chapter enam

6.5K 710 221
                                    

maaf update tengah malam gini, baru pulang akutuhh

***

"ndut ndut nduttt!!"

jihoon terus terusan menoel noel pipi hyunsuk menggunakan jarinya. sesekali jihoon terkekeh gemas karna melihat ekspresi kesal milik hyunsuk.

"jiunnn, kenapa noel noel pipi sukkie terus sih?" tanya hyunsuk kesal.

"pipi kamu lucu ndut, tumpah tumpah gitu" balas jihoon polos.

hyunsuk mendengus, dia melipatkan kedua tangannya diatas dada. kini hyunsuk sedang berada didalam mood yang buruk, tapi jihoon malah mengganggunya.

"sana jauh jauh, sukkie malas deket deket sama jiun" usir hyunsuk.

jihoon menggeleng, dia malah semakin merapatkan kursinya ke kursi hyunsuk.

"kamu kenapa ngusir aku sih? kan aku mau ngasih kamu cipok." celutuk jihoon yang sukses membuat hyunsuk kebingungan.

"loh, cipok? itu jenis mainan apa? aku ga pernah denger." hyunsuk penasaran.

"itu bukan mainan ndut, cipok itu permen. gimana sih kamu, cipok aja gatau." julid jihoon sembari mengeluarkan beberapa permen yang belum pernah hyunsuk lihat.

permen itu bungkusnya warna warni, ada yang ungu, kuning, putih, merah dan juga biru. hyunsuk mulai penasaran dengan isi dan rasanya.

untuk menjawab segala rasa penasarannya, hyunsuk membuka bungkus bewarna merah. hyunsuk dibuat semakin bingung ketika melihat isi permen itu.














"kamu beli ini dimana? aku ga pernah lihat permen yang kayak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu beli ini dimana? aku ga pernah lihat permen yang kayak gini." hyunsuk lagi lagi bertanya. menurut hyunsuk, bentuk permennya sangat aneh.

"itu aku curi didalam laci papa aku, liat deh tulisan bungkusnya. itu rasa bubblegum, berarti permen itu permen karet. ga boleh ditelan ya, ndut."

irene yang sedang menilai gambar gambar muridnya melotot kaget ketika melihat benda yang sedang hyunsuk pegang. itu kan kondom? anak TK itu mendapatkan kondom dari mana?

"hyunsuk! jihoon! kesini dulu" panggil irene kepada dua muridnya.

jihoon dan hyunsuk berjalan menuju meja irene, tentu saja dengan tangan jihoon yang menggandeng tangan hyunsuk.

"kenapa bu?" tanya jihoon dengan muka tanpa dosa.

irene mengambil permen yang ada ditangan hyunsuk,
"kalian dapat ini dari mana?"

"aku dapet permen itu dari laci papa. ibu mau juga? di rumah masih banyak." tawar jihoon polos.

irene menghela nafas, sepertinya ia harus membicarakan ini kepada suho.

"ini bukan permen. kalian ga boleh megang ataupun makan ini. jadi, disimpen aja ya?"





































"anak saya yang ganteng itu bikin masalah apa lagi buk?" tanya suho yang tengah duduk didepan meja irene. ini adalah kali keempat suho dipanggil ke sekolah karna jihoon berbuat nakal.

masih TK saja seperti ini, bagaimana esok ketika jihoon sudah remaja?.

"jadi, saya melihat jihoon membawa banyak kondom ke sekolah. tadi dia membagi bagikan barang itu kepada teman sebangkunya, hyunsuk." jelas irene.

suho memijit keningnya sendiri, anak semata wayangnya itu memang sangat ajaib.

"ohh, itu bukan ajaran saya buk. itu pasti ajaran mama-nya, soalnya saya selalu mengajarkan yang baik baik kepada jihoon. saya mengajarkan jihoon beribadah, menabung, sedekah. saya ga pernah ngajarin jihoon yang begituan" balas suho mempertahankan citra baiknya.

"tapi jihoon bilang, dia mendapatkan barang itu dari laci bapak."

rasanya suho mau membuang anaknya itu ke rawa rawa, tetapi suho yang sangat menyayangi jihoon mana tega melakukan itu.

"dia pasti ngambil diem diem buk, saya mah gatau apa apa. saya kan polos." suho kembali mengelak.

irene menghela nafas lelah melihat tingkah bapak bapak yang duduk didepannya. irene ingin marah, tapi ia tau suho sangat berperan penting disekolah ini.

"yaudah pak, semoga kedepannya bapak lebih memantau apapun yang dilakukan oleh jihoon ya. saya takut dia salah pergaulan."

suho mengangguk mantap.

**

jihoon menyadarkan kepalanya ke tangan kekar sang papa karna merasa lelah. mereka tengah berada didalam mobil dengan supir pribadi yang mengemudi.

"kamu jangan buat masalah mulu dong hoon, kan papa malu." celutuk suho.

"hah? emangnya aku bikin masalah apa?"

mendengar pertanyaan polos anaknya membuat suho mengulum bibirnya sendiri karena kesal. bisa bisanya setelah membuat masalah, anaknya malah santai santai saja bahkan tidak tau kesalahannya sendiri.

"pokoknya besok jangan aneh aneh lagi, rusak citra baik papa kalau gini mulu" balas suho seadanya.

"iya iya pa, lagian aku ga pernah aneh aneh kok. kerjaan ku di kelas cuma main bareng ndut. sekalian latihan biar besok pas pacaran sama ndut, ga gugup gugup banget"

sudahlah, berbicara dengan jihoon memang akan panjang urusannya. pasalnya anak itu tak akan mau mengalah, pasti ada saja jawaban yang keluar dari mulut jihoon.

**

jihoon sesad

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang