31

1.8K 281 46
                                    

"Saya ingin mundur tapi kamu menyuruhku untuk maju"

_Haura Zaudyati_



~~



Pagi ini keluarga Bakhri sedang berkumpul di ruang keluarga, mereka sudah bersiap bersiap untuk menengok neneknya, Zidan hanya menggunakan baju polos berwarna putih dengan di balut jas dan juga celana panjang, dan tak lupa model rambut curtain haircut menjadi perpaduan dia yang tampan menjadi lebih tampan.

Kurang lebihnya begini

"Zidan coba ceritain kenapa bisa sapu tangan kmu ada di penumpang pesawat yang satunya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zidan coba ceritain kenapa bisa sapu tangan kmu ada di penumpang pesawat yang satunya?"

"Waktu saya mau kebandara, saya papasan sama laki laki itu, dia Uda dalam kondisi yang memprihatinkan, saya liat darahnya keluar terus dari jidatnya, jadi saya kasih sapu tangan saya, habis itu saya pamit karena harus kebandara, tapi disitu saya gatau kalo dia itu orang Indonesia dan juga penumpang pesawat dengan tujuan yang sama juga"

"Terus kalo sorban?"

"Kalo sorban, saya gatau"

"Terus kamu dimana waktu ada berita pesawat Hilang?!"

"Saya masih di pesawat, saya gatau waktu ada berita itu, terus pas sampai di bandara saya tunggu ibu sama yang lain jemput tapi gaada, sebenarnya zidan Mau telpon tapi hp Zidan mati, jadi Zidan mutusin buat pergi kehotel waktu itu" mendengar penjelasan yang Zidan berikan, semua keluarga hanya mengangguk paham.

Di tengah tengah mereka mengobrol ceria, telepon dari rianti mengheningkan suasana di dalam rumah.

"Apa!! Baik baik saya akan segera kesana"

Ucapan dari rianti membuat mereka semua merasa khawatir, rianti buru buru mengajak semuanya untuk segera bersiap siap dan mulai pergi kerumah ibunya.

"Bu, omah kenapa?"

"Kondisi omah semakin memburuk Zidan, dia mau ketemu sama kamu"

Mereka semua telah berangkat ke rumah omah, qiara dan hakim mengendarai mobil yang berbeda, mereka berdua telah sampai terlebih dahulu dari yang lainnya.

Setelah Ibunya dan yang lain sampai, qiara buru buru menuntun mereka semua untuk menemui omahnya, wanita baya yang telah tertidur diatas ranjangnya sedang tidur pulas, mesin elektrokardiograf  terus berbunyi, mendengar gemuruh suara membuatnya bangun dari ketenangannya.

Yang pertama dia lihat adalah cucu kesayangannya, "jidan" suara lemah dri perempuan yang telah terbaring itu membuat Zidan tersenyum lebar.

"Dalem, Ngampurane nggih mbah Zidan mbeke mriki Yo Mbah"

"Mboten nopo-nopo toh Leh, kamu sehat di sana?"

"Alhamdulillah"

"Jidan" kali ini suaranya semakin melemah, sampai membuat Zidan membukukan badannya.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang