43. Kematian Casterius

649 71 21
                                    

Bahkan sebelum Holland memutuskan untuk mengikuti perjalanan militernya, Holland sudah mengetahui situasi ringkas dari apa saja yang terjadi pada hari itu. Pada hari di mana Helia kembali ke kediaman Floral tanpa Demian di sisinya, dan raut suram pada wajahnya.

Sayangnya, Holland tak bisa berbuat banyak karena dia harus segera berangkat dari kediaman. Sebab, dikatakan bahwa ada bandit yang mulai menguasai ibu kota di sisi timur, sehingga kekuatan militer Holland-lah yang paling bisa diandalkan. Dengan Holland sebagai sang komandan, prajuritnya yang berkavaleri akhirnya berangkat menuju ibu kota di sisi timur.

Memang benar rupanya bahwa ada beberapa bandit lemah yang berusaha untuk menguasai ibu kota dari bagian timur. Namun, jumlah mereka kalah jika dibandingkan dengan prajurit yang Holland bawa. Ini memang sedikit membingungkan karena tiba-tiba saja, ada banyak laporan menuju kediamannya, bahwa aksi para bandit mulai meresahkan para warga. Bahkan beberapa divisi dari militer Floral pun dikerahkan untuk memberantas para bandit yang berulah di beberapa bagian ibu kota dan wilayah Teratia lainnya.

Namun, Holland adalah pria yang cerdas dan cepat tanggap. Hanya dengan mendengar beberapa informasi dari sang bandit yang lemah saat diintrogasi saja, sudah membuat Holland menghubungkan beberapa titik dalam kesimpulannya.

Pertama, sekumpulan bandit awalnya adalah sebuah organisasi yang melelang budak secara ilegal. Karena mereka kehabisan budak, mereka mulai mengunjungi beberapa desa di ibu kota dan wilayah Teratia lainnya untuk mencari budak guna dilelang.

Kedua, mereka bergerak atas dasar perintah. Mereka enggan mengatakan siapa yang memerintah, tetapi mereka mengatakan tujuan mereka untuk menyebar para bandit di ibu kota. Katanya, menyebar para bandit di ibu kota agar militer Floral bertindak. Semakin sedikit ksatria yang tinggal di wilayah Floral, akan semakin baik.

Di sanalah Holland langsung teringat Helia dan apa saja yang Helia ceritakan sebelumnya mengenai kisah cinta rumit di antara ketiga teman masa kecil. Allan yang mencintai Helia, tetapi mengubah rasa cintanya sebagai obsesi. Casterius yang mencintai Helia, tetapi tak tahu bahwa Allan telah memonopoli Helia secara emosional. Dan Helia yang tak mampu bergerak ke sana-kemari karena terdapat benang tipis yang mengontrolnya, untuk harus terus mengikuti syarat gila Allan, dan tak dapat menjelaskannya pada Casterius.

Holland tahu bahwa Allan mencintai Helia secara kasar. Bentuk cintanya tidak terasa tulus apabila terdapat obsesi yang mengiringinya. Makanya, Holland langsung tahu apabila menyebar ksatria Floral pada beberapa wilayah Teratia hanya berarti akan melemahkan kekuatan Floral.

Di sanalah dia teringat Helia. Makanya, walau malam telah berlalu, Holland memecut kudanya dan terus berkuda hingga dia tiba di kediaman Floral pada tengah malam, tanpa istirahat. Sang kuda pun kelihatan kelelahan, napas yang ditariknya memburu, dan sang kuda cerdas langsung menghampiri kandangnya dan minum air yang telah disediakan.

Sementara untuk Holland, dia merasa lega karena rupanya Helia aman. Dia berada di kediaman Floral tanpa ada luka fisik walau seinci. Akan tetapi, luka dalam hatinya rupanya tak terkira.

Pada malam itu pula, Holland memeluk putrinya dengan penuh kehangatan, tetapi dadanya panas karena amarah yang membara pada satu figur tertentu.

***

Esok paginya, Demian kembali ke kediaman Floral.

Holland dan Demian membuat satu rencana. Holland akan mengunjungi istana, dan Demian akan mengunjungi kediaman Keehls. Walau Demian membenci ide atas kunjungannya pada tanah Keehls, Demian akan melakukannya demi sang adik tercinta.

Di sisi Holland, dia baru saja turun dari kereta kuda di hadapan Istana Romeo. Temu janji sudah dibuat pada malam sebelumnya. Walau terkesan tidak sopan, Raja Teratia mana boleh menolak permintaan Duke Floral yang telah berperan besar dalam memberikan takhta padanya.

END | Ignore Me, Your Majesty! [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang