chapter empat puluh sembilan

3.6K 378 193
                                    


"s-sukkie.. sukkie hamil hiks.. sukkie minta maaf.. sukkie mohon hiks jangan tinggalin sukkie.."

jihoon terdiam.

kepalanya menggeleng tak percaya,
"jangan bercanda, waktu itu aku pakai pengaman. ga mungkin kamu hamil.." bantah jihoon.

hyunsuk megang tangan jihoon, ada perasaan kecewa ketika jihoon terang terangan menolak fakta bahwa hyunsuk tengah hamil.

"sukkie serius jiun.. sukkie ga pernah lakuin itu sama orang lain hiks.. sukkie juga bingung kenapa sukkie bisa hamil" lirih hyunsuk putus asa.

"trus kamu mau apa?? kamu mau kita nikah?? kita masih terlalu muda suk.."

deg

hati hyunsuk terasa ditusuk ribuan jarum, ia menangis pilu.
"trus kenapa kemarin kamu lakuin itu kalau emang kita masih terlalu muda?"

"aku masih mau nikmatin masa muda ku.. maaf suk.. kita rahasiain aja ya? aku janji ga akan ninggalin kamu. tapi untuk sekarang aku ga bisa nikahin kamu.."

hyunsuk kecewa. semua kepercayaan telah ia berikan kepada jihoon, hyunsuk bahkan sudah memberikan tubuhnya secara suka rela kepada jihoon. tapi pada akhirnya ini yang ia dapatkan, jihoon bahkan gak mau bertanggung jawab. ketakutan hyunsuk menjadi nyata, jihoon mencampakkannya setelah mengetahui kabar ini.

hyunsuk merasa hina dan kotor.

"kamu.. kamu jahat.. hiks kamu jahat.. kamu cuma mikirin diri kamu sendiri hiks.. kamu ga mikirin perasaan aku.." isak hyunsuk.

jihoon mengusap mukanya prustasi, jihoon tak main main soal perasaannya pada hyunsuk. tapi untuk menikah.. jihoon tak ingin menikah muda.

"tolong jangan merasa paling tersakiti suk, disini aku juga shock.. waktu itu kamu juga kan yang godain aku duluan? kenapa kamu jadi salahin aku?"

tangisan hyunsuk makin keras, cowo manis itu memukul bahu jihoon berkali kali dengan tenaga yang kuat.

"pergi! pergi dari sini! hiks pergi!!"

"maaf suk.." jihoon menuruti ucapan hyunsuk, ia benar benar pergi dari apartement itu.





















"hey, sayang.. kenapa nangis? sayang, bangun dulu.."

hyunsuk membuka matanya dengan nafas yang terengah engah, ia menatap jihoon yang sedang duduk disampingnya dengan tangan yang membawa secangkir susu hangat.

"jiun.." lirih hyunsuk.

"iya sayang, aku disini. kamu kenapa? mimpi buruk?"

hyunsuk ga membalas pertanyaan jihoon, dia lansung mengambil posisi duduk lalu memeluk tubuh jihoon erat erat.

"jiun.. hiks.. sukkie mimpi buruk.. sukkie takut.."

jihoon menaruh secangkir susu itu keatas nakas yang ada disamping tempat tidur lalu mengelus elus punggung kekasihnya. berkali kali jihoon layangkan kecupan hangat dipipi gembul hyunsuk guna menenangkan cowo manis itu.

"jiun jangan tinggalin sukkie.. hiks sukkie sayang sama jiun.."

mendengar perkataan hyunsuk ngebuat jihoon mengerutkan keningnya bingung. kemudian kedua tangannya terangkat untuk menangkup kedua pipi hyunsuk.

"kamu ngomong apa sih ndut?? ngelantur banget. gak usah ngomong aneh aneh."

hyunsuk menggelengkan kepalanya
"sukkie makin jelek.. sukkie gendut, sukkie baperan, sukkie suka nangis, sukkie banyak kurangnya.. hiks sukkie— mmhh" mulut hyunsuk terbungkam dengan ciuman jihoon. jihoon melumat bibir hyunsuk sebentar lalu melepaskannya.

"kamu kenapa sih? aku ga pernah ngeluh soal fisik kamu. walau kamu makin gendut, itu ga pernah ngurangin rasa sayangku ke kamu, gimanapun bentuk kamu aku akan terus terusan makin sayang sama kamu, ndut. aku gak cinta sama fisik kamu, aku cinta sama kamu karna itu adalah kamu. aku gak pernah liat kekurangan kamu, aku hidup buat memuja kelebihan kamu. you're always perfect."

jihoon ga bisa ngelihat hyunsuk nangis. alhasil jihoon jadi ikut ikutan nangis.

"aku mohon jangan merasa rendah lagi ndut.. aku gak suka, aku ga sanggup liat kamu nangis kayak gini. aku sayang kamu lebih daripada apapun. kamu cantik, selalu cantik. kamu lucu, kamu banyak kelebihannya, kamu sempurna. aku ga akan pernah bosan buat jatuh cinta sama kamu.."

hyunsuk menyembunyikan wajahnya dileher jihoon.
"maafin sukkie.. maaf.. hiks sukkie cuma takut kehilangan jiun.."

jihoon menangis dalam diam.
"kamu ga akan kehilangan aku. i'm yours."

hyunsuk bersyukur memiliki jihoon.

***

jihoon menatap kekasih manisnya yang sedang memakan ice cream, senyuman jihoon mengembang ketika melihat hyunsuk yang terlihat sangat suka dengan ice cream yang ia berikan. membahagiakan hyunsuk adalah prioritasnya.

"mau apa lagi?" tanya jihoon ketika ice cream yang hyunsuk makan sudah habis tak tersisa.

"sukkie kenyang.. tapi sukkie mau itu.." cicit hyunsuk sembari menunjuk salah satu stand makanan corn dog.

"yaudah, ayo kita beli" ajak jihoon.

hyunsuk merentangkan tangannya, bibirnya terpout lucu.
"kaki sukkie cape, sukkie mau digendong~" rengeknya manja.

selain ingin bermanja manja dengan jihoon, sebenarnya hyunsuk sengaja menunjukkan kemesraannya dengan jihoon karna sedari tadi banyak gadis dan wanita yang menatap penuh puja kearah jihoon. bahkan hyunsuk juga mendengarkan beberapa gadis itu memuji jihoon "tampan".

sukkie cemburu! 😡

jihoon dengan senang hati menggendong hyunsuk ala koala. dan itu ngebuat beberapa fujo berteriak histeris, ada juga yang merekam kejadian tersebut.

melihat muka masam gadis gadis yang memuja jihoon tadi ngebuat hyunsuk tertawa puas dalam hati.

hahahaha, makanya jangan genit! jiun kan cuma punya sukkie!, batin hyunsuk puas.

tetapi tanpa hyunsuk dan jihoon sadari, ada dua bodyguard yoona yang memantau mereka dari tadi.

***

hehehhee😁😁😁

TBC

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang