Chapter 38

2.6K 188 7
                                    

GALINA


Ini hari ketiga aku di rumah Chris. Aku nungguin Chris pulang latihan sambil mengetuk-ngetukkan jariku. Rencananya hari ini aku mau minta tolong Chris untuk anter aku ketemu Mase untuk ngambil barang-barangku, walaupun rasanya aku males banget. Aku perlu ponselku untuk ngehubungin keluargaku di Indonesia dan kunci flat untuk kembali ke flatku. Nggak mungkin kan aku tinggal di rumah Chris terus.

Aku segera buka pintu depan ketika aku denger suara mobil Chris. Chris turun dari mobil sambil menatapku bingung.


"Is there something wrong?", tanya Chris padaku

"Bisa gak kamu nganter aku ketemu Mase? Aku perlu ngambil barang-barangku", ucapku

"Yakin udah siap ketemu dia?", tanya Chris memastikan

"Hhh.. Sejujurnya aku gak mau, tapi gimana lagi. Aku perlu barang-barangku, tapi hatiku kayaknya gak akan kuat kalau pergi sendiri"

"Ya udah. Mau sekarang?", tanya Chris

"Kamu gak mau mandi dulu?"

"Tadi aku udah mandi di training ground"

"Nggak cape?", tanyaku memastikan

"Ya cape dong"

"Ya udah kamu istirahat aja dulu", ucapku nggak enak. Habis latihan Chris pasti cape banget

"Hahaha... Bercandaaa. Aku masih kuat kok. Kalau kamu mau pergi sekarang, ayo aku anter"


Aku akhirnya mengangguk. Aku masuk untuk pakai jaket lalu masuk ke mobil Chris.

Chris memintaku untuk nunjukin arah ke rumah Mason. Untungnya aku inget banget jalannya karena aku udah terlalu sering bolak-balik kesana. Jarak dari rumah Chris sampai ke rumah Mason kira-kira 20 menit pakai mobil.

Chris mematikan mesin mobilnya ketika kami sampai di seberang rumah Mason. Aku diam sebentar sambil menatap rumah Mason. Aku harus mempersiapkan hatiku dulu sebelum ketemu Mason.


"Take your time", ucap Chris sambil menatapku, kayaknya dia tau aku gimana perasaanku saat ini

"Hhh... I don't want to do this, but I have to. Kamu aja yang turun deh", aku menghela nafas dengan berat

"Hehehe.. Untuk urusan ini aku minta maaf gak bisa bantu, Gal", Chris terkekeh sambil menepuk pundakku

"Aku harus gimana pas ketemu dia?", tanyaku pasrah

"Just face him. Gak ada cara lain", jawab Chris


Aku mengusap keningku. God... Aku bener-bener gak mau ketemu Mason saat ini. Tapi gimana... Aku perlu barang-barangku.

Setelah siap, aku meminta Chris untuk nunggu di mobil aja. Tadinya Chris nolak dan mau nganter aku sampe ke depan gerbang, tapi aku pikir kayaknya lebih baik kalau Chris nunggu di mobil aja deh. Akhirnya Chris ngerti dan bilang kalau ada apa-apa aku harus langsung lari balik ke mobilnya.

Aku berdiri di depan pagar rumah Mason. Aku nggak tau dia ada di rumah atau nggak, tapi aku mencoba untuk memencet bel rumahnya. Terdengar bunyi 'krskkk' dari interkom dan gerbang terbuka secara otomatis. Aku tau Mason pasti udah liat aku dari CCTV.

Aku berjalan masuk melintasi pekarangan rumah Mason. Baru setengah jalan, ku lihat Mason sudah berlari dan dalam sekejap dia memelukku dengan erat. Aku nggak membalas pelukannya. Malah rasanya aku pengen nangis.

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang