42

1.2K 168 7
                                    

"aku mencoba memahami aku"

_HAURA Z._





"Itu bukannya Shaka?"

Zidan mulai mengarahkan pandangannya, kepada sosok laki-laki yang tengah berada di sekeliling anak-anak kecil yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Mereka berdua mulai melangkahkan kakinya menuju kearah Shaka berada, mereka semua tengah bercanda gurau, sehingga terdengar suara tawa yang begitu mengasyikan sampai ditelinga Zidan dan juga Haura.

"Jadi kapan kita bisa ketemu bang shaka lagi?"

"Bang shaka ga lama ko di sana, ini cuma sementara karena bang shaka di pindahin ke ibukota untuk mengurus beberapa masalah disana, jadi nanti bang Shaka balik, dan bakal bawa oleh-oleh yang buaaanyak buat kalian"

"Beneran?"

"Iya" Shaka mulai mengangkat jari kelingking nya dan membuat janji, kepada ke lima anak yang berada di hadapannya.

"Assalamualaikum" suara Zidan membuat keenam orang dihadapan nya menengok kearah nya.

"Waalaikumsalam, masyaallah dari kapan ustadz disini?" Dia mulai mengangkat tubuhnya untuk berdiri.

Setelah Shaka memberikan pelukan kepada kelima anak di depannya, dia juga memberikan pelukan kepada Zidan sebagai ucapan salamnya.

"Baru, ini istri saya ngajak saya ketemu kamu, ngampurane nggih nek ganggu"

"Oh mboten-mboten, kaya sama siapa aja" ucap Shaka sambil sedikit tertawa, "ngomong-ngomong enaknya kita ngobrol dimana ya?"

"Oh gausah-gausah tadinya kita cuma mau mastiin itu beneran sampean apa bukan, ternyata emang bener sampean, jadinya kita mau cepetan aja ka"

"Mas, kalo temennya nawarin buat ngobrol diterima aja, lagian kita ga sibuk juga kan?" Bisik Haura ketika mendengar penolakan dari Zidan.

Di kesibukannya yang sedang membisikan kata-kata nya di telinga Zidan, seorang anak gadis dengan tinggi dibawah pinggang menarik-narik gamis Haura lumayan agak kencang.
"Ka, ka tolong kuncilin lambut Bella dong, ikat lambut Bella tadi lepas"

Melihat anak kecil yang begitu menggemaskan di hadapannya, sedang memohon pertolongannya membuat Haura sungkan untuk kembali.

"Kalian lanjut ngobrol aja, aku mau main sama anak-anak"

Melihat mulut Shaka yang ingin mengucapkan kalimat nya, Haura lebih dulu mengucapkannya.
"Gapapa, ga ngerepotin ini malahan mood booster aku banget" Haura mulai memegang tangan gadis kecil disampingnya, dan membawanya di kursi yang lumayan dekat dengan tempat dirinya berdiri. "Ayo sini Bella sama ka Haura, nanti ka Haura ikat rambutnya biar nambah cantik".

Haura mulai meninggalkan Zidan dan Shaka, dia mulai fokus dengan anak-anak.

"Kaka ini kenalin, namanya ka lala"

"Halo semuanya, nama Kaka Haura Zaudyati panggil aja ka Rara"

"Halo ka rara, aku Dani Kaka pertama dari lima bersaudara"

"Aku Iyan anak kedua"

"Aku qeanu, Kaka ketiga sekaligus adik kedua dari lima bersaudara"

"Aku fiktor Kaka terakhir untuk bella"

"Dan aku Bella yang paling cantik"

Mendengar ucapan Bella, keempat Kaka nya langsung mengusap rambut dan mencubit pipi bella yang berumur 5 tahun.

"MasyaAllah kalian tampan-tampan dan cantik sekali, ka Rara jadi iri".

"K-kenapa ili? Ka Lala kan Uda cantik, lebih cantik dali Bella, iyakan ka?" Ucap bela kepada keempat kakanya.
Mereka hanya mengangguk.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang