chapter empat belas

5.4K 630 163
                                    


ada yang masih nungguin dan nyimpan book ini gak yaa??

**

hyunsuk meremas tangan jihoon pelan, kini ia sedang berada didepan rumah besar milik jihoon. jantung hyunsuk berdetak dengan kencang karna takut ia tak diterima oleh keluarga jihoon.

"kenapa hmm?" tanya jihoon sembari merapikan poni hyunsuk lembut.

"sukkie takut.. nanti kalau—"

"sstt.. tenang aja, mama sama papa gue pasti baik kok ke lo." sela jihoon menyakinkan hyunsuk.

"ayo masuk." jihoon menarik tangan hyunsuk pelan agar ndut nya itu mengikuti langkahnya.

sedangkan hyunsuk mencoba untuk mengatur detak jantungnya sendiri.

"paaa, maa, jihoon pulang!" teriak jihoon yang menggema didalam rumah besar itu.

terlihat jisoo dan suho yang berjalan mendekati jihoon.

"eh, kamu curi anak kecil dari mana hoon?" tanya jisoo sembari mencubit pipi hyunsuk gemas.

hyunsuk sendiri cuma senyum dan membungkukkan badannya sekilas kearah jisoo dan suho.

"ga nyulik ma, ini calon pacar aku." balas jihoon santai.

suho memegang dadanya sendiri dengan nafas yang terlihat tercekat.
"mau jadi fakboi kamu hoon?! trus kalau dia calon pacarmu, ndut kamu gimana?. jangan bikin papa serangan jantung ya!" pekik suho tak terima. padahal suho tuh tim jiun X ndut garis keras.

jihoon merotasikan bola matanya malas,
"yang ada disamping aku sekarang itu ndut pa, bukan orang lain." balas jihoon sambil merangkul bahu kecil hyunsuk.

muka hyunsuk merona, gatau kenapa tiba tiba dia merasa malu.

"loh? beda banget ya penampilannya yang sekarang sama penampilannya waktu kecil. terakhir ketemu papa liat dia masih ingusan habis itu masih pakai jepitan rambut. sekarang cantik banget." celutuk suho.

jihoon tertawa dan mengangguk membenarkan,
"jangan gitu, pa! ndutku malu."

hyunsuk mleyot!!

jisoo meraih tangan hyunsuk dan menarik tangan hyunsuk untuk ikut dengannya.
"ayo kita ke dapur, tante buat makanan enak untuk kamu."

"IH MAA! KOK NDUTNYA JIHOON DI AMBIL SIH??" teriak jihoon tak terima.

***

BUGH!

"udah papa bilang! kamu harus bisa mengambil hatinya hyunsuk!"

jaehyun tersungkur keatas lantai setelah mendapat satu pukulan dipipinya dari sang papa. jaehyun meringis dan menatap tajam kearah papa-nya.

"apa apaan sih pa?! aku capek! aku capek jadi alat papa terus!" teriak jaehyun.

DUAGH!!

kaki jaehyun ditendang begitu keras oleh sang papa.
"PAPA CUMA MINTA KAMU BUAT AMBIL HATI HYUNSUK, HABIS ITU KITA AMBIL SEMUA HARTA MAMANYA. ITU ADALAH HAL YANG GAMPANG!!"

Jaehyun meringis, jaehyun lelah. dia ingin mencari cinta sejati. ia sama sekali tak ingin dijadikan robot seperti ini.

"denger gak?!" bentak papanya jaehyun.

"TAPI AKU GA SUKA PA!, AKU CAPE KARNA HARUS PURA PURA SUKA SAMA DIA. LAGIAN DIA ITU SEPUPU AKU PA!!."

"ANAK BRENGSEK! BERANI KAMU MELAWAN KE PAPA?!"

DUAGH!

BUGH!

Malam itu, jaehyun di hajar oleh papanya. bahkan rasanya tubuh jaehyun sudah tak bertulang dan remuk. rahangnya terasa seperti tergeser dari tempatnya.

jaehyun sendiri gak mengerti dengan jalan pikiran papa-nya. kenapa papa-nya bisa berpikiran untuk mengambil semua harta jennie yang jelas jelas masih ada hubungan keluarga dengannya?

**

balik lagi ke hyunsuk. sekarang cowo manis itu lagi duduk bareng keluarga jihoon. pipinya terasa pegal karna dari tadi tak henti hentinya tertawa, ternyata keluarga jihoon se-asik ini.

"trus kamu tau ga yang paling kocak? si jihoon tiap hari nangis karna waktu lulus TK ditinggal sama kamu. dia nangis sampai kena diare HAHAHA" suho tertawa terbahak bahak setelah menceritakan seberapa ngenesnya jihoon waktu ditinggal sama hyunsuk.
hyunsuk yang mendengarkan pun ikut tertawa.

"ada lagii, si jihoon ga mau makan, kerjaannya cuma ngunyah permen karet sama nge-dot. dia sampai kabur dari rumah, tapi akhirnya balik lagi karna permen sama susu didalam ndotnya habis." ucap jisoo mengompori.

"pa! maa! udah donggg" rengek jihoon yang udah malu setengah mati. rusak sudah image cool jihoon didepan hyunsuk.

suho mengusap air yang berada diujung matanya. me-roasting anak semata wayangnya itu sangat menyenangkan!

"yang paling gokilnya, dulu jihoon ancem om, dia bilang dia bakal bunuh diri. eh, pas om liat, dia lagi nyayat tangannya pakai pisau mainan" suho masih lanjut meroasting jihoon didepan hyunsuk.

hyunsuk memegang perut datarnya yang terasa keram, hyunsuk sangat lelah tertawa. tapi, baru kali ini hyunsuk tertawa sangat puas. sebelumnya tak ada orang yang bisa membuat hyunsuk tertawa seperti ini.

"ishh, udahlah! ndut, ayo ke kamar gue aja." ajak jihoon sembari berdiri dari duduknya.

hyunsuk mengangguk pelan dan tersenyum kearah kedua orang tua jihoon.

"om, tan, sukkie ke kamar jiun dulu ya." pamit hyunsuk yang dibalas anggukan oleh jisoo dan suho.

"kalau kamu diapa apain tendang aja tititnya ya suk! anak om itu agak agak dikit!" ujar suho yang dibalas dengusan malas dari jihoon.






























"lo duduk aja dulu dikasur, terserah mau ngapain. gue mau ke kamar mandi dulu." hyunsuk mengangguk menuruti perkataan jihoon.

setelah melihat jihoon sudah masuk kedalam kamar mandi, hyunsuk lansung berjalan mengelilingi kamar besar jihoon. ia melihat beberapa foto yang terpajang di kamar jihoon.

lalu, mata hyunsuk tertuju pada fotonya waktu kecil yang dipajang diatas meja bejalar jihoon. kedua pipi hyunsuk merona, ternyata jihoon benar benar menepati janjinya untuk menunggu hyunsuk.

ceklek!

hyunsuk menoleh kebelakang pas dengar ada yang keluar dari kamar mandi, ternyata itu jihoon.

"jiun kok pajang foto sukkie?" tanya hyunsuk malu malu.

jihoon tertawa gemas, dia berjalan mendekati hyunsuk lalu menangkup kedua pipi tembam itu.

"karna gue sering kangen. jadi kalau kangen, tinggal liat foto itu aja." bisik jihoon.

hyunsuk memukul bahu jihoon dengan sayang, lalu ia menyembunyikan wajahnya didada bidang jihoon.

***

NGEBOSENIN GA SIHHH SYSJADJSKA

NGEBOSENIN GA SIHHH SYSJADJSKA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang