chapter tiga puluh delapan

4.1K 447 190
                                    

TERNYATA TUGASKU SELESAI LEBIH CEPAT DARIPADA PERKIRAAN🙇🙇

ga selesai semuanya sih, ada beberapa yang belum hehe. aku nulis wattpad buat healing doang.

BTW, alur ngebut.

**

jihoon sedang berjalan di koridor apartement dengan tangan yang memegang buket bunga, malam ini ia berniat untuk meminta maaf kepada hyunsuk. sudah terhitung dua hari jihoon dan hyunsuk tak berjumpa, itu membuat jihoon merindukan kekasih manisnya.

tin tin tin tin

jihoon menekan kode pintu apartement hyunsuk, setelah pintu itu sukses terbuka, lansung aja jihoon masuk dan kembali menutup pintu.

jihoon berjalan kearah ruang tamu.

"ndut, aku bawa—"

perkataan jihoon terhenti ketika ia melihat yoshi yang tengah bersandar di bahu hyunsuk. hati jihoon semakin terbakar ketika melihat tangan pujaan hatinya tengah mengelus elus rambut yoshi begitu lembut.

yoshi dan hyunsuk tersentak kaget melihat kehadiran jihoon. dua cowo itu lansung berdiri, dengan tergesa gesa hyunsuk mendekati jihoon.

"jiun, aku—"

plak!

tangan hyunsuk yang mencoba meraih pergelangan jihoon ditepis begitu kasar oleh cowo tampan itu. mata tajam jihoon yang tadinya melirik kearah yoshi kini beralih kearah hyunsuk yang berdiri di tepat depannya.

"gue baru ninggalin lo dua hari, dan ini yang gue dapet???" tanya jihoon ga menyangka.

hyunsuk menggeleng, matanya mulai berair.

"tolong dengerin penjelasan ku dulu!" pinta hyunsuk.

jihoon berdecih, perlahan ia berjalan mundur untuk menjauhi hyunsuk.

"gue udah mencoba buat kasih seluruh kepercayaan gue buat lo, tapi ini yang gue dapet? gue bahkan ga pernah berpikiran buat deket sama orang lain karna takut lo cemburu. tapi lo malah bales gue dengan ini choi hyunsuk?,"

lalu jihoon menunjuk yoshi menggunakan telunjuknya.

"lo—lo temen gue, gue udah anggep lo saudara gue sendiri. tapi ini yang gue dapet?? lo ambil hyunsuk dari gue?, cuih! lo berdua itu sampah!" sambung jihoon.

lahh, gue kan uke, celutuk yoshi dalam hati. tapi yoshi ga berani ngelawan jihoon, dia takut di bogem.

"jiun.. please jangan gini!" hyunsuk menahan jihoon yang berbalik ingin pergi.

bagh!

jihoon melemparkan buket bunga itu ke wajah hyunsuk dengan kasar. bunga mawar bewarna merah itu sampai keluar dari dalam buket.

"aw!!" hyunsuk meringis, pipi-nya tergores karna terkena duri duri yang ada pada tangkai bunga mawar. tak hanya satu goresan, di pipi hyunsuk tercipta empat goresan yang mampu mengeluarkan darah segar.

"kita putus."

mendengar kalimat yang diucapkan jihoon ngebuat tubuh hyunsuk membeku, air berlomba lomba keluar dari matanya. sedangkan jihoon keliatan ga peduli, cowo tampan itu bergegas keluar dari apartement hyunsuk.

BLAM!!

pintu apartement hyunsuk dibanting oleh jihoon.

yoshi lansung aja menghampiri hyunsuk, yoshi yang lagi sedih makin tambah sedih pas liat pipi hyunsuk yang berdarah. lantas yoshi memeluk tubuh hyunsuk erat erat.

"hiks.. gara gara gue lo luka, maafin gue.. harusnya gue ga disini.." bisik yoshi tulus.

hyunsuk memaksakan senyumannya, ia membalas pelukan yoshi.
"gapapa, jihoon cuma lagi emosi. jangan minta maaf, gue sebagai saudara lo emang harus selalu ada buat lo." balas hyunsuk ga kalah tulus.

saudara?? ya, saudara. kalau ga ada hubungan spesial, hyunsuk ga akan mau ngajak yoshi buat datang ke apartement-nya. hyunsuk udah pastiin, yang boleh masuk kedalam apartement nya hanya jihoon dan keluarganya.

dan kemarin, yoshi baru aja resmi jadi salah satu anggota keluarga hyunsuk.

kenapa?? kok bisa?? jennie yang angkat yoshi menjadi anaknya. kemarin hyunsuk ceritain masalah yoshi ke jennie, jennie yang merasa kasihan akhirnya mengangkat yoshi menjadi anaknya. jennie melakukan itu agar yoona tak bisa semena mena kepada yoshi.

"suk.. gue bahagia bisa jadi saudara lo. walaupun ga kandung" bisik yoshi pelan.

hyunsuk mengelus punggung bergetar yoshi untuk menenangkannya.

pandangan hyunsuk kosong. dia kepikiran sama perkataan jihoon.

"kita putus."

apakah jihoon benar benar ingin putus dengannya?

bahkan pipi hyunsuk yang berdarah terasa mati rasa, karna sakit dihatinya lebih besar daripada sakit dipipinya.

"ayo obatin luka lo dulu.." ajak yoshi sambil nuntun hyunsuk buat duduk diatas sofa.

***

DUGH! DUGH! DUGH!

Jihoon memukul stir mobilnya berkali kali, punggung tangan jihoon sudah memerah bahkan memar saking kerasnya ia memukul stir.

"SIALAN! FUCK! ANJING! BANGSAT!" segala umpatan keluar dari mulut jihoon.

hatinya sakit. ini pertama kalinya ia merasakan sakit hati yang begitu parah. jihoon kecewa, apa dirinya kurang hingga hyunsuk berpaling??

lalu jika hyunsuk berpaling, kenapa hyunsuk harus berpaling dengan sahabat dekat jihoon sendiri??

"ANJING!" umpat jihoon sekali lagi.

"oi!"

jihoon tersentak kaget pas seseorang muncul dikaca mobilnya yang terbuka. dapat jihoon liat ternyata anne yang sedang menatapnya sambil tersenyum tengil.

"hayoo, putus cinta yaa?" ledek anne.

jihoon mengusap wajahnya, kemudian cowo itu merotasikan bola matanya malas.

"bukan putus cinta, tapi putus hubungan." ralat jihoon.

anne mendengus,
"tolol. makanya waktu kecil tuh minum asi, bukan minum air comberan." cibir anne.

jihoon ingin menaikkan kaca mobilnya,
"EH EH! JANGAN DINAIKIN!" teriak anne.

"apaan sih? kenapa ga boleh dinaikin?" tanya jihoon malas.

anne nyengir kuda.
"gue mau numpang, motor gue mogok soalnya hehe"

jihoon mengangguk
"naik. duduknya dibelakang, kursi didepan cuma khusus buat hyunsuk." titah jihoon.

"loh? trus motor gue gimana?" bingung anne.

jihoon melirik motor anne yang terletak dibelakang mobilnya lewat spion.

"ck, motor butut. buang aja ke rongsokan, bokap gue bisa beliin yang lebih dari itu."

anne menoyor kepala jihoon.
"sinting!" maki cewe itu.

"cepetan naik atau gue tinggal?"

anne lansung lari terbirit birit buat naik dikursi belakang. sedangkan jihoon lansung nelfon karyawan papa-nya buat ngehandle motor anne.

***

udahlah segini dulu
kalau mood nanti double up

btw karam🥰😂😂

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang