Chapter 33

2.8K 161 0
                                    

GALINA


Tiga hari udah berlalu. Mason tampaknya udah nggak seterpukul kemarin. Tadi siang malah Mason udah main game online sama teman satu klubnya di Jelsy. Aku tanya Laura juga katanya Deco udah nggak terlalu sedih kayak kemarin. Aku jadi tenang dengernya.

Rencananya besok aku sama Mason mau ke Portsmouth pagi-pagi dan nginep dua malem disana karena Lily nggak bisa lama-lama di Inggris, David cuman bisa cuti sampai akhir pekan ini aja.

Sejujurnya aku masih kepikiran komen di Instagram yang aku baca waktu itu. Tapi dasar emang aku suka cari penyakit, aku malah dengan sengaja bacain komen-komen dan semakin kepikiran kalau ternyata udah jadi rahasia umum kalau Mason udah tunangan tapi tunangannya gak pernah keliatan. Malah katanya ada yang bilang kalau orang tua temennya yang komen itu datang ke acara pertunangan Mason.

Walaupun penasaran banget, tapi kemarin-kemarin aku masih belum berani nanya ke Mason, takut dia masih belum bener-bener move on dari World Cup. Tapi karena hari ini kayaknya dia udah biasa aja, aku mau beraniin tanya. Mumpung aku sama Mason lagi duduk berdua sambil nonton Netflix. Sebelah tangan Mason memelukku dan sebelahnya lagi aktif ngambil popcorn di mangkuk yang ada di pangkuannya.


"Baby", panggilku

"Hm?", gumamnya sambil tetap menatap TV

"Aku mau tanya deh"

"Tanya apa?"

"Hmm.. Kan ada foto kita yang kesebar di internet, terus aku baca komennya. Banyak komen yang bilang kalau aku tunangan kamu, dan banyak juga yang bilang kalau kamu sebenernya udah tunangan beberapa tahun lalu. Kok bisa ada komen kayak gitu ya? Mereka udah bukan bilang pacar lagi, tapi langsung tunangan"


Ku rasakan badan Mason sedikit menegang. Tangannya yang sedang ngambil popcorn juga tiba-tiba berhenti.


"Kamu baca dimana komen kayak gitu?", tanya Mason hati-hati

"Di Instagram", jawabku

"Oh", ucap Mason singkat

"Jadi...?", aku berusaha mengorek informasi dari Mason

"Euh.. It's just a rumor, Baby. Jangan terlalu dipikirin", ucap Mason sambil mengusap rambutku

"So.. I don't have to worry about that fiance stuff?", tanyaku memastikan

"Not at all", ucap Mason lalu mengecup kepalaku


Akhirnya aku ngangguk aja. Lagian kalau kata Mason itu semua cuman gosip, aku harus percaya kan?


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekitar jam setengah 12 siang aku dan Mason sampai di depan rumah orang tua Mason. Kami disambut dengan makanan-makanan yang udah tersaji di meja makan. Setelah menyapa semua orang, aku membantu Maggie di dapur sedangkan Mason bergabung dengan ayah dan ipar-iparnya di ruang TV.

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang