chapter tiga puluh tiga

4.6K 490 199
                                    


warn! chapter ini terlalu menggelikan untuk orang yang anti-romantic. PLS PERGI KALAU GA SUKA KONTEN YANG BERBAU UWUWUW-AN!

***







"wahhh, jiun tau tempat ini dari mana? bagus banget!" pekik hyunsuk kegirangan ketika melihat pemandangan yang kini terpapang didepan matanya.

"wahhh, jiun tau tempat ini dari mana? bagus banget!" pekik hyunsuk kegirangan ketika melihat pemandangan yang kini terpapang didepan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"ini pantai yang papa beliin buat aku pas aku ulang tahun yang ke sebelas dulu. pantai ini tempat favorit aku, biasanya aku kesini sendirian. tapi sekarang aku ke tempat favoritku bersama orang terfavorit di hidup aku."

kedua pipi hyunsuk merona ketika mendengar perkataan jihoon. cowo manis itu memilih untuk memalingkan wajahnya dan menikmati angin yang menerpa wajahnya.

"disini tenang banget ya.. sukkie suka. sukkie bahagia berdua sama jiun disini" celutuk hyunsuk.

jihoon memeluk tubuh hyunsuk dari belakang, ia melilitkan kedua tangan kekarnya pada pinggang kecil hyunsuk. lalu jihoon menciumi pipi tembam hyunsuk berkali kali.

"aku ikut bahagia kalau ndutku bahagia." bisik jihoon begitu menenangkan telinga hyunsuk.

hyunsuk berbalik untuk menatap jihoon, hyunsuk menatap jihoon tepat dimatanya.

"harusnya sukkie yang kasih jiun hadiah, maafin sukkie ya.." lirih hyunsuk merasa bersalah.

jihoon menangkup kedua pipi hyunsuk,
"dengan kehadiran mu aja udah cukup, ndut. aku ga butuh apapun lagi. selama kamu masih disini buat mewarnai hari hari-ku, aku udah seneng banget." ujar jihoon.

mata hyunsuk berkaca kaca, cowo manis itu lansung berjinjit dan menarik tengkuk jihoon. hyunsuk mencium bibir jihoon disela sela tangisannya. jihoon yang terkejut hanya diam, tubuhnya bereaksi berlebihan ketika hyunsuk yang memulai ciuman. jihoon panas dingin.

tangan jihoon terangkat untuk mengelus pinggang hyunsuk dengan pelan, ribuan kupu kupu berterbangan diperut jihoon.

beberapa menit kemudian, hyunsuk melepaskan ciumannya. ia menangis dan meraung seperti seorang bayi.

jihoon menyeka air mata hyunsuk dengan lembut,
"lagi nangis gini aja masih cantik, gimana bisa tuhan menciptakan seorang manusia secantik kamu ndut?" kata jihoon begitu takjub.

hyunsuk menyembunyikan wajahnya di dada jihoon.
"aku sayang jiun." bisik hyunsuk malu malu.

jihoon tersenyum lebar, jihoon benar benar salah tingkah.

"ndut, jangan pernah berpikiran kalau aku bakal berpaling dari kamu ya?? karna nyatanya aku jatuh cinta sama kamu setiap hari. rasa cintaku bukan memudar, tapi malah terus terusan bertambah. kalau mencintai kamu adalah sebuah kesalahan, maka aku bakal melakukan kesalahan itu terus menerus. dan aku ga akan bisa berhenti"

tangisan hyunsuk semakin mengeras, ia memeluk tubuh jihoon begitu erat. betapa beruntungnya hyunsuk mengenal jihoon, betapa beruntungnya hyunsuk bisa menempati tempat spesial dihati jihoon.

tak bisa hyunsuk bayangkan jika jihoon pergi dari hidupnya.

"will you be my air, ndut??"

hyunsuk mengangguk cepat.
"I will always be your air, jiun." balasnya.

jihoon tersenyum, dengan tergesa gesa ia mencium bibir hyunsuk. ciuman itu begitu dalam dan memabukkan bagi dua pasangan tersebut.

****

"selamat ulang tahun anak papa, makin tua ya kamu. nah kalau udah tua gini banyakin ngucap, jangan bikin papa stress mulu sama tingkah laku-mu. nakalnya dikurangin ya, papa cape tiap bulan dipanggil mulu buat dateng kesekolah mu. semoga kamu suka sedekah dan rajin menabung biar bisa sukses kayak papa" celutuk suho sambil memeluk tubuh anaknya begitu erat.

jihoon mendengus, tapi cowo itu cuma bisa ngangguk ngangguk pasrah.
"hadiah buat aku mana, pa?" tanya jihoon.

"oh iya, hadiah buat kamu surat tanah. papa beliin kamu tanah dijepang. papa juga beliin hotel ternama di belanda atas nama kamu. lumayan buat masa depan" kata suho santai.

"makasih pa." kata jihoon. kenapa jihoon terlihat biasa aja? ya karna dia udah biasa dihadiahkan surat tanah oleh sang papa. bahkan surat surat tanah, rumah, pulau ataupun hotel sudah bertumpukan dilemari jihoon.

jihoon beralih memeluk jisoo, ia memeluk sang mama begitu erat.

"happy birthday anak kesayangan mama, semoga setelah ini kamu jadi anak yang lebih baik ya. mama sayang banget sama kamu, jangan pernah merasa sendirian, karna mama dan papa selalu ada di belakangmu untuk mendukung kamu" bisik jisoo sambil mengelus elus rambut jihoon.

"jihoon juga sayang mama dan papa!" balas jihoon.

"hadiah dari mama didalam sini ya, hoon" ujar jisoo sambil menunjuk perutnya sendiri.

jihoon lantas melepaskan pelukannya, setelah itu jihoon menatap tajam kearah suho.

"hehe, maaf hoon, kelepasan." celutuk suho yang sekarang cuma bisa nyengir nyengir.

"JIHOONNNN, SELAMAT ULANG TAHUNN, INI ADA HADIAH DARI GUEEE!!" yeonjun yang baru masuk kedalam rumah jihoon begitu merusak suasana.

tapi untungnya keluarga jihoon udah terbiasa sama sikap yeonjun.

"isinya apa nih bang? bukan bom kan?" tanya jihoon setelah menerima satu paperbag dari yeonjun.

yeonjun tersenyum mencurigakan seperti "😏🌚" kepada jihoon.

"bukanya dikamar aja ya" bisik yeonjun sambil cekikikan.

***

finally jiun & ndut pcrn😏

btw siap siap buat chapter selanjutnya, ada adengan 🌚🌚🌚🌚

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang