chapter tiga

7.7K 844 433
                                    


"ndut, aku semarang ke kamu" kata jihoon tiba tiba.

hyunsuk yang sedang mewarnai mengerutkan keningnya pertanda bingung dengan yang jihoon ucapkan.
"semarang? semarang itu apa?"

"semakin rindu dan sayang" balas jihoon sambil tersenyum. kemarin jihoon belajar banyak kata kata singkatan bikin baper dari abang abang tetangganya. abang abang itu bilang jika jihoon tak ingin hyunsuk berpaling, maka jihoon harus sering menggombali hyunsuk.

hyunsuk ikut tersenyum, lalu ia kembali melanjutkan acara mewarnai-nya yang belum selesai.

jihoon hanya memperhatikan gerak gerik hyunsuk, sesekali bocah tampan itu merapikan poni hyunsuk yang menutupi mata.

"liat gambar akuuu!" sorak hyunsuk antusias sembari memperlihatkan gambar yang baru saja ia warnai.

didalam gambar Itu ada tiga bocah laki laki.
"kok ada tiga?" tanya jihoon.

"yang dikanan jiun, yang ditengah sukkie, yang dikiri itu yoshi."

mendengar nama yoshi disebutkan, jihoon mendadak emosi. jihoon sengaja meremas kertas gambar hyunsuk hingga kertas itu remuk.

hyunsuk memandang tak percaya kearah jihoon, padahal hyunsuk berharap gambarnya akan dipuji, tapi nyatanya kertas miliknya malah dirusak.

"kenapa dirusakin.." lirih hyunsuk.

"kamu sayang aku gak sih, ndut?. aku ga suka kalau diantara kita itu ada yoshi, kamu bisa nurut ga sih?" geram jihoon.

bibir hyunsuk melengkung kebawah, mata anak itu berkaca kaca.
"tapi kan yoshi itu temen kita juga" gumam hyunsuk sedih.

"aku kurang apa sih ndut? aku kan ganteng, pintar, kaya juga. kenapa kamu masih ngelirik si yoshi yang ga ada apa apanya?" tanya jihoon marah.

"humm, maafin sukkie" cicit hyunsuk.

"lain kali jangan gitu, aku kan calon pacar kamu. jadi kamu harus nurut ke aku. liat mama sama papaku, mama selalu nurut sama perkataan papa. kamu juga harus gitu."

hyunsuk cuma cengo, dia ga paham sama pembahasan jihoon.

jihoon ngerasa bersalah karena udah marah dan rusakin gambar hyunsuk. bocah tampan itu memeluk tubuh kecil hyunsuk.

"maafin aku ya ndut, karena sering marah dan bikin kamu sedih."

abang abang tetangga jihoon bilang, jihoon boleh marah ke hyunsuk, tetapi setelah Itu jihoon harus minta maaf agar hyunsuk luluh dan bahagia kembali. jaga jaga biar hyunsuk ga berpaling ke yoshi.

****

"heh bocil"

jihoon yang lagi main sepeda menghetikan gayuhannya dan melihat kearah abang tetangga yang baru saja memanggilnya. jihoon turun dari sepeda lalu menghampiri abang tetangganya itu.

"kenapa bang?" tanya jihoon.

"gimana hubungan lo sama si ndut? lancar jaya kan?" tanya yeonjun, tetangga jihoon yang selama ini mengajarkan ilmu tak bermanfaat untuk jihoon.

"lancar kok, tadi aku sama ndut pelukan disekolah" balas jihoon songong.

asuuu!!!!!, yeonjun mengumpat dalam hati. berkali kali ia mengingatkan dirinya sendiri agar tak kelepasan mengumpati anak kecil banyak gaya yang sedang berdiri didepannya sekarang.

"bagus dong. oh iya, lo mau gue kasih cara biar si ndut klepek klepek ga sama lo?" tawar yeonjun sembari menaik turunkan alisnya.

jihoon mengangguk antusias, mata anak itu berbinar binar.
"mau!"

"yaudah, sini masuk ke rumah gue. sepeda lo masukin juga, biar ga diculik." ajak yeonjun.

jihoon yang sudah terlalu excited ingin mendapat tips agar hyunsuk klepek klepek tak menuruti perkataan yeonjun.

"gak usah dimasukin, kalau hilang papa bisa beliin lagi kok. gak usah kayak orang miskin" sahut jihoon. lalu bocah itu lansung masuk kedalam rumah yeonjun tanpa permisi.

yeonjun mengelus dadanya sendiri. ia memikirkan nasib orang tua jihoon, apakah mental orang tua jihoon aman mempunyai anak seperti jihoon?

lalu yeonjun ikut masuk ke dalam rumahnya sendiri, dia akan mengajari hal tak berguna lagi kepada jihoon.
























***

"papa, aku mau beli empeng."

suho yang sedang membaca koran menoleh kearah jihoon. pria itu menghela nafas, anaknya semakin hari semakin aneh saja.

"kamu kan udah besar, buat apa beli empeng?" tanya suho.

"kata bang yeonjun, mulai sekarang aku harus rajin ngempeng. biar besok pas pacaran sama ndut, ga kaku kaku banget pas minum susu."

ini bukan suho saja kan yang bernegatif thinking?, maksut dari minum susu itu adalah ninaninu kan?

"gak usah didengerin kata kata bang yeonjun." balas suho berusaha positif thinking.

"bilang aja papa gamau beliin aku empeng. papa bilang papa orang kaya, tapi beli empeng aja ga mampu. gimana sih, pa." julid jihoon.

suho berdiri dari duduknya, dia meletakkan koran keatas meja lalu berteriak.
"jisooooo!!, kamu urus nih anak kamu!. aku udah ga sanggup!"

***

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang