Kasih tanda ataupun perbaikan, ketika ada tulisan yang kurang pas ya!!
•
•
•"semua hanya soal waktu, hitam atau putih, baik atau buruk, sedih maupun bahagia semua akan berlalu begitu saja"
_CALTALA_
•
•
•"Istri macam apa kamu? Berani-beraninya main tangan, dihadapan suami sendiri?" Suara itu membuat seisi kantor mulai berkerumun di kantin.
Melihat keributan ini mulai besar, Qiara mulai menuntun Haura untuk keluar dari perusahaannya.
*Flashback on
Ketika Haura ingin memisahkan keributan antara qiara dan juga flora, Dia tidak sengaja melihat bahwa flora akan mendorong Kaka iparnya. Adek mana yang mau melihat Kaka nya sengsara? Walaupun bukan Kaka kandung, dia harus selalu membelanya bukan?.
Brakkk
Flora terjatuh dengan sedikit kasar sampai pantatnya bersentuhan dengan lantai, sebenarnya haura hanya mendorong pelan, dia juga tidak hanya mendorong flora saja tetapi juga mendorong qiara, niatnya baik karena dia ingin mereka tidak saling bermain tangan, dia tidak tau jika tindakannya akan membuat kegaduhan lagi.
"Istri macam apa kamu? Berani-beraninya main tangan, dengan wanita?" Suara itu membuat seisi kantor mulai berkerumun di kantin.
Akibat Teriakan itu membuat Haura mematung, dia agak sedikit shock karena tindakannya begitu fatal. Haura berani bersumpah dia mendorong flora dengan sangat pelan, Sama seperti dia mendorong qiara, tapi kenapa flora sampai jatuh di lantai? Sedangkan qiara tidak? Apa ini Rekayasa dari ulah flora?.
"Heh nenek lampir, jangan pernah bentak adik ipar saya, sekali lagi kamu buat ulah disini, saya tidak akan segan-segan mengusir kamu dari sini dan jangan pernah datang Lgi di keluarga Bakhri!!" Tegas qiara sembari menunjukan amarahnya pada ibu jarinya yang setia mengarahkannya pada wanita yang masih duduk diatas lantai.
Setelah keributan itu selesai, qiara memerintahkan karyawannya untuk kembali bekerja lagi, dia juga menuntun Haura keluar dari kantornya, dan mengusir flora dari kantornya.
*Flashback off
Selang beberapa menit, Zidan kembali lagi kearah kantin, dia melihat begitu banyak orang yang mulai keluar dari sana. Dengan sedikit berlari, dia mencari-cari keberadaan Haura, namun tidak ada sosok istrinya dan hanya tersisa flora yang sedang di bawa paksa oleh security.
"Zidan, Zidan tolongin aku, mereka maksa aku keluar dari sini" tak ada jawaban dari Zidan.
"Dimana istri saya!!"
"Maksut kamu istri kamu yang ga punya etika itu? Dia Uda pergi keluar"
"Jangan pernah ucapkan kalimat itu dihadapan saya!!!" Tekannya pada wanita yang tidak tau malu.
"Maaf boss, istri boss sudah di bawa nyonya qiara keluar" ucap security yang berada di samping flora.
Setelah mendengar ucapan dari security nya, Zidan mulai berlari keluar, dia beberapakali menelepon qiara, namun dari pihak lawan tidak ada jawaban.
Dengan sedikit tergesa-gesa dia mulai menjalankan mobilnya sembari setia menelepon haura dan qiara. Namun niatnya yang akan terus menelepon kini hilang, karena tidak ada perubahan apapun dari itu, selagi dirinya sudah pasrah, Zidan akhirnya memutuskan untuk pergi kerumah Kaka ipar nya. Dan ya, saat itu juga telponnya berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUZAN
RomanceJadwal update: Rabu, Jumat, Minggu Haura Zaudyati sosok wanita yang fakir ilmu agama wanita yang kurang belaian seorang ayah dan juga seorang ibu kandung,dirinya mencintai sosok ustadz muda dengan wajah yang tampan juga paham agama. Dengan latar ya...