Chapter 1

9.1K 305 5
                                    

GALINA


_2 tahun 6 bulan yang lalu_

Inggris sudah memasuki musim dingin. Suhu rata-rata setiap harinya adalah 1-6 derajat celcius. Kelasku selesai tepat ketika jam menunjukkan pukul 4 sore. Sambil memasukan iPad ke dalam ransel, aku melirik ke arah jendela. Walaupun masih sore, langit gelap datang jauh lebih cepat dari biasanya pada musim dingin.

Aku melambaikan tangan pada temanku dan berjalan menuju flat. Aku memang biasa jalan kaki untuk pulang dan pergi ke kampus, flatku hanya berjarak 15 menit jalan kaki dari kampus. Selain supaya badanku bergerak, pemandangan perumahan dan suasana khas Inggris nggak pernah membuatku bosan.

Seperti biasa, aku memakai airPods di kedua telinga dan mulai membuka playlist lagu-lagu mellow di Spotify. Aku menekan lagu paling atas yang ada di playlist dan memasukkan ponselku ke saku jaket. Aku berjalan pelan sambil bergumam mengikuti lagu. Tangan yang mulai dingin ku masukkan ke dalam saku jaket.

Ketika aku berjalan melewati taman, aku melihat seorang bocah perempuan sedang duduk di rumput sendirian dan menangis. Kemana orang tuanya? Karena aku gak tega, aku berjalan menghampiri bocah itu.


"Hey, you okay? Are you alone?", tanyaku sambil berjongkok di hadapannya


Bocah perempuan berambut pirang itu hanya menangis sambil mengangguk. Ku perkirakan umurnya baru tiga tahun. Kok bisa sih dia sendirian disini?


"How did you get here?", tanyaku berusaha mencari informasi

"Hiks.. I was with my uncle. But I don't know where he is", ucapnya terbata-bata

"Did your uncle leave you here alone?"

"I was looked at the playground, when I turn back my uncle is already gone"

"How long have you been here?"

"I don't know"

"Oh my God.. Your freezing"


Aku menatap iba bocah itu. Pipinya merah dan tangannya dingin. Dia hanya menggunakan jaket tanpa sarung tangan dan syal. Ku buka syal yang mengikat leherku lalu ku lilitkan di lehernya agar dia hangat. Lalu aku mengambil sarung tangan dari ranselku sebelum memakaikannya pada tangan bocah itu. Ku gendong bocah itu dan ku dudukkan di bangku taman.


"What's your name?", tanyaku

"Sarah"

"Okay, Sarah. Do you remember where you live?"


Sarah menggelengkan kepalanya. Aku mendesah. Gimana caranya aku mengantar Sarah pulang? Apa aku telepon polisi aja?


"Hmm.. Kamu punya sesuatu yang bisa aku gunakan untuk menghubungi keluarga kamu?", tanyaku

"Ibuku bilang kalau aku hilang aku bisa menunjukkan ini pada orang yang mau menolongku", ucapnya sambil mengeluarkan kalung dari dalam bajunya

"Great! Sekarang boleh aku melihatnya supaya bisa menghubungi ibumu?"

"Sure"


Aku membuka liontin yang ternyata berisi nama dan nomor telepon seseorang. Ku ketik nomor yang tertera di kalung pada ponselku. Dering pertama terdengar, sampai dering ke tiga telepon itu dijawab oleh seorang perempuan.

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang