11. Kediaman Keehls

1.6K 179 16
                                    

Beberapa pelayan berbaris di depan kediaman Keehls, lantas menundukkan tubuh mereka kala Helia keluar dari kereta kuda dengan escort Demian.

"Selamat datang di Kediaman Keehls, Tuan Muda Demian dan Nona Muda Helia," sapa para pelayan secara bersamaan, seolah mereka tergabung dalam kumpulan paduan suara.

Kemudian pintu utama terbuka dengan lebar, menampilkan anak laki-laki dengan senyuman lebar di bibir. Tidak hanya seorang anak laki-laki, di sampingnya juga berdiri seorang wanita cantik dengan aura yang bermartabat.

"Selamat datang di Kediaman Keehls," sapa Duchess Satirie Keehls sambil melakukan salam dengan etiket yang sempurna, diikuti Casterius yang juga turut melakukan salam dengan baik.

Helia dan Demian ikut menundukkan tubuhnya.

"Terima kasih telah menyambut kedatangan kami, Duchess," ujar Demian sambil memasang senyuman di bibir.

"Sudah menjadi kewajiban saya, Tuan Muda Demian," balas Duchess Satirie dengan senyuman lembut di bibir.

"Tidak usah berbicara formal terhadap kami, Duchess," kata Helia.

"Baiklah, kalau begitu, aku akan berbicara seperti ini. Kamu berdua tidak keberatan, bukan?"

"Sama sekali tidak."

Duchess Satirie tersenyum, kemudian mendorong punggung Casterius hingga dia maju.

"Baiklah, Caste, tolong jamu tamumu dengan benar, ya," ujar Duchess Satirie dengan senyuman menyeramkan di bibir.

Casterius hanya tertawa kaku. "Iya, Bu. Akan aku lakukan."

Duchess Satirie kembali tersenyum dengan lembut pada Helia dan Demian. "Kalau begitu, aku permisi, Tuan Muda dan Nona Muda Floral."

Duchess Satirie berbalik sambil membuka kipasnya dan menghilang di balik lorong.

"Hubunganmu dengan ibumu tidak baik?" tanya Demian setelah melihat betapa kakunya Casterius pada Duchess.

"Kakak," seru Helia. Membicarakan mengenai masalah keluarga dengan ringan seperti ini bukanlah hal yang sopan.

"Tidak apa-apa, Nona Muda Helia," balas Casterius. "Dan hubunganku dengan Ibu baik-baik saja, Tuan Muda Demian. Hanya saja, kami sedang bersitegang sekarang."

"Oh, ya?" Demian mengangkat alis.

Casterius terkekeh canggung. "Saya membuat putri dari teman ibuku menangis, itulah sebabnya kami sedang berada dalam keadaan seperti ini. Saya pikir dengan mengundang Nona Muda Helia bisa mengubah suasana kediaman, tetapi saya pikir sama saja."

"Jadi, kau mengundang Helia hanya untuk memanfaatkannya?!" Demian menggeram.

"Tidak, bukan itu." Casterius mengembuskan napas. "Sudahlah, saya tidak ingin berdebat. Nona Muda Helia silakan masuk, maaf karena aku malah menahanmu di pintu. Perlakuanku sangat tidak sopan, maafkan aku."

"Bukan apa-apa, Tuan Muda Casterius," balas Helia dengan senyuman di wajah.

"Baiklah, mari lewat sini." Casterius menuntun dua tamunya menuju ruangan pribadi di kediaman Keehls.

Tidak lupa dengan ketiga pelayan pribadi dari kediaman Floral yang mengekori majikan mereka.

Selama mereka berjalan di lorong yang besar, seluruh pelayan yang tengah bekerja menundukkan tubuh mereka dan menyapa Casterius dengan ringan. Bahkan Casterius sendiri menanyakan perihal keadaan dan kondisi keluarga mereka dengan ramah.

"Rupanya, Tuan Muda cukup terkenal di antara para pelayan, ya?" tanya Helia. Dia mendekati Casterius dan berjalan di sampingnya, mengikis jarak di antara keduanya.

END | Ignore Me, Your Majesty! [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang