chapter lima

6.6K 741 226
                                    

sengaja double up

**

"jadi si yoshi bilang ndut lo cantik?"

jihoon mengangguk cepat membalas pertanyaan yeonjun, mengingat kejadian disekolah kemarin membuat jihoon naik pitam.

"wahh, ga bisa dibiarin nih! takutnya nanti yoshi jadi orang ketiga!" yeonjun menakut nakuti anak tetangganya itu.

tapi bukannya takut, jihoon malah bingung.
"orang ketiga itu apa?"

yeonjun memandang malas kearah jihoon. anak ini gobloknya memang natural.

"orang ketiga itu, kayak selingkuhan. nanti yoshi bisa aja rebut si ndut. trus kamu-nya ga jadi calon pacarnya ndut lagi" jelas yeonjun berapi api. yeonjun sengaja memanas manasi jihoon, karna menurut yeonjun menjahili jihoon itu sangatlah seru. apalagi menjahili jihoon tentang hyunsuk.

"hah? serius!?" bocah TK itu memekik tak percaya atas penjelasan yeonjun.

yeonjun mengangguk, dia memakan beberapa snack yang jihoon bawa untuknya.

"serius, hati hati aja. nanti lo ditinggalin."

jihoon menggigit bibirnya sendiri, bocah itu mendadak overthinking. hyunsuk ga mungkin berpaling ke yoshi kan?. lagian, jihoon merasa dirinya beda level dengan yoshi. tentu saja level jihoon jauh diatas yoshi. jadi jihoon tidak perlu begitu khawatir akan tersaingi kan?

"aku harus apa biar ndut ngga ninggalin aku?" tanya jihoon.

"di cipok aja." yeonjun menepuk mulutnya sendiri. sumpah, dia tak berniat menodai pikiran anak polos seperti jihoon. yeonjun keceplosan.

"hah? cipok? cipok itu makanan apa?"

yeonjun menggerutu dalam hati, dia memaki dirinya sendiri. bisa bisanya ia berkata cipok didepan anak TK.

"o- oh.. cipok itu.. hmm, permen. iya, permen!"

"ohh, jadi aku harus beliin hyunsuk cipok?" tanya jihoon polos.

yeonjun mau menangis aja rasanya. tapi kepala yeonjun tetap mengangguk menanggapi pertanyaan jihoon.

"iya, beliin cipok yang banyak ya" balas yeonjun sembari tersenyum paksa.

***

suho dan jihoon sedang berada di minimarket, malam malam begini anak tunggal kesayangan suho meminta untuk pergi ke minimarket. ntah apa yang bocah itu cari.

dari tadi suho mengekori jihoon yang sedang memilih milih beberapa snack. sampailah mereka di rak khusus permen, jihoon tampak kebingungan.

sudah lewat lima menit, tapi jihoon hanya memandangi semua permen yang tersusun tanpa mengambil permen itu.

"jihoon mau cari permen apa?" tanya suho.

"permen cipok."

suho melotot kaget mendengar perkataan anaknya, suho tak salah dengar kan? cipok? anaknya belajar kata itu darimana?

"hah? permen apa kamu bilang?" suho bertanya kembali untuk memastikan telinganya tak salah dengar.

"permen cipok, paa"

suho memejamkan matanya sendiri. suho pengen ngehujat jihoon, tapi bagaimanapun jihoon adalah hasil bibitnya. akhirnya suho hanya bisa membuang nafas lelah.

"jiun?"

jihoon menoleh saat mendengar suara yang tak asing memanggilnya. dan benar saja, ada hyunsuk yang berdiri disebelah jihoon.

"loh? ndut? kamu ngapain disini?" tanya jihoon.

suho menatap bocah gembul yang berdiri disamping jihoon.

ohh, jadi anak ini yang bikin jihoon bucin setengah mampus?, batin suho.

"sukkie lagi nemenin mama beli bahan masakan, jiun ngapain disini?" hyunsuk ikut bertanya.

"oh, aku mau borong semua makanan yang ada disini."

hyunsuk mengangguk, hyunsuk tau betul bahwa jihoon adalah orang kaya.

"kamu lucu banget kalau pakai jepit rambut" jihoon memuji penampilan hyunsuk. bocah tampan itu terpesona karna melihat hyunsuk memakai jepitan rambut bewarna merah muda.

bocah laki laki yang baru saja dipuji tersenyum malu malu.
"terimakasih jiun.." cicitnya

suho cuma diam dan memandang drama picisan antara jihoon dan si ndut. kenapa anakku bisa sealay ini? pikir suho.

"yaudah, sukkie pergi dulu ya. nanti mama nyariin" pamit hyunsuk.

"dadah ndutt! besok tungguin aku disekolah ya!"

aku ga sabar mau ngasih cipok buat ndut, batin jihoon.

***

kalian mau hoonsuk dicerita ini tetap jadi anak TK dulu, atau alurnya dipercepat aja sampai mereka SMA?

tolong dijawab ya, bingung..

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang