chapter dua puluh enam

4.9K 500 118
                                    


"cepet kerjain soalnya!" suruh yoshi sambil nunjuk beberapa soal yang tertulis dibuku.

jeno merebahkan dirinya keatas kasur.
"gue tuh capek! capek! rasanya pengen meninggoy!" sahut jeno.

gimana ga cape? dari tadi jeno dipaksa ngerjain soal matematika. kalau soalnya ada 10 mah jeno sanggup, tapi yoshi ngasih 100 soal buat jeno.

jeno kan menglelah.

yoshi mendengus, ia menutup buku bukunya lalu membereskan beberapa alat tulisnya.
"yaudah, berarti tiket buat pacaran sama gue hangus!" ketus yoshi.

jeno lansung duduk ketika mendengar perkataan yoshi, matanya membelalak tak terima. tanpa aba aba jeno merebut buku matematika milik yoshi dan kembali membuka soal soal yang yoshi berikan tadi.

"ngga! gue belum cape kok! gue masih sanggup. 200 soal pun gue sanggup asal bisa jadi pacar lo!" kata jeno.

jeno mengambil pensil yang sempat ia campakkan. lalu dengan berat hati jeno kembali mengerjakan angka angka yang mampu membuat otaknya sariawan.

diam diam yoshi tersenyum, ia melipat kedua tangannya didepan dada. jeno terlihat begitu serius, apa jeno adalah orang yang tepat untuk yoshi? apa yoshi bisa mempercayai jeno?

"yaudah, kerjain gih soalnya. gue bikin teh dulu. kalau lo berhasil dapetin semua jawaban dari soal ini, you can be my boyfriend, i will give you free hugs and kisses."

mendengar tawaran dari yoshi ngebuat jeno semakin semangat.

iya! jeno pasti bisa mengerjakan 100 soal matematika ini!

***

hyunsuk lagi rebahan di atas kasur, awalnya cowo manis itu lagi scroll tiktok. eh tiba tiba hyunsuk di telfon sama jihoon, dengan senyuman yang mengembang hyunsuk mengangkat telfon itu.

"halo jiunn.." sapa hyunsuk.

"lagi ngapain ndut?"

"hemm, ga adaa.. sukkie ga ada kerjaan. dari tadi rebahan. kenapa?"

"mama aku bikin cookies, mau gak?"

mata hyunsuk berbinar binar, hyunsuk sangat menyukai cookies.

"mauu!! sukkie mauuu!" sorak hyunsuk antusias.

terdengar diseberang sana jihoon terkekeh gemas.

"yaudah, aku otw ke apartement kamu ya. aku bawain cookies. sekalian, nanti kamu kasih aku cookiss lagi ya?"

hyunsuk sempat terdiam beberapa saat, ia mencerna perkataan jihoon. setelah mengerti dengan apa yang dimaksud jihoon, hyunsuk pun tertawa geli.

"ihh! jiun mesummm"

"mesum mesum gini kamu suka kan pas aku cium?"

kedua pipi hyunsuk merona. hyunsuk malu banget pas mengingat kejadian dimana dia sama jihoon ciuman panas di atas sofa. tenang.. cuma ciuman kok, ga lebih.

"jangan ngomong gitu ih! sukkie matiin ya telfonnya?" ancam hyunsuk.

"eh, jangan dong ndut. aku kan masih mau denger suara kamu."

hyunsuk mengerucutkan bibirnya. memang cuma jihoon yang bisa bikin hyunsuk berdebar dengan kencang seperti ini.

"jiun jam berapa mau kesini?"

"kenapa? udah kangen ya?"

hyunsuk menggigit gigit bantal guling yang ia peluk karna salah tingkah.
"ishh, seriussss jiunnnn!"

"hahaha iya iyaa. hemm, aku tinggal ganti baju. habis itu otw ke apartement kamu."

"okeyyy, jangan ngebut"

"siap ndutt, ada yang mau dititip ga?"

"aku mau susu vanilla ajaa, tolong beliin yang jiunn"

"oke, aku beliin satu kardus ya"

"ihhh, jangan banyak banyakk. aku cuma mau dua"

"ohh, dua kardus? oke ndut. aku meluncurrr"

"JIUNNN, MAKSUT AKU DUA BOTO—"

tut. jiunn💗 mengakhiri panggilan.

hyunsuk menghembuskan nafasnya sebal. jihoon ini kebiasaan, ga bisa hemat sedikit. padahal hyunsuk cuma minta dua botol. tapi jihoon malah beliin hyunsuk dua kardus.

gini ya rasanya kalau punya gebetan yang terlalu kaya? :)

***

jihoon menaruh tiga kardus susu rasa vanilla diatas kasir, ia membeli beberapa makanan ringan untuk hyunsuk. ga cuma makanan ringan, jihoon juga membeli beberapa bahan masakan untuk stock hyunsuk di apartement.

kurang effort apa lagi seorang park jihoon??

semua barang yang jihoon beli udah di scan. tanpa menunggu mba kasirnya menyebutkan total belanjaan, jihoon lansung menyerahkan black card miliknya kepada mba kasir tersebut.

"lo jihoon bukan sih?"

jihoon menoleh ketika seorang gadis berbicara dengannya. lantas jihoon mengangguk pelan.

"iya, lo siapa?"

gadis itu tertawa pelan,
"masa ga inget? gue anne! temen lo waktu SMP!"

jihoon ingat. anne ini adalah teman sebangku jihoon dulu semasa SMP. tapi jihoon ga merasa kalau dirinya dekat sama anne, malah dulu anne yang selalu caper ke jihoon.

"gue inget. tapi gue rasa, lo bukan temen gue." balas jihoon datar.

anne mendengus
"ternyata lo masih sombong ya?" celutuk anne.

jihoon tak membalas ucapan anne, cowo itu lebih memilih buat ambil black card-nya dan barang barangnya lalu pergi meninggalkan anne.

"SAMPAI KETEMU LAGI YA, JIHOON!" teriak anne ga tau malu.

***

tenang.. tenang.. tenang..

harap tenang ya, ga konflik kok.
😁😁😁😁😁😁😁😁😁

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang