chapter empat puluh delapan

3.4K 398 113
                                    

pagi pagi gini bukannya pergi ke sekolah, jihoon malah mampir ke apartement hyunsuk. gimana ya, jihoon udah kangen banget sama hyunsuk. satu hari ga ketemu ndutnya ngebuat jihoon hampir gila.

jihoon masuk kedalam kamar hyunsuk, dapat jihoon lihat hyunsuk lagi tidur diatas kasur sambil memeluk guling. jihoon bernafas lega, untung saja ndutnya tidak kenapa napa.

jihoon mendekati hyunsuk, cowo tampan itu sedikit membungkuk untuk mengecup dahi hyunsuk. gak lupa jihoon cium kedua pipi hyunsuk dan juga ujung hidung hyunsuk. jihoon menyalurkan perasaan rindunya lewat ciuman.

setelah mencium seluruh bagian yang ada di wajah hyunsuk, jihoon beralih memandang wajah indah itu. namun jihoon salah fokus ketika melihat mata hyunsuk yang bengkak serta muka hyunsuk yang sembab.

jihoon mengelus elus pipi hyunsuk dengan sayang. jihoon yakin kemarin malam hyunsuk menangis, tapi siapa yang sudah berani membuat hyunsuk nangis?

"eunghh..." lenguh hyunsuk ketika merasa terganggu dengan elusan jihoon.

jihoon membenarkan selimut hyunsuk yang sedikit melorot pelan pelan karna tak ingin mengganggu tidur nyenyak kekasihnya.
"aku sayang kamu ndut. aku selalu sayang kamu." bisik jihoon.

kemudian jihoon berdiri dan berniat ingin pergi ke dapur, ia akan memasakkan sarapan untuk hyunsuk.

***

yoshi mengerjap ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang menusuk netranya, badan yoshi terasa sulit digerakkan.

gue dimana? batin yoshi. yoshi merasa asing sama kamar yang sekarang ia tempati, ini bukan ruang rawat inap yang terakhir ia tempati dan lihat.

"sudah bangun, yoshi?"

yoshi menoleh ketika mendengar suara yang terasa familiar masuk ke telinganya. dapat yoshi lihat yoona tengah duduk di sofa yang terletak diujung ruangan.

"m-mama?"

yoona tersenyum tipis kearah yoshi.
"kenapa? kaget ya?"

yoshi mencoba untuk melepaskan rantai yang mengikat kedua tangannya. yoshi panik, dimana jennie?? dimana jeno?? kenapa ia berada dikamar mengerikan ini?

"l-lepas! lepasin!"

yoona menghampiri yoshi, wanita itu duduk diujung ranjang lalu mengelus rambut yoshi lembut namun penuh tekanan.

"mama punya rencana, kamu pasti suka sama rencana mama.." yoona diam sejenak

"kamu boleh hidup sehat dan tenang, mama ga akan ganggu kamu lagi. tapi.. saudara tirimu yang akan berkorban. gimana? kamu senang kan?"

yoshi menggeleng keras, alisnya menukik tajam karna emosi.
"jangan.. jangan pernah sentuh hyunsuk! jangan bawa bawa dia!" bentaknya marah.

yoona tertawa remeh,

sret!!

tangan yoona bergerak untuk menjambak rambut yoshi kuat kuat membuat yoshi berteriak kesakitan.

"gak usah munafik. mama tau kamu hanya manusia kecil yang memikirkan diri sendiri. daripada kamu yang mati, mending hyunsuk aja kan?"

disela rasa sakitnya, yoshi masih sempat melempar tatapan tajam kearah yoona.
"brengsek!" maki yoshi.

PLAK!!

pipi yoshi ditampar oleh yoona, suara tamparan menggema didalam ruangan itu.

"oke kalau itu yang kamu mau" kata yoona angkuh.

yoona mengambil handphone miliknya, ia menelfon salah satu bodyguard-nya.

"iya boss, ada apa?"

"culik choi hyunsuk, dia tinggal di apartement TREASURE. bawa dia keruangan ini."

"ENGGA!!! JANGANN!!" yoshi berteriak, kakinya menendang nendang udara.

yoshi lebih baik dirinya yang mati dari pada harus mengorbankan nyawa hyunsuk.

tapi yoona seolah tak peduli, wanita itu menyeringai sebelum pergi meninggalkan yoshi yang berteriak seperti orang gila.

****

"jiun kenapa ada disini? jiun ga sekolah?" hyunsuk yang baru saja keluar dari kamar dikejutkan dengan keberadaan jihoon yang lagi duduk diatas sofa sambil bermain dengan babi.

"aku bolos ndut, kangen kamu soalnya. sini duduk, kita main bareng babi." ajak jihoon sembari menepuk nepuk sofa kosong disebelahnya.

hyunsuk menurut, ia mendekati jihoon lalu duduk disebelah kekasih tampannya itu. tangan hyunsuk terulur untuk mengelus elus kepala babi.

"babi udah makan?" tanya hyunsuk.

"meow~" balas babi.

"lucu bangettt, babi gembulll" geram hyunsuk kemudian membawa babi kedalam gendongannya.

"ndut, coba liat aku." pinta jihoon tiba tiba.

lagi lagi hyunsuk menurut, ia menatap jihoon tepat dimata.
"kenapa?"

"kamu kenapa? kemarin ga ada kabar, aku khawatir tau ga. kalau kamu ada masalah, harusnya kamu cerita sama aku ndut. aku itu pacarmu, aku bisa apa aja, aku bisa lakuin apa aja buat kamu. anggap aku ada dan terbuka sama aku please.." ujar jihoon panjang lebar.

hyunsuk menggigit bibir bawahnya sendiri, lalu ia kembali menundukkan kepalanya.

"jiun.. hiks.."

jihoon mengangkat dagu hyunsuk
"kenapa sayang? don't cry," jihoon menyeka air mata yang mengalir di pipi hyunsuk.

"s-sukkie.. sukkie hamil hiks.. sukkie minta maaf.. sukkie mohon hiks jangan tinggalin sukkie.."

jihoon terdiam.

***

kalian mau spesial chapter 🔞 ga?? sekalian itu thr dari aku buat kalian wkwkw

mau hoonsuk atau suk-nya digangbang??

TBC

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang