chapter empat puluh dua

4.2K 469 284
                                    

di chapter ini ada kiss scene!! tapi dikit aja kok😭

"LO GILA YA?!"

hyunsuk tersentak kaget ketika seorang lelaki meneriaki dirinya. tubuh kecil hyunsuk berdiri karna tamgannya ditarik dengan kasar oleh seseorang yang meneriakinya tadi.

"jiun.." kata hyunsuk lirih. ada perasaan senang dihati hyunsuk ketika melihat jihoon yang mau menemuinya. walau hyunsuk harus menunggu satu jam, tapi akhirnya jihoon datang.

"LO BODOH! KENAPA MASIH NUNGGU GUE?! BUTA?? GA LIAT HUJAN DERAS KAYAK GINI HUH?!" jihoon membentak Hyunsuk. sebenarnya jihoon gak mau bentak bentak, tapi karna perasaan khawatir yang menguasai dirinya ngebuat jihoon kelepasan.

"s-sukkie.. minta maaf.." hyunsuk menundukkan kepalanya.

"sengaja? lo sengaja bikin gue khawatir?" tanya jihoon datar.

karna kesal hyunsuk ga menyahut pertanyaannya, jihoon mencengkram kedua bahu hyunsuk lalu mengguncang tubuh mantan kekasihnya itu dengan kasar.

"JAWAB! SENGAJA LO KAYAK GINI?!"

hyunsuk terisak pelan. kepalanya menggeleng, hyunsuk memberanikan dirinya untuk menatap mata jihoon.

"jiun salah paham, sebenarnya yoshi itu sau—"

"ayo gue antar pulang! bibir lo pucat." potong jihoon.

hyunsuk menggeleng pelan, dia memegang tangan kanan jihoon.

"please dengerin sukkie dulu!" pinta hyunsuk begitu putus asa.

jihoon menghela nafas,
"cepet jelasin." jihoon.

"jadi sebenarnya yoshi itu saudara tiri sukkie, beberapa hari yang lalu mama angkat yoshi jadi anaknya. dan waktu itu yoshi datang ke apartement sukkie karna lagi ada masalah, mama kandung yoshi maksa yoshi buat donorin ginjalnya" jelas hyunsuk.

jihoon hanya diam, dan itu ngebuat hyunsuk merasa prustasi.

"yang sukkie omongin ini jujur, ga ada yang sukkie kurang kurangin ataupun lebih lebihin. kalau jiun bingung kenapa ga dari awal sukkie cerita tentang ini ke jiun, itu karna waktu itu jiun lagi marah sama sukkie. sukkie takut jiun makin marah kalau sukkie ajak jiun bicara, sukkie tau waktu itu jiun butuh waktu buat sendiri. sekarang terserah jiun mau percaya atau engga."

jihoon memejamkan matanya sendiri, ia benar benar merasa bodoh. berkali kali cowo tampan itu mengumpati dirinya sendiri didalam hati.

anjing, bodoh banget lo ji.  batin jihoon

jihoon nyesel, harusnya waktu itu dia ga lansung putusin hyunsuk. harusnya dia dengerin penjelasan hyunsuk dulu. harusnya ia tak melempar buket bunga ke wajah hyunsuk. dan penyesalannya semakin bertambah karna teringat tadi baru saja ia membentak hyunsuk serta  mengatai hyunsuk bodoh.

astaga! apa yang ia lakukan?!

jihoon natap hyunsuk dengan mata yang memerah, tangannya terulur untuk mengelus pipi hyunsuk yang ditempeli plester. pupil mata jihoon bergetar, jihoon menangis. untungnya air hujan yang terus terusan menetes mampu menutupi air mata jihoon

"m-maaf.. maaf.. maaf.."

jihoon terus menggumamkan kata maaf, sedangkan hyunsuk memejamkan matanya guna menikmati elusan lembut di pipinya.

"sukkie juga minta maaf, sukkie—"

grep!

jihoon menarik tubuh menggigil hyunsuk kedalam dekapannya. ia menciumi kening hyunsuk berkali kali. jihoon mendekap hyunsuk begitu erat untuk memberi hyunsuk kehangatan.

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang