33

2K 242 54
                                    

Karena Coment sudah sesuai target saya up sesuai janji saya.

"Tidak ada yang lebih indah, selain hari hari ku bersama denganmu"

_HAUZAN_

~~~

Waktu subuh telah datang, kegiatan pagi kemarin sampai dengan sore membuat keduanya merasa lelah, Zidan sebagai imam dengan lemah lembut membangunkan istrinya yang sedang tertidur pulas.

"Haura Zaujati bangun sholat subuh dulu , Nanti tidurnya bisa di lanjut lagi"

Zidan dengan nada pelan yang lembut membisikan kata katanya kepada Haura, dia memiringkan posisi tidurnya hanya ingin melihat istri cantiknya yang sedang tertidur pulas.

Beberapa kali Zidan mengucapkan kata katanya, akhirnya dia bisa membangunkan Haura dari dunia mimpinya.

"Astaghfirullah" Haura terkejut melihat Zidan yang sudah berada di sampingnya sedang menatap dirinya.

Haura dengan polos menarik selimutnya dan mulai membungkuskan badannya menggunakan selimut, dia masih shock tidur bersama laki-laki. Zidan yang melihat Haura terkejut akhirnya mulai mengangkat badannya dan mulai turun dari kasur, dia menuntun Haura untuk mengambil wudhu dan mulai melaksanakan sholat.

"Kenapa sayang? Kamu baik baik saja?" Haura hanya mengangguk dan mulai turun dari kasur untuk mengambil wudhu.

Mereka berdua menunikn sholat subuhnya berjamaah, Haura berada di belakang punggung Zidan. Setelah mereka selesai untuk sholat, keduanya membaca Al-Qur'an, setengah jam mereka membaca akhirnya Zidan menyudahi untuk memberhentikan ayat terakhir dari surat yang mereka baca.

Haura menatap Zidan yang berada di depannya, dia mengambil tangan suaminya untuk memberikan salamnya.

"Haura, hari ini kamu berangkat kuliah?" Haura hanya mengangguk dan mulai melipat rukunya.

"Jam berapa biasanya kamu berangkat?"

"Kadang siang kadang sore, tergantung dosen"

"Boleh saya antar?" Mendengar ucapan Zidan, dengan spontan Haura menatap Zidan yang sedang menaruh sajadah.

"Ga usah ga usah, lagian mas kan disuruh ke rumah Abah toh?"

"Saya bisa atur, lagian mengantar kamu hanya sebentar, jadi selain saya bisa mangantar kamu saya juga bisa bertemu dengan abah"

"Emm oke, klo memang mas Zidan ga sibuk"

"Saya tidak sibuk, lagian kalo pun saya sibuk, saya akan tetap berusaha apapun untuk istri cantik saya agar tidak sibuk" mendengar ucapan Zidan, lagi lagi pipi Haura berwarna merah dan itu dapat dilihat oleh Zidan.

Setelah mereka selesai mengobrol, Haura dan Zidan pergi ke dapur, Haura berniat untuk memasak sarapan tetapi Zidan melarangnya, dia bahkan menyuruh Haura untuk duduk manis di kursi makan, dan menunggu masakan yang telah dibuatnya matang.

Tak butuh waktu lama, nasi goreng dengan telur ceplok dan juga beberapa acar sudah tersedia di hadapan Haura, dengan lahap Haura memakan, Zidan yang melihat istrinya makan dengan lahap merasa bersyukur karena masakannya tidak buruk.

Haura yang sedang sibuk memakan makanannya terganggu oleh pandangan laki laki didepanny yang terus menatapnya.

Haura mulai menaruh sendok dan garpu nya di piring yang masih banyak tersisa nasinya, "mas ga makan?"

Mendengar istrinya telah menanyainya, Dengan cepat Zidan berdoa dan mulai menyantap makanannya.

...

Siang hari di jam 10.00 matahari sudah menerbitkan kepanasan ya, Zidan mulai mengantarkan istrinya sebelum dirinya pergi ke rumah abahnya, mobilnya sudah mulai memasuki area kampus, Zidan dan Haura di tatap oleh beberapa orang yang berada di depan kampusnya.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang