuk di pandang, Sedang menabur ilmunya kepada para pengunjung yang telah setia menunggu dirinya, gaya ceramah sang ustadz muda ini sangat disukai para pengunjung wanita, baik yang tua maupun yang muda.

Dirinya berbagi ilmu Terkait ilmu fiqih, Pernikahan adalah judul tema dari ceramah Zidan.
Para orang tua dan juga anak muda begitu fokus saat mendengar kan, tak ada seseorang pun yang merasa malas untuk mendengarnya.

Entah mengapa wajah Zidan begitu tidak membosankan saat di pandang, dari sisi manapun begitu sempurna dan hampir sempurna.

"Ustadz emang ustadnya udah punya istri??" Teriak salah satu pengunjung di tempat shaf wanita.

"Saya belum menikah,jodoh saya Belum datang datang, Siapa tau habis dari sini saya ketemu jodoh saya, kan Alhamdulillah" pengungkapan dari Zidan membuat para jamaah tertawa.

"Jangan jangan saya jodoh ustadz" slah satu teriakan lolos membuat para jamaah juga tertawa.

Ceramah yang Zidan bawakan berjalan dengan lancar para jamaah menyukai kajian yang Zidan bawa, bahkan para warga sangat ingin Zidan lah yang akan membawakan acara seperti ini lagi di tahun depan.

Selesainya Acara Pengajian Akbar, Zidan Bergegas pulang, namun disaat dirinya ingin menaiki mobil, seorang wanita memanggil manggil dirinya.

"Ustadz"
"Ustadz" Zidan belum juga menengok.

"Ustadz" panggilan terakhir tersebut membuat sang pemilik gelar ustadz pun membalikan badannya.

Zidan melihat seorang wanita dengan jilbab syar'i nya yang menutupi setengah dari badannya,sedang mengatur nafasnya.

"Afwan Ustadz, Saya boleh minta waktu sebentar?" Tanya wanita tersebut dengan membenarkan posisinya yang tadinya menunduk menjadi berdiri.

"Silahkan"

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang