37

1.5K 157 3
                                    

Mari spam komentar kalian di part ini, biar aku semangat ngetiknya.

~~

"Antara kita, aku dan kamu"

_Hauzan_







Sore ini Haura di sibukan dengan kegiatan rutinnya, yaitu menatap layar laptopnya dari matahari belum berkembang sempurna sampai menghilang di ufuk. Tetapi syukurlah ini hari Sabtu Jadi Haura tidak ada kegiatan apa-apa selain mengerjakan skripsi nya.

Dering ponsel menghentikan keasyikannya yang sedang fokus menatap laptop, sebuah notif pesan terus keluar dari ponsel nya hingga membuat Haura merasa terganggu, dia akhirnya mematikan ponselnya dan lanjut fokus untuk setia menatap layar laptop yang ada di depannya.

Setelah berjam-jam Haura duduk di depan laptop, dia akhirnya memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu, tetapi pintu apartemen nya terbuka, menandakan ada seseorang yang masuk, dia dengan sisa tenaganya melangkah keluar untuk melihat siapa yang telah datang, Dan benar saja itu suaminya.

Kedatangan Zidan dengan nafasnya yang terengah-engah, membuat haura bingung dengan dirinya.

"Astaghfirullah ada apa?" Tanya haura yang merasa hawatir dengan Zidan.

Tanpa menjawab pertanyaan Haura, Zidan malah berbalik bertanya kepada istrinya dengan rasa hawatir sambil memeluknya.

"Kamu gppa kan? Ada yang terluka?"

"Gaada"

"Lalu kenapa wa saya dan telepon tidak diangkat?" Pelukannya mulai terlepas dia memandang intens istrinya.

"Astaghfirullah" ucapnya sambil menepuk jidat nya sendiri ketika lupa bahwa dirinya mematikan hp nya, "Haura ga liat klo itu pesan dari  kamu mas, terus hp Haura, Haura matiin karena Haura Lgi fokus bikin skripsi"

"Baiklah lain kali kamu cek dulu, itu dari siapa oke?" Pelukannya kembali menghangat, Haura yang merasa kepanasan karena badan Zidan yang berkeringat akhirnya dia melepaskan pelukannya.

"Badan kamu lengket, sana mandi"

"Kamu sudah mandi?" Haura hanya menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana jika kita mandi bersama? Lalu hbis itu kita sholat bersama".

"GA"
pertanyaan yang Zidan lontarkan membuat Haura takut, dia dengan spontan menolak ajakan Zidan dengan nada yang agak tinggi

"Baiklah, klo begitu saya mandi dahulu, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

"Nanti malam kamu harus setor hafalan juz 30"  ucap Zidan sambil berjalan menuju kamar mandi.

"Loh ko mendadak banget?"

"Jawaban salam kamu masih salah"

"Kan waalaikumussalam" mendengar tolakan dri Haura, Zidan mulai memberhentikan langkahnya dan mulai menatap istrinya kembali dari kejauhan.

"Kalo mau jawab waalaikumussalam, maka harus di lanjut warahmatullahi wabarokatuh"

"Ya Allah Haura lupa lagi"

"Maka dari itu kamu harus setor hafalan"

"Setengah dari juz 30 ya?? Pliss"

"Gabisa, nanti bada isya kamu harus setor satu juz, juz 30 harus selesai, itu gampang semuanya surat pendek"

HAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang