chapter tiga puluh dua

4.2K 530 324
                                    

mau cerita dikit

aku kan punya kucing jantan, dia udah besar. tapi dia tuh ga pernah kawinin kucing betina sekalipun😭. udah banyak kucing betina yang lagi birahi dateng kerumah ku, tapi kucingku sama sekali ga minat. trus kalau ada kucing jantan yg datang, kucingku malah jilat jilatin badannya kucing jantan itu😭

kucing aku homo atau gimana?? meresahkan bgt😔

***

jihoon menghela nafas, ia berniat untuk tidur namun matanya sama sekali tak bisa terpejam. kejadian hari ini terus terusan menghantui pikiran jihoon.

teman temannya yang berkhianat, hyunsuk yang tak menaruh kepercayaan padanya. huft, jihoon benar benar merasa patah hati.

jihoon menyeka air mata yang mengalir dipipinya. ia tak peduli jika orang lain mencibirnya karna menangis. intinya jihoon hanya ingin menangis untuk melampiaskan perasaannya sendiri.

tok tok tok

pintu kamar jihoon diketuk dari luar.

"jihoon, mama masuk yaa" itu adalah suara jisoo.

jihoon diam, ia enggan menjawab.

diamnya jihoon membuat jisoo khawatir. lansung saja jisoo memasuki kamar jihoon, wanita itu menatap iba kearah anak semata wayangnya yang sedang bergulung didalam selimut. dari tadi siang jihoon sama sekali tak ada keluar kamar, jisoo merasa khawatir.

jisoo duduk diujung kasur jihoon, pelan pelan ia menyentuh bahu jihoon.

"nak, makan dulu yuk, dari tadi siang kamu belum makan." ajak jisoo lembut.

jihoon hanya diam, ia mengulum bibirnya sendiri dan tak membalas ajakan jisoo. jihoon benar benar tak ada niat untuk berbicara sedikitpun.

"mama sedih liat kamu kayak gini. mau cerita sama mama ga?" tawar jisoo.

jihoon menggeleng pelan
"aku lagi pengen sendirian" balasnya.

"tapi makan dulu ya? mama udah masakin makanan kesukaan kamu." bujuk jisoo lagi.

"ngga ma, gamau."

jisoo menghela nafas lelah, mau tak mau wanita itu mengangguk.

"yaudah, nanti kalau laper lansung makan"

melihat jihoon yang menganggukkan kepala, akhirnya jisoo pergi keluar dari kamar jihoon.

kring kring..

handphone jihoon berbunyi, dengan malas jihoon meraih handphone-nya.

nomor tidak dikenal
answers|reject

jihoon mengerutkan keningnya, ragu ragu cowo itu mengangkat telfon dari nomor tidak dikenal tersebut.

"halo?"

"hiks.. jihoon.. tante harap kamu bisa kerumah.. hyunsuk.. hiks hyunsuk.."

itu adalah suara jennie. jihoon yang awalnya berbaring lansung terduduk seketika

"hah? hyunsuk kenapa tan?? hyunsuk kenapa?"

"maaf.. hiks tante ga bisa nyelamatin hyunsuk.."

tut

jihoon lansung mematikan telfon itu sepihak, buru buru ia mengambil kunci motor dan juga jaketnya. hati jihoon mendadak tidak tenang.

jihoon merasa bersalah, harusnya ia tidak berkata jahat pada hyunsuk tadi pagi. harusnya ia mengajak hyunsuk untuk pulang bersama.

jihoon menangis dalam diam. jika hyunsuk kenapa-napa, jihoon bersumpah akan membunuh dirinya sendiri.

****

jihoon sampai didepan rumah hyunsuk, ia dapat ngelihat banyak motor dan mobil yang terparkir di depan rumah hyunsuk. jihoon juga ngelihat beberapa teman dan guru di sekolahnya yang tengah berada didepan rumah hyunsuk.

semua ini membingungkan.. kenapa wajah semua orang yang ada di rumah hyunsuk terlihat murung dan sedih?

"yang sabar ya bro, ikhlasin hyunsuk." kata haechan— teman sekelas jihoon sambil menepuk pundak jihoon beberapa kali.

mata jihoon memerah, ia menggeleng pelan untuk menepis segala pikiran buruknya. dengan tergesa-gesa ia berlari menerobos kerumunan orang orang, jihoon harus segera masuk kedalam rumah hyunsuk. ia ingin memastikan bahwa pujaan hatinya itu baik baik saja.

dada jihoon naik turun, ia menatap ke sekeliling rumah hyunsuk untuk mencari sang pujaan hati.

namun jihoon seketika terdiam ketika melihat hyunsuk yang berjalan kearahnya dengan tangan yang memegang kue ulang tahun.

"happy birthday my love." bisik hyunsuk.

jihoon berlari kearah hyunsuk lalu menerjang bibir hyunsuk. jihoon memejamkan matanya dan mulai melumat bibir hyunsuk. bahkan jihoon tak peduli ketika orang orang bersorak dan menatap adengan ciumannya bersama hyunsuk.

jennie menatap tajam kearah suho
"anakmu diajarin yang bener." kata jennie.

suho nyengir doang
"bukan anak saya, itu anaknya jisoo" sahut suho.

jisoo yang dituduh cuma bisa senyum, jujur jisoo tertekan banget.

sedangkan yeonjun yang duduk diujung ruangan lansung senyum senyum ga jelas dan berteriak
"ANAK DIDIK GUE TUH BOSS!!"

"ndut sekarang nakal ya, bisa bisanya kamu kerjain aku.. aku takut tau.." lirih jihoon setelah ciuman mereka terlepas.

"padahal semua mobil yang ada didepan rumah hyunsuk itu punya bokap lo, tapi lo ga sadar kalau lo lagi diprank." celutuk haruto sambil menghampiri jihoon.

yoshi, jeno dan mark juga ikut menghampiri jihoon.

"ini hadiah dari kami, sorry kalau ga sesuai ekspetasi. soalnya duit kami pas pas-an, kami harus jual diri dulu kalau mau beliin barang mahal buat lo." celutuk jeno sembari memberikan satu paperbag kepada jihoon.

jihoon menatap haru kearah teman temannya.
"jadi pas dikantin tadi lo semua juga ngeprank gue?" tanya jihoon ga percaya.

haruto, jeno, yoshi sama mark cuma bisa ketawa dan ngangguk ngangguk.

"sorry juga karna udah bikin lo sama hyunsuk berantem, gue cuma disuruh sama bokap lo biar prank-nya makin seru." itu anne yang tiba tiba berdiri disamping hyunsuk.

tangan anne merangkul bahu hyunsuk, lalu mereka berdua tos-tosan sambil ketawa ketawa.

"sialan lo anne!" umpat jihoon kesal.

"ya tapi jujur lo bukan selera gue, gue cuma selera sama duit bapak lo aja sih. lumayan lah, ngeprank lo gini gue dikasih duit berjuta juta" celutuk anne yang dibalas geplakan dikepala dari jihoon.

jihoon beralih menatap hyunsuk. ntah kenapa malam ini hyunsuk terlihat berkali kali lipat lebih cantik. lalu jihoon meraih tangan hyunsuk untuk digenggam.

"ayo jalan jalan malam, banyak hal yang perlu kita omongin" ajak jihoon.

hyunsuk mengangguk dengan mata yang berbinar-binar. jujur saja ia sangat merindukan jihoon.

**

hayoo yang kemarin ngatain anne, sekarang minta maaf ke anne cepet wkwkwk

TBC

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang