4

2.4K 291 17
                                    

Yuk bisa yu banjir komenn:)

Buat pembaca Hauzan nanti jangan terkejut sama endingnya ya xixixi

Happy reading!

~~~

"Bukan Hakmu saja yang dijaga hak miliknya juga wajib dijaga"

-Zidan Al-Bakhri"

Waktu Maghrib datang orang orang mulai menuju kemasjid,termasuk Haura,dirinya sudah mengambil wudhu lebih awal dari biasanya.

Haura langsung memakai mukenah nya,dirinya tidak memikirkan bahwa penampilan nya yang sekarang bagaimana,dia hanya berpikir dirinya harus smpai kedalam di urutan shaf wanita yang pertama.

Jalannya yang gugup akhirnya tidak menyadari sosok Zidan yang sendari tadi memandanginya.

"Haura" panggil Zidan

Haura yang mendengar dirinya di panggil, dengan suara yang begitu familiar di telinganya,akhirnya berhenti melangkah.

"Dalem?" Jawab Haura smbil mengarah ke sumber suara.

Zidan mulai melangkah maju menghampiri Haura yang sama sama menatap dirinya.

"Rambutnya kelihatan,leher kamu juga sedikit kelihatan sebaiknya tutupi dengan peniti" ucap Zidan dengan suara yang kecil.

"Astaghfirullah saya lupa kemarin saya lepas penitinya karena mukenah nya mau di cuci" jawab Haura sambil membenari mukenahnya.

"Kamu pakai dulu sorban saya untuk menutupi leher dan rambutnya" jawab Zidan memberikan sorban kesayangannya kepada Haura.

"Makasih Zidan"

"Tidak perlu berterimakasih, saya hanya menjaga hak milik suamimu nanti"

"Tapi..." Belum sempat Haura menjawab komat di masjid sudah terdengar.

"Ayo masuk Uda komat" ajak Zidan.

Zidan buru buru masuk ke masjid,karena dirinya harus menjadi imam.

Selepas sholat Maghrib, Haura Terlebih dahulu ingin pergi namun dirinya di cegah oleh seorang wanita.

"Haura nanti bada isha kamu kerumah ibu ya? Ada sesuatu yang mau ibu kasih" ucap tari sambil menahan tangan Haura yang sedang menunduk melewati para jamaah.

"Baik Bu" jawab Haura sambil tersenyum.

Tari adalah ibu dari Zidan,Dia sosok ibu yang di idamkan para anak anak, hatinya yang lembut dan baik kepada anak anak juga keluarganya membuat suasana menjadi hangat.

Ibu Zidan dan Haura cukup dekat, dia juga selalu baik terhadap Haura, Haura mengenal Zidan semenjak dirinya dekat dengan ibu Zidan,dan dari situ Haura menyukai Zidan.

"Yati Yati" panggil seseorang kepada Haura.

"Ada apa za?" Tanyanya sambil berjalan tanpa melihat kebelakang.

"Yati tunggu" namun Haura malah lebih mengencangkan jalannya.

Reza adalah laki laki yang menyukai Haura, laki laki yang selalu Haura hindari namun tidak pernah bisa di hindari.
Haura kecewa kepada Reza karena telah membuat dirinya bertengkar dengan sahabat dekatnya,dia juga telah menghancurkan semua praktikum yang sudah dia rancang dengan kelompok nya.

Reza juga temn sekelas Haura,Yati adalah panggilan khusus Reza kepada Haura.

"Lu marah kan sama gue yat" teriak Reza yang membuat Haura memberhentikan langkahnya.

"Gue minta maaf,gue bisa jelasin"
"Semua yang lu pikir itu semuanya ga sama apa yang gue lakuin" lanjut Reza sambil meyakinkan hati Haura.

"Cukup za gue ga mau kita bahas ini lagi?! Gue Uda maafin lu,gue juga ga marah sama lu" ucap Haura sambil membalikan badannya menghadap Reza.

"Terus kenapa lu selalu ngehindarin gue yat?"

"Kamu nanya? Kenapa gue ngehindarin lu?" Nada Haura yang dibuat buat hampir membuat Reza tertawa.

"Gue serius yat" karena Haura melihat ekspresi Reza yang sangat serius, seketika dirinya langsung memberhentikan candaanya.

"Gue bukan ngehindarin lu za"

"Terus tadi apa klo bukan ngehindarin gue?"
"Gue tau gue salah,tapi tolong kasih kesempatan buat gue cerita Yat" Reza lagi lagi memohon dirinya untuk menjelaskan tentang masalah tersebut.

"Za nanti aja bahas ininya kli ini gue ga tahan gue mau buang air besar,demi Allah gue bukan ngehindarin Lo tapi gue emg lagi kebelet" jelas Haura sambil melanjutkan langkahnya.

Reza hanya berdiri dan menangkap apa yang dimaksut Haura, sambil memasang ekspresi kebingungannya.

"Pulang Reza,jngan melamun di tengah jalan,nanti ketabrak" Ucap seseorang dari belakang sambil menepuk bahu Reza.

Zidan tidak sengaja mendengarkan beberapa obrolan Reza dan Haura.
Dirinya tertawa tipis sambil menggelengkan kepala.

Dirinya tertawa tipis sambil menggelengkan kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk spam komen biar update cepet xixi

Makasih semuanya!!!

HAUZAN
24 Nov 2022

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang