39

1.3K 145 5
                                    

"Dialah Zainab binti Jahsy yang selalu bersaing denganku untuk mengambil tempat di hati Rasulullah SAW."

(HR.Muslim)



Sinar sang surya mulai menyapa dengan hangatnya seakan menyambut dengan sebuah senyuman, kicauan burung yang merdu seakan mengajak seseorang untuk bernyanyi, mengikuti simponi nya yang indah.

Kali ini seseorang mulai membuka matanya karena pancaran sinar matahari yang terkena di wajahnya, dia tidak percaya melihat seseorang wanita sedang tertidur di samping tempat tidurnya.

"Jangan di bangunin mba, biarkan saja dia tertidur" Ucap Nadim dengan hati-hati kepada perawat yang hampir ingin membangunkan Dilla.

Setelah mendengar ucapan Nadim, perawat itu akhirnya keluar kembali, mereka meninggalkan Nadim dan juga Dilla, dalam satu ruangan yang pitunya terbuka.

Sinar matahari mulai terang dan mulai panas, kini pantulan sinar matahari dari jendela kamar pasien mulai masuk kedalam menyentuh wajah Dilla, sehingga membuat dia mulai membuka matanya.

"Astaghfirullah Uda siang, gue harus buru-buru ganti pakaian" kali ini Dilla begitu panik, dia mulai mengambil beberapa pakaian dan jilbab dari tas yang sudah dirinya bawa kemarin malam.

"Tapi ini gimana? Nanti siapa yang jagain? Duhhh, ntar deh palingan dia bisa jaga diri sendiri, lagian sebentar doang gue ganti bajunya"  Dilla mulai meninggalkan Nadim yang masih memejamkan matanya di atas kasur. "Gue tinggal dulu ya, janji ga bakalan lama" lanjutnya sebelum masuk ke kamar mandi.

Mendengar pintu kamar mandi yang tertutup, Nadim mulai membuka matanya, dia tertawa tipis hingga tak terlihat bahwa dirinya sedang tersenyum.

Nadim Mulai berjalan meninggalkan ruangannya, dia berjalan menuju kantin rumah sakit untuk memakan masakan disana. dirinya tidak dapat memakan masakan untuk pasien, menurutnya rasanya hambar dan tidak mempunyai cita rasa, maka dari itu dia tidak memakan makanannya.

Tak butuh lama, sesuai janjinya Dilla mulai keluar dari kamar mandi, dia sudah menggunakan pakaian ootd kampus. Dia masih belum sadar bahwa seseorang telah hilang dari tempatnya.

Kali ini fokusnya pada hp, dia berusaha mencari hp di tasnya, tetapi nihil tidak ada. Setelah beberapa kali mencari, dilla akhirnya mendapati hp nya tergelat pada nakas yang tergeletak di samping kasur.

"Akhirnya ketemu" ucapnya sembari memegang hp nya.

"Lohhh sebentar, ada yang aneh" Dilla mulai memutar bola matanya ada sudut sudut ruangan. "Ini kemana orang nya? Aduhh" ucapnya sambil menepuk jidat nya agak keras.

Kali ini dia mulai cemas, Beberapa ruangan dia tengok untuk menemukan sosok Nadim, tetapi tetap tidak ada. Bagaimana bisa dia terlalu ceroboh seperti itu hingga membuat seseorang menghilang dari kasurnya.

Dilain Tempat Nadim dengan santai memakan makanannya, tubuhnya kini membaik tetapi tidak sepenuhnya, dia telah menghabiskan waktunya 5 hari penuh di rumah sakit, maka dari itu Nadim memilih untuk berjalan mengelilingi rumah sakit untuk menghilangkan kejenuhannya. Dia lupa bahwa ada Dilla dalam ruangan, sehingga dia malah duduk ditaman dan menikmati cahaya matahari yang masih hangat untuk berjemur.

Matanya kini terpejam, menghirup udara yang segar di taman, Dia mulai merasakan kehangatan dan kenikmatan yang Luar biasa yang telah Allah berikan kepadanya.

Setelah sudah cukup dirinya memejamkan matanya, Nadim mulai membuka matanya kembali, ntah bagaimana dia melihat sosok Dila, dia pikir halusinasi nya sampai beberapa kali dia berzikir tetapi tidak hilang-hilang dari pandangannya.

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang