chapter tiga belas

6.1K 638 184
                                    

"dia deket sama kamu?"

hyunsuk yang lagi makan coklat batang menoleh kearah jaehyun yang tengah mengendarai mobil.

"dia siapa kak?" tanya hyunsuk tak mengerti.

"cowo yang tadi"

"oh.. dia temen TK aku. lumayan dekat." balas hyunsuk jujur.

jaehyun mengeratkan cengkramannya pada stir mobil. rahang pria itu mengeras karna merasa takut tersaingi dan cemburu.

"kamu ga ada hubungan apa apa kan sama dia?" jaehyun kembali memastikan.

kepala hyunsuk menggeleng,
"ngga, kami cuma temen kok."

jaehyun tersenyum tipis, dia ngelus rambut hyunsuk dengan lembut.

"inget, jangan pacaran dulu. belajar yang bener. awas aja kalau kamu ketahuan pacaran, aku ga akan diam."

hyunsuk ngangguk ngangguk doang ngebalas nasihat jaehyun. hyunsuk bener bener ga peka kalau jaehyun itu sebenarnya cemburu.

malah yang ada dipikiran hyunsuk itu jaehyun nasihatin hyunsuk biar hyunsuk ga masuk kedalam pergaulan yang sesat. jaehyun cuma mau yang terbaik untuk hyunsuk kan?

kamu pikir aku bakal lepasin kamu semudah itu? batin jaehyun.

***

jihoon menatap sebal kearah teman temannya yang lagi sibuk main PS di ruang tamu. beginilah rutinitas haruto, jeno, mark dan yoshi setiap malam, mereka akan berkunjung kerumah jihoon buat main PS.

"temen temen kamu tololnya kebangetan ya, hoon." celutuk suho yang duduk disebelah jihoon.

suho geleng gelengin kepalanya cape ngeliat tingkah temen temen jihoon.

gimana ga cape, sekarang haruto lagi makan keripik tapi keripik itu malah melesak masuk ke lubang hidungnya.

jeno lagi main PS dengan posisi kayang.

mark lagi main PS bareng jeno dengan posisi split.

dan menurut suho, yoshi lah yang paling waras. cowo dengan wajah unreal itu lagi membaca buku pelajaran dengan alasan, "besok ada ulangan, nilai gue harus 100."

"HEYOO EPRIBADEH!"

jihoon dan suho menoleh kearah pintu yang baru saja dibuka dengan kasar, terlihat seorang pria baru aja memasuki rumah jihoon.

pria itu adalah yeonjun :)

yeonjun emang udah biasa datang kerumah jihoon sehabis pulang kerja. pria itu mau numpang mandi, makan, sama main PS. kalau kata yeonjun, fasilitas dirumah jihoon lengkap makanya yeonjun numpang mulu.

jihoon mengurut keningnya yang terasa pening. bebannya bertambah lagi.

***

pagi ini hyunsuk jalan dengan pelan di koridor sekolah, ia menunduk tak berani menatap murid murid yang ada disekitarnya. banyak bisikan yang dapat hyunsuk dengar. ada yang menghina hyunsuk, ada yang memuji hyunsuk, dan ada pula yang halu jadi pacar hyunsuk.

"ndut!"

mendengar teriakan dari arah belakang, hyunsuk lansung aja menoleh kebelakang. dari panggilan ndut, tentu saja hyunsuk tau siapa yang memanggilnya. sudah pasti jihoon.

hyunsuk tersenyum pas liat jihoon yang berjalan mendekatinya.
"kenapa?" tanya hyunsuk.

"ada yang ketinggalan." balas jihoon yang dibalas kerutan kening oleh hyunsuk.

"hah? apa yang tinggal?"

tiba tiba jihoon menggenggam tangan hyunsuk dan tersenyum lebar.
"gandengannya ketinggalan, ndut."

hyunsuk tersenyum malu, sedangkan murid lainnya bersorak dan cie cie in pasangan hoonsuk.

"ayo ke kelas, ada yang mau gue tanyain." jihoon menarik hyunsuk dengan pelan untuk mengikuti langkahnya.

hyunsuk yang ditarik cuma bisa nurut.

***

"jiun, mau nanya apa?" tanya hyunsuk setelah duduk disamping jihoon.

jihoon hanya diam, dia membuka resleting tasnya dan mengeluarkan bekal makan bermotif SpongeBob dari dalam tas.

kedua pipi hyunsuk merona saat menyadari bahwa bekal makan SpongeBob itu adalah bekal makan yang sering jihoon bawa saat mereka masih TK. ah, hyunsuk jadi malu.

"makan dulu, gue suapin." ujar jihoon sembari membuka tutup bekal tersebut dan mengambil sendok.

hyunsuk menggeleng pelan, sebenarnya hyunsuk nolak bukan karna jijik. tapi hyunsuk tuh malu dan salah tingkah.

"g- gak usah, sukkie bisa makan sendiri kok.." cicit hyunsuk.

jihoon menghela nafas, dia meraih dagu hyunsuk dan natap mata hyunsuk dalam dalam.

"kenapa? lo risih?" hyunsuk menggeleng cepat ngebalas pertanyaan jihoon.

"bukan gitu!.. emm, sukkie cuma malu.. hehe"

jihoon tertawa gemas pas ngeliat kedua pipi pujaan hatinya itu merona. rasanya jihoon pengen cium bibir hyunsuk saking gemesnya. eh

"ngapain malu? besok kalau udah nikah sama gue, gue yang bakal suapin lo tiap hari." sahut jihoon sambil mengarahkan sesendok nasi goreng ke mulut hyunsuk.

hyunsuk menggeleng, dia menjauhkan wajahnya.
"gamau jiunnnn, sukkie maluuuu" rengek hyunsuk.

jihoon menghela nafas.
"nurut apa susahnya sih, ndut?. lo mau gue marah?"

hyunsuk akhirnya cuma bisa nurut, dia menerima suapan nasi goreng dari jihoon. hyunsuk mengunyah nasi goreng itu dengan pelan.

"pagi pagi gini udah uwu-uwuan aja! apa kabar sama gue yang tiap hari meluk bantal guling yang ada gambar cowo animek" celutuk haruto yang ntah sejak kapan duduk dibelakang jihoon.

"mau juga dong di suapin sama babang jenoo~" mark merengek sambil nempel nempelin badannya ke jeno. mark sengaja monyongin bibirnya ala ala jablay gitu buat cibirin jihoon dan hyunsuk.

jeno ikut monyongin bibirnya sambil membalas rengekan mark ala bencong.
"ututututu, aku suapin tanah liat mau ga dek?~"

yoshi yang ngeliat kelakuan temen temennya cuma bisa ketawa. namun ga lama kemudian, cowo tampan itu menatap hyunsuk dengan tatapan yang sulit di artikan.

hyunsuk kapan peka-nya ya?

jihoon kembali menyuapkan sesendok nasi goreng kepada hyunsuk. dia sama sekali ga peduli sama keberadaan temen temen bangsatnya itu.

"om yang jemput lo kemarin siapa?" tanya jihoon sambil menyeka sisa nasi goreng yang menempel diujung bibir hyunsuk.

"itu namanya kak jaehyun, dia sepupu jauh aku. kami deket waktu aku masih SD, dan waktu itu dia udah SMP. dia ngikut aku kesini karna disuruh mama buat jagain aku." balas hyunsuk jujur.

jihoon mengernyit.
"tapi keliatannya kalian bukan seperti sepupu." sahut jihoon ga percaya.

"loh? tapi sukkie jujur. kami cuma sepupu." hyunsuk kembali menerima suapan nasi goreng dari jihoon.

"jangan terlalu deket sama dia ya ndut? gue ga suka."

**

gatau, ga nyambung awkwkw

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang