Chapter 15

3.6K 227 1
                                    

GALINA


Selama aku jalan dengan Mason, aku tau kalau banyak hal yang kami sukai bertentangan. Contohnya aku lebih suka nonton film romantic comedy atau fantasy, Mason sukanya thriller atau action. Lalu aku suka makanan pedas, Mason nggak kuat makan pedas. Aku lebih suka 7up, Mason bilang 7up rasanya kayak air keran dan Mason lebih suka cola. Dan ini yang paling bikin aku pusing kalau ada di mobil Mason. Gimana gak pusing, aku pecinta musik mellow dan easy listening, sedangkan Mason sukanya musik rap dengan hentakan-hentakan heboh.

Langit sudah gelap dari beberapa jam yang lalu. Saat ini mobil Mason sudah memasuki jalur A3. Aku sama sekali gak bisa memejamkan mata karena sepanjang jalan lagu yang Mason putar bener-bener berisik banget. Waktu itu Mason pernah nyuruh aku yang pilih musik, tapi belum selesai satu lagu, Mason minta ganti karena lagu pilihanku bikin dia ngantuk. Semenjak itu aku harus pasrah aja dengan lagu pilihan Mason.

Mason melirik aku yang dari tadi diem aja. Dia ngecilin volume musiknya.


"Hey, kok diem aja?", tanya Mason

"Gak apa-apa", jawabku. Ya habis gimana, masa mau bilang aku gak suka sama musiknya

"Ah.. Masih penasaran kita mau kemana ya?", tanya Mason


Aku melihat kesekeliling, tunggu. Aku tau jalanan ini.


"Loh, Mase? Ini bukannya jalan ke rumah kamu ya?", tanyaku

"Hah? Ohahaha.. Iya bener ini jalan ke rumah aku. Tapi kita gak akan ke rumah aku kok", jawab Mason

"Terus kemana dong?", tanyaku penasaran

"Liat aja nanti", Mason mengusap kepalaku


Aku mengangguk lalu kembali melihat ke luar jendela.

Setelah perjalanan selama satu setengah jam, Mason membelokkan mobilnya ke tempat pemberhentian. Dia bilang mau ngisi bensin dulu. Aku nurut aja. Setelah selesai isi bensin, Mason mengarahkan mobilnya ke depan Starbucks dan parkir di depannya.


"Beli kopi dulu yuk", ajak Mason


Aku mengangguk. Setelah Mason menggunakan topinya, kami berdua turun dan menuju ke dalam Starbucks. Tiba-tiba aku pengen pipis, jadi aku bilang ke Mason untuk pesenin aku minuman dan aku akan ke kamar mandi. Setelah melihat anggukan dari Mason, aku segera menuju ke kamar mandi.

Setelah urusan kamar mandi selesai, aku menghampiri Mason yang sedang berdiri bersandar di meja sambil melihat ponsel. Nggak lama barista meneriakkan nama 'Terry', Mason emang selalu pake nama tengahnya kalau dia lagi dalam mode undercover. Aku dan Mason segera menghampiri barista itu untuk mengambil minuman kamu.

Kami masuk kembali ke mobil Mason. Tapi Mason nggak langsung menghidupkan mesin mobil. Badannya malah menghadap ke arahku. Aku menatap Mason bingung.


"Kenapa?", tanyaku

"Mm.. Sebenernya aku mau buat pengakuan dari kamu", ucap Mason serius

"Dan pengakuan apa itu?", tanyaku khawatir


Mason menatap cup minumannya sebentar lalu kembali menatapku.


"Gak jadi sekarang deh. Nanti aja kalau kita udah sampai", kata Mason lalu memakai safety beltnya

"Mason! Jangan bikin aku penasaran deh!", ucapku sebal

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang