chapter dua puluh delapan

4.4K 527 194
                                    

SUMPAH FOTO INI NGEBALIKIN MOOD BANGET WKWKWKW

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUMPAH FOTO INI NGEBALIKIN MOOD BANGET WKWKWKW

hyunsuk ucull banget

sebelum mulai, aku mau nanya. kalian dapet cerita childhood ini darimana?? kepo aja siiii

enjoyy

***

hyunsuk sama jihoon lagi ada didalam mobil, mereka baru aja pulang sekolah. tangan kanan jihoon sibuk mengendalikan setir, sedangkan tangan kiri jihoon sibuk menggenggam tangan hyunsuk yang duduk disampingnya.

"ekhem! sekedar info, gue masih ada disini!" sindir anne yang duduk dikursi belakang.

jihoon merotasikan bola matanya malas.
"kalau numpang, gak usah banyak bacot." ketus jihoon.

anne terkekeh pelan,
"galak banget, gue jadi makin tertantang buat deketin lo." celutuk anne.

hyunsuk bergerak gelisah, jujur saja cowo manis itu merasa ga nyaman atas kehadiran anne. anne menumpang pulang karena batrai handpone-nya lowbat hingga tak bisa memesan ojek online.

"ada yang mau dibeli ga, ndut?" intonasi jihoon melembut ketika berbicara dengan hyunsuk. jempolnya ia gunakan untuk mengelus punggung tangan hyunsuk.

"ngga"

anne menatap hyunsuk dengan senyuman menyebalkan.
"si jihoon lembut banget pas ngomong sama lo, gue iri deh. gue kan pengen juga di belai belai trus di lembutin kayak gitu." ujar anne.

jihoon berdecih
"dalam mimpi lo."

"jangan ketus gitu dong, hoon. gini gini kan gue calon pacar lo. tenang, service dari gue memuaskan kok. mau dari mulut atau lansung inti?" kata anne sambil menaik turunkan alisnya secara bergantian.

"lo bisa diem ga? telinga gue sakit denger lo ngomong dari tadi. semua omongan lo ga berfaedah." akhirnya hyunsuk membuka suara. terselip perasaan kesal dan cemburu saat hyunsuk mengucapkan kalimat tersebut.

jihoon menatap tanpa kedip kearah hyunsuk, lima detik kemudian jihoon kembali fokus ke jalanan. senyuman jihoon mengembang, ia suka ketika hyunsuk berucap pedas seperti itu ketika cemburu.

"yang ngomong gue, suka suka gue lah" balas anne ga mau kalah.

"gue gak nyaman, tolong berhenti." pinta hyunsuk sekali lagi.

"dih, emangnya lo siapa nyuruh gue berhenti ngomong?" sebal anne.

ckit

mobil jihoon berhenti ditepi jalan membuat hyunsuk dan anne kebingungan. lalu jihoon menatap tajam kebelakang —kearah anne.

"lo ga denger apa kata calon istri gue? dia ga nyaman. mending lo keluar dari mobil gue." titah jihoon penuh penekanan.

mendengar kata calon istri, kedua pipi hyunsuk merona.

"kok lo gini sih? gue cewe, masa lo tega telantarin cewe sendirian!?" kata anne ga terima.

"keluar sebelum gue seret, anne."

anne meraih tasnya, ia memutuskan untuk keluar dari mobil jihoon dan menutup pintu mobil dengan cara membanting.

jihoon mengelus pipi hyunsuk pelan,
"maaf ya ndut, harusnya tadi aku ga ngasih cewe itu tumpangan. maaf karna bikin kamu ga nyaman sama kehadiran dia" sesal jihoon.

hyunsuk tersenyum tipis
"gapapa kok, mending sekarang jiun lanjut jalanin mobilnya. keburu malam. aku mau bantu mama jiun masak masak dirumah."

jihoon mengusap rambut hyunsuk.
"udahlah cantik, gemesin, pintar, baik, bisa masak lagi. definisi perfect banget kamu tuh. aku jadi makin sayang sama kamu, ndut. ga makin sayang aja, makin cinta juga." bisik jihoon.

hyunsuk memukul pelan bahu jihoon
"jangan gitu! sukkie malu!" rengeknya.

jihoon yang udah ga tahan sama kegemasan hyunsuk akhirnya memutuskan untuk mencuri satu kecupan dibibir hyunsuk.

"i love you ndut."

"heumm, i love you too."

***

"ehhh calon menantu mama datengg, ayo sayang duduk dulu" jisoo menuntun hyunsuk untuk duduk diatas sofa, bahkan jisoo ga peduli sama jihoon yang berdiri disamping hyunsuk.

"mas! ini calon menantu mu datang lagi mas!" jisoo berteriak memanggil suho.

hyunsuk sendiri cuma tersenyum malu, kedua pipinya merona.

"kenapa ga bilang mau ajak hyunsuk kesini hoon? kalau papa tau kan papa bisa buat nari persembahan. atau hyunsuk mau liat tari daerah?? atau hyunsuk suka-nya sama nassar oppa??. bilang aja ke papa, biar besok papa undang artisnya pas hyunsuk dateng kesini." ujar suho yang lagi berjalan menuruni tangga.

hyunsuk menggaruk tengkuknya yang gak gatal.
"ga perlu om.." cicitnya.

suho duduk disamping jisoo.

"loh? kenapa ga perlu? ya perlu lah! om kan malu kalau kamu kesini tapi om ga ada nyiapin apapun buat nyambut kamu" celutuk suho.

jisoo mencubit pinggang suho sayang,
"mas, gausah bacot ih!" kesal jisoo.

suho tertawa pelan dan merangkul bahu sempit istrinya
"kamu makin cantik deh kalau galak gitu" sahut suho.

suho ini emang gak sadar umur.

hati hyunsuk sedikit tergores ketika melihat keharmonisan keluarga jihoon, hyunsuk merasa iri. hatinya terasa diremas. baru kali ini hyunsuk melihat keharmonisan sebuah keluarga. bahkan dari kecil hyunsuk hanya memilik jennie, ia tak kenal dengan ayahnya sendiri.

jihoon yang melihat perubahan raut wajah hyunsuk lansung merangkul pinggang ramping hyunsuk. jihoon tak bodoh, ia tau perasaan hyunsuk saat ini. jihoon bahkan masih ingat dulu semasa TK hyunsuk sering kali terlihat murung karna masalah keluarga. tetapi sampai saat ini bahkan hyunsuk ga pernah cerita apapun tentang masalah keluarga-nya ke jihoon.

jihoon tak ingin memaksa, ia ingin hyunsuk bercerita dengan keinginannya sendiri.

jihoon mendekatkan bibirnya pada telinga hyunsuk.

"jangan sedih ya, ndut? mungkin saat ini kamu emang merasa kalau kamu kurang beruntung karna ga punya keluarga yang utuh. tapi besok, aku janji bakal bikin keluarga kita bahagia. keluarga kita bakal utuh seperti yang kamu mau ndut. aku ga akan biarin air mata kamu jatuh kecuali air mata bahagia." bisik jihoon.

hyunsuk tersenyum tipis, dia mengangguk pelan.
"terimakasih, jiun" bisik hyunsuk tulus.

"anything for you, ndut."

jisoo dan suho cuma bisa tersenyum hangat melihat kedekatan jihoon dengan hyunsuk. jisoo dan suho jadi keinget waktu zaman zaman mereka masih pacaran.

jisoo kini tau sifat hangat dan manis jihoon menurun dari suho. dulu suho juga sering membuat jisoo tersipu, bahkan sampai sekarang pun suho masih bersikap hangat kepada jisoo.

tetapi sikap sableng jihoon tak tau menurun dari siapa. haha

***

kangen kalian akutuh🥹

tiga hari belakangan ini aku mikir, kalau aku hapus book ini berarti aku tolol banget. udah jelas bukan aku yang salah

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang