Chapter 31

2.8K 181 0
                                    

Apa banget baru up jam segini heuu.. Baru nyampe rumah soalnya. Gpp yaa yang penting masih masuk hari Selasa hehehe...

 Gpp yaa yang penting masih masuk hari Selasa hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GALINA


Walaupun aku nggak sabar untuk peluk Mason, tapi aku tau diri dan menunggu sampai keluarga Mason selesai memeluk dan menguatkan Mason. Setelah Mason memeluk semuanya, dia menatapku lemah lalu menarikku kedalam pelukannya.

Aku memeluk Mason seerat Mason memelukku. Dia membenamkan wajahnya di leherku. Aku nggak ngomong apa-apa, hanya mengusap punggung Mason dengan sayang.

Setelah itu kami semua duduk di kursi tribun. Kami semua duduk diam mengelilingi Mason. Tangan Mason nggak lepas menggenggam tanganku dari tadi. Aku menyandarkan kepalaku di bahu Mason dan Mason menyandarkan kepalanya di kepalaku. Beberapa kali ku dengar dia menghela nafas.


"You're great, son. We are all proud of you", Bill yang pertama memecah keheningan

"I'm sorry", ucap Mason pelan

"Kenapa kamu minta maaf setelah apa yang kamu lakukan? Kamu udah berjuang dengan baik. Hanya mungkin sekarang belum saatnya kalian melangkah lebih jauh", ucap Bill

"Banyak pemain baru dan muda di tim nasional Inggris, kalian sampai kesini aja udah luar biasa, Mase", kata Theo menambahkan

"Aku setuju dengan Bill dan Theo", ucap Irvine yang angguki oleh kami semua

"Apa ada yang kerasa sakit?", tanya Maggie sambil mengusap kaki Mason

"Nah.. It's fine", ucap Mason pelan


Setelah beberapa lama, official mengumumkan kalau udah saatnya pemain kembali ke hotel. Kami semua berdiri dan memeluk Mason. Ketika aku dan Mason berjalan berdampingan, bahuku ditepuk dari belakang oleh Laura. Di samping Laura ada Deco. Aku segera memeluk Deco. Dan Laura memeluk Mason


"You did a great job, Dec", ucapku sambil menepuk punggungnya

"Nah.. But, thanks, Gal. Means a lot to me", Deco tersenyum kecil padaku

"I mean it, you were great from the very beginning"

"Thanks. Euh.. Gal, you need to do something to Mase. Dia terpukul banget", bisik Deco di telingaku


Aku mengangguk pada Deco. Lalu kami kembali berjalan dan berpisah di depan karena Mason dan Deco akan menggunakan bus tim Inggris. Setelah berpisah, aku dan Laura berjalan sambil bergandengan tangan.


"Tadi aku sempet ngobrol sama beberapa keluarga pemain, katanya kita akan coba ngomong sama official untuk dibolehin ketemu pemain malem ini", ucap Laura

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang