chapter empat puluh empat

4.5K 457 271
                                    


sekarang hyunsuk lagi nyuapin semangkuk bubur ke yoshi. gak tau kenapa tiba tiba hyunsuk pengen nyuapin yoshi. sedangkan jihoon lagi duduk di sofa yang ada diujung ruangan bersama jennie.

"jadi, apa masalah kamu dan anak saya?" tanya jennie baik baik.

"itu.. kemarin saya salah paham tan, saya kira—"

"tan tan tan! saya bukan setan! panggil saya mama!" potong jennie nyolot.

jihoon tersenyum lebar ketika jennie menyuruhnya untuk memanggil mama. jihoon kan jadi salah tingkah.

fiks, gue udah direstuin awokaowok, batin jihoon.

"iya ma, jadi kemarin saya salah paham pas ngeliat yoshi ada didalam apartement hyunsuk. disitu hyunsuk juga belum cerita kalau sekarang yoshi udah jadi saudara tirinya. waktu itu saya liat yoshi lagi nyender nyender kebahu hyunsuk, saya cemburu." jelas jihoon.

"trus, kenapa kamu lukain pipi anak saya?"

jihoon menggaruk tengkuknya yang gak gatal, kali ini ia memang salah. harusnya ia tak melukai hyunsuk.

"itu emang kesalahan saya ma, mama boleh mukul saya." kata jihoon pasrah.

jennie menghela nafas,
"kali ini saya maafin, lain kali kalau kamu lukain anak saya lagi, awas aja. ini—" jennie membuka high heels miliknya lalu menunjuk bagian runcing di high heels tersebut.

"bakal nancap di kepala kamu. ngerti?" sambung jennie.

jihoon bergidik ngeri, tapi kepalanya tetap mengangguk.
"s-saya ngerti ma." balasnya

jennie tersenyum kemudian kembali memakai high heels miliknya
"bagus, awas aja macem macem ke anak saya."

sumpah, jihoon baru tau kalau jennie segalak ini.

***

"jiunn, sukkie mau beli terong"

jihoon yang tengah mengendarai mobil menoleh dan menatap bingung kearah hyunsuk.

"terong? terong buat apa ndut?" tanya jihoon bingung.

"gak tau, sukkie pengen ciuman sama terong." balas hyunsuk.

jihoon menghela nafas lelah, sungguh saat ini ia sangat cemburu dengan terong.
"kan ada aku, kenapa kamu malah mau cium cium terong?"

hyunsuk mendengus, ia menatap keluar jendela mobil dengan muka yang sudah keliatan badmood.

"terong lebih ganteng daripada jiun!" ketus cowo manis itu.

uhuk uhuk!

jihoon tersedak hebat setelah mendengar perkataan kekasih manisnya. apa apaan?! rusak sudah harga diri jihoon karna dibanding bandingkan dengan terong yang tak ada apa apanya!

cuih jinjja, batin jihoon tak menyangka.

disaat semua orang memuja dan ingin mendapatkan jihoon, tetapi hyunsuk malah lebih memilih terong daripada jihoon.

"yang lain aja ya ndut? gausah terong."

"IHHH, SUKKIE MAU-NYA TERONGGG!" teriak hyunsuk sebal.

"yaudah, kamu mau terong warna ungu atau hijau?" jihoon menuruti kemauan hyunsuk.

hyunsuk melipat kedua tangannya diatas dada.
"sukkie mau-nya terong yang warna warni! bisa kelap kelip!" balas hyunsuk.

jihoon mengurut keningnya sendiri, kepala jihoon rasanya ingin pecah.

"hufft.. ndut, yang lain aja ya?? gak usah aneh aneh. udah malem, mana ada yang jual terong kelap kelip." ujar jihoon prustasi.

kedua mata hyunsuk berkaca kaca, bibirnya melengkung kebawah karna ingin menangis.

"j-jiun udah ga sayang sukkie lagi ya? hiks.. jiun udah bosen sama sukkie?? hiks jahat.. sukkie benci jiun!" isak hyunsuk.

jihoon memarkirkan mobilnya ke tepi jalan, setelah itu ia menangkup kedua pipi hyunsuk dengan lembut.

"kapan aku bilang kalau aku ga sayang lagi sama kamu hmm?" tanya jihoon kemudian mendekatkan hidungnya ke hidung hyunsuk.

"hahahaha" hyunsuk tertawa geli pas jihoon gesek gesekin hidungnya ke hidung hyunsuk.

"ndut, listen to me. i always love you. aku bahkan lupa gimana caranya untuk berhenti jatuh cinta sama kamu." bisik jihoon.

kedua pipi hyunsuk merona, cowo manis itu tersenyum malu malu.

"eumm, yaudah, terongnya gak jadi. tapiiii, sukkie mau minta satu hal ke jiunn" cicit hyunsuk.

jihoon menjauhkan wajahnya dari wajah hyunsuk, lalu ia menatap wajah manis itu dalam dalam.

"mau minta apa, ndut?"

"sukkie mau jiun kocok anu jiun didepan sukkie.." pinta hyunsuk sembari mengelus penis jihoon yang masih terbalut oleh celana jeans.

****

"jeno, kamu lagi apa?" tanya yoona yang baru aja masuk kedalam kamar jeno.

"aku lagi belajar, kenapa ma?" balas jeno yang tengah berada dimeja belajar.

yoona berjalan menghampiri jeno, wanita paruh baya itu menaruh secangkir teh keatas meja belajar jeno lalu mengelus rambut jeno pelan.

"bagus, belajar yang rajin. ini mama buatin teh untuk kamu." yoona mengapresiasi kegiatan jeno.

jeno tersenyum menanggapi yoona sebelum kembali fokus pada bukunya.

"jeno, kamu bisa bantuin mama ga?"

jeno menaruh pena miliknya keatas meja lalu menatap kearah yoona.

"minta tolong apa, ma?"

"tadi mama udah cari data data tentang keluarga tirinya yoshi. yoshi punya saudara tiri, namanya choi hyunsuk. kamu bisa culik hyunsuk?? kita bisa ancam yoshi melewati hyunsuk."

jeno tertegun ketika mendengar rencana busuk mama tiri-nya.

"aku..."

"kamu mau adek kamu selamat kan?? kalau kamu mau, kamu harus bisa culik hyunsuk." yoona kembali menghasut jeno.

**

berdoa agar jeno berbaik hati dan kembali pada jalan yg benar 😁😁

TBC

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang