yang nanya "udah mau end?" ngga kokkk, end nya masih lumayan jauhh. soalnya ndut sama jiun di book ini gemes bgt, ga tega buat end🥺🥺***
jihoon mengetuk pintu rumah bewarna coklat yang kini ada dihadapannya, ia bergerak gelisah karna tak sabar untuk melihat ndutnya.
ceklek
seorang wanita cantik keluar dari rumah itu. dan jihoon rasa wanita cantik tersebut adalah jennie, mamanya hyunsuk. terakhir kali jihoon bertemu dengan wanita ini saat ia masih TK.
"cari siapa ya?" tanya jennie.
tiba tiba jihoon berlutut dihadapan jennie, dan itu mampu ngebuat jennie memundurkan dirinya karna kaget.
"tante.. saya mohon jangan bawa hyunsuk pergi. saya mohon.." setelah sekian lama, baru kali ini jihoon memohon kepada orang lain. sebelumnya ia tak pernah memohon sampai berlutut seperti ini.
ini semua ia lakukan demi hyunsuk.
jennie memegang kedua bahu jihoon yang bergetar, wanita itu menuntun jihoon agar jihoon berdiri.
"kamu temannya hyunsuk ya? ayo masuk. kamu lansung samperin hyunsuk aja. dia lagi ada dikamar." ajak jennie.
jihoon mengangguk, binaran matanya terlihat penuh harap. ia berpamitan untuk pergi ke kamar hyunsuk dan jennie mengizinkannya. jihoon harap hyunsuk tak akan meninggalkannya lagi.
membayangkan jika hyunsuk meninggalkannya lagi saja jihoon tak sanggup.
jihoon mengatur nafasnya, tangannya memegang gagang pintu kamar milik hyunsuk. pelan pelan, ia membuka pintu kamar itu. saking pelannya jihoon membuka pintu sampai tak ada bunyi sedikitpun.
jihoon mengerjap pelan pas ngeliat hyunsuk sedang duduk didekat jendela, cowo manis itu kelihatan termenung menatap kearah luar jendela. ntah apa yang sedang dipikirkan oleh hyunsuk.
jihoon masuk kedalam kamar hyunsuk dan menutup pintu dengan pelan, setelah itu ia melangkah mendekati hyunsuk. setetes air mata mengalir di pipi jihoon, ia benar benar merindukan hyunsuk.
"ndut.. aku kangen.."
hyunsuk tersentak kaget ketika mendengar suara jihoon, hyunsuk lansung berbalik dan menatap tak percaya kearah jihoon.
"ji-jihoon?"
jihoon tersenyum kecil, ia memeluk tubuh kurus pujaan hatinya dengan erat. jihoon menumpahkan tangisan yang dari tadi ia pendam.
"jangan panggil jihoon.. aku ga suka ndut.." lirih jihoon.
walau sedikit takut dengan sentuhan, tapi hyunsuk tetap membalas pelukan jihoon. pelukan ini terasa sangat hangat dan nyaman.
"jiun udah gak marah lagi sama sukkie?" tanya hyunsuk pelan.
jihoon menatap hyunsuk, ia menggeleng dengan keras. kedua tangan jihoon yang bergetar menangkup kedua pipi tirus hyunsuk.
"harusnya aku yang nanya gitu ndut.. aku minta maaf ndut, harusnya kemarin aku ga berperilaku buruk ke kamu. maaf ndut.. maaf.." bisik jihoon lembut.
hyunsuk menatap jihoon, melihat jihoon yang setampan dan sesempurna ini ngebuat hyunsuk kembali merasa ga pantas untuk bersanding sama jihoon.
akhirnya hyunsuk memalingkan wajahnya.
"aku.. aku udah ga pantes lagi buat jiun.." hyunsuk berkata lirih.
jihoon kembali menggeleng dengan keras, jihoon membawa tubuh hyunsuk untuk duduk diujung ranjang dengan lembut dan penuh kehati hatian seolah hyunsuk adalah barang yang mudah pecah. lalu jihoon berlutut didepan hyunsuk. jihoon mendongak guna menatap hyunsuk.
jihoon meraih tangan kanan hyunsuk, air mata mulai berlomba lomba mengalir di pipi jihoon. sedangkan hyunsuk masih menahan air matanya agar tak mengalir.
jihoon menempelkan bibirnya ke punggung tangan hyunsuk, ia memejamkan matanya sendiri. jihoon terus menghujani punggung tangan hyunsuk menggunakan ciumannya.
"sempurna. kamu sempurna sayang. kamu sempurna dan kamu selalu pantas untuk aku. ndutku selalu sempurna."
tangisan hyunsuk pecah, ia menarik tangan jihoon untuk mendekat lalu memeluk tubuh jihoon yang lebih besar dari dirinya. hyunsuk menyembunyikan wajahnya di dada bidang jihoon dan menangis sejadi jadinya.
"jiun.. jiun kemana aja? sukkie hiks sukkie takut.. hiks sukkie kangen!" isak hyunsuk.
jihoon mencium kening hyunsuk lama lama. selang beberapa menit, perlahan jihoon melepaskan pelukan hyunsuk. cowo tampan itu beralih menghapus air mata hyunsuk.
"aku lebih kangen sama kamu ndut. kangen banget, rasanya kayak mau mati." balas jihoon.
hyunsuk menunduk, ia masih terisak kecil.
"jiun jangan liat.. aku lagi jelek.." cicit hyunsuk.jihoon mengangkat dagu hyunsuk hingga hyunsuk mendongak.
"kamu ga pernah jelek ndut, kamu selalu cantik. kamu paling cantik di dunia ini."
tanpa mereka sadari, sedari tadi jennie menguping dari luar kamar.
jiun? ndut?
jennie merasa seperti tak asing dengan panggilan itu.
tiba tiba jennie teringat...
"jiun itu bukannya cowonya hyunsuk waktu TK ya?" gumam jennie.
jennie masih ingat sekali waktu perpisahan TK dulu, jihoon menangis nangis karna tak ingin dipisahkan dengan hyunsuk. jennie sendiri kaget karna anaknya bisa disukai oleh bocah sableng seperti jihoon.
"ohhh.. jadi CLBK??" jennie kembali bergumam sendiri.
***
NAHHH, KONFLIKNYA UDAH SELESAI.
SAATNYA APAAAA? YES, SAATNYA AKU BIKIN KONTEN YG GEMES GEMES LAGI
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
childhood ; hoonsuk [END]
Fanfiction[1821+] cinta monyet antara jihoon dan hyunsuk. jihoon yang bucinnya kelewat tolol dan hyunsuk yang polosnya kelewat bego. isinya bulol [bucin tolol], yang gamau muntah karna kebucinan hoonsuk pergi aja *** WARN! BXB! GAY BL HOMO M-PREG HOONSUK SHIP